Entahlah, aku merasa ada emosi dalam tatapan Kihyun tadi. Aku merasa ada yang mengganggu Kihyun hingga membuat moodnya berubah. Aku yakin betul tadi moodnya baik-baik saja. Meskipun dia habis berlari dari ruang dosen menuju ke loby kampus ini.
.
.
Author PoV
Sesampainya di pasar, Kihyun berjalan terlebih dahulu, kemudian di susul oleh Gaeun. Gaeun dengan sigap menggandeng Kihyun. Hyunwoo hanya bisa melihatnya dari belakang. Ia merasa seperti ada yang membuat dirinya ini panas, padahal awan sedang mendung dan jelas sekali bahwa hujan akan turun. Tapi itu yang dirasakannya.
Minhyuk menghampiri Hyunwoo dan menggandeng Hyunwoo. Hyunwoo hanya diam saja melihat kelakuan Minhyuk. DIa tahu temannya ini memang, emm...menyukai lelaki juga.
Mereka berjalan mengelilingi pasar. Melihat-lihat apa saja yang di jual toko-toko di sana. Sesekali mampir ke stau toko, bertanya berapa harga barang yang menarik perhatiannya. Kemudian berpindah ke tempat lain. Begitu terus sampai mereka merasa puas. Akhirnya mereka menemukan apa yang di cari. Saat ini mereka sedang berada di sebuah cafe kecil sederhana di area foodcourt. Ya, pasar ini pasar modern. Di pasar ini ada berbagai jenis barang seperti yang di jual di pasar tradisional pada umumnya, yang berbeda hanyalah lingkungannya. Pasar ini terbilang sangat bersih, menyediakan tempat parkir yang layak, juga ada foodcourt. Pasar ini sering di jadikan sebagai tempat untuk berburu souvenir khas negeri gingseng oleh para turis yang datang.
"Aku mau ke toilet sebentar ya", katanya Kihyun. Baru saja ia bangkit dari tempat duduknya, Minhyuk juga bangun dari tempat duduknya.
"Aku ikut dong. Aku juga mau ke toilet sebentar. Kalian tunggu di sini ya", pinta Minhyuk pada Hyunwoo dan Gaeun.
Saat ini hanya ada Hyunwoo dan Gaeun. Mereka sedang menunggu pesanannya. Hening. Tak ada yang memulai percakapan. Hyunwoo memang tipe yang pendiam kepada orang yang baru dikenalnya. Sampai akhirnya salah satu di antara mereka mulai bicara,
"Sudah berapa lama mengenal Kihyun oppa?", tanya Gaeun.
"Ah, baru sekitar setahun terakhir", jawab Hyunwoo singkat.
"Bagaimana oppa mengenal uri Kihyun oppa?", tanya Gaeun lagi. Entah kenapa Hyunwoo merasa seperti sedang diinterogasi.
"Kami roomate di asrama kampus", jawab Hyunwoo. Ia masih menjawabnya dengan singkat. Seperlunya.
"hmm.. begitu..", jawab Gaeun yang terlihat mengangguk seperti memahami sesuatu. "Sejak kapan oppa punya perasaan kepada Kihyun oppa?", tanya Gaeun santai tanpa merasa bahwa pertanyaan itu akan mengganggu lawan bicaranya atau tidak.
Deg. What? Punya perasaan? Untuk Kihyun? Hyunwoo masih menatap Gaeun bingung. Dia tidak mengerti dengan pertanyaan Gaeun.
"Jangan berpura-pura kalau kau tidak mengerti dengan pertanyaanku oppa." jawab Gaeun santai. Sekarang Hyunwoo merasakan Gaeun yang sopan dan ceria tadi hilang. Hyunwoo merasa seperti bicara dengan orang yang berbeda. Nada bicara Gaeun mulai dingin.
"Aku tau kau punya perasaan untuk Kihyun oppa, aku bisa melihatnya dari caramu memandang uri Kihyun oppa." Gaeun mengatakannya dengan santai sambil menyesap mencicipi minumannya yang sudah datang.
Kini Hyunwoo diam. Ia tidak tahu harus mengatakan apa. Menyangkal, atau membenarkan pertanyaan itu. Meskipun sebenarnya itu lebih terdengar seperti sebuah pernyataan bukan pertanyaan.
"Asal kau tau, seluruh keluarga Kihyun oppa sudah mengenalku. Dan mungkin mereka akan menyiapkan rencana pernikahan untuk kami berdua setelah Kihyun oppa lulus", kata Gaeun lagi. Kali ini Gaeun manatap ke arah Hyunwoo tajam. Ia menekankan nada bicaranya pada kata pernikahan.
Belum sempat Hyunwoo menanggapi perkataan Gaeun, perempuan itu sudah kembali berbicara. "Sadarlah Hyunwoo oppa, kau tidak akan pernah bisa bersama dengan Kihyun oppa! Kau tahu itu kan?" kali ini perkataan Gaeun benar-benar menohok Hyunwoo. Gaeun tersenyum sinis melihat Hyunwoo yang hanya diam tidak bisa menjawab perkataanya.
Hyunwoo terdiam memikirkan setiap perkataan Gaeun. Apakah benar dirinya tidak bisa bersama dengan Kihyunnya? Iya Kihyunnya. Sudah perasaan itu tumbuh lama semenjak pertemuan pertama mereka sebagai roomate asrama. Dia tidak bisa berkata apapun saat ini. Matanya panas, dan sakit hatinya. Air matanya mulai menggenang.
"Pergilah, dan jangan biarkan Kihyun oppa tahu apa yang ku katakan kepadamu. Pergilah sebelum dia datang, jangan sampai dia melihatmu menangis di sini!", kata Gaeun dengan nada sinisnya. Gaeun merasa puas sekarang. Dia menahannya sejak pertemuan pertamanya dengan Hyunwoo tadi. Ia risih menyadari tatapan Hyunwoo untuk Kihyun.
Hyunwoo bangkit dari tempat duduknya. Tanpa mengatakan sepatah katapun Hyunwoo beranjak dari tempat itu, meninggalkan Gaeun di sana. Ia hanya ingin pergi dari Gaeun, bukan dari Kihyunnya. Ia hanya muak melihat Gaeun dengan segala tingkah lakunya yang hanya pura-pura itu. Hyunwoo berlari meninggalkan cafe itu. Ia tak ingin Kihyunnya melihat dirinya pergi dari tempat itu dengan air mata yang sekarang sudah mengalir.
Kihyun Pov
Aku mencucii tanganku dan mentapa bayangan diriku ke kaca yang ada di depanku saat ini. Aku memikirkan kejadian hari ini. Hatinya teraa sesak. Ingin rasanya aku berteriak, memaki, marah. tapi akupun tidak tahu aku harus marah kepada siapa.
Aku mengepalkan tangan ketika kembali teringat suasana di paar tadi. Saat melihat Minhyuk menggandeng tangan Hyunwoo. Kenapa aku sangat tak suka melihat keadaan tadi. Hahaha lucu kau Kihyun. Aku mengeratkan rahangku. Kebiasaan ini kulakukan ketika menahan emosi.
"Minhyuk-a, apakah kau masih lama?", teriakku memanggil Minhyuk. Baru selesai aku berbicara, Minhyuk keluar dari salah satu bilik kamar mandi. Ia kemudian mencuci tangannya, sebelum akhirnya mengajak ku kembali ke meja makan.
"kkaja..", katanya sambil menggandeng tanganku. Kami berjalan meninggalkan toilet untuk kembali ke meja makan.
Aku merasa ada yang aneh. Pesanan kami sudah datang semua. Tapi kenapa hanya ada Gaeun? Hyunwoo kemana? Apa dia ke toilet juga? Tapi tadi aku tidak melihat siapapun, di toilet hanya ada aku dan Minhyuk. Saat ku lihat Gaeun sedang asik memainkan handphone nya.
"Gaeun-an, Hyunwoo kemana?", tanyaku penasaran.
Bukannya menjawab pertanyaanku, dia hanya mengedikkan bahunya. Sesungguhnya aku tidak tahu makasudnya apa. Baru ingin bertanya lagi, Gaeun sudah mengalihkan topik pembicaraan.
"Minhyuk oppa, aku memiliki sesuatu untukmu," Gaeun mengeluarkan kotak dari dalam tasnya. "Ini untukmu oppa," katanya lagi sambil menyerahkan kotak itu kepada Minhyuk.
Minhyuk sangat antusias dengan kotak pemberian Gaeun. Ia lalu membukanya. "Waah gantungan kunci. Apa ini oleh-oleh mu dari Jepang?", tanya Minhyuk.
Yang di tanya hanya mengangguk ceria, "maaf ya oppa, aku tidak tahu harus membelikan apa, jadi hanya kubeli gantungan kunci dengan hiasan khas Jepang", kata Gaeun. Saat ini perempuan itu menampilkan wajah memelasnya, meminta maaf kepada Minhyuk takut-takut oleh-oleh yang diberikannya itu kurang pantas.
"Eeeiii tidak apa. Kau sudah ingat untuk memberi aku oleh-oleh saja aku senang", jawab Minhyuk sambil tertawa untuk menghibur Gaeun. "Ngomong-ngomong apa yang kau berikan untuk Kihyun?", tanya Minhyuk sambil menyunggingkan senyum jahilnya.
Aku bahkan tidak perduli di bawakan oleh-oleh atau tidak oleh Gaeun. Aku hanya memikirkan Hyunwoo. Sebenarnya kemana dia itu. Aku sudah berusaha untuk menghubungin nomer nya. Tapi tidak ada jawaban. Berkali-kali ku hubungi dia, sampai akhirnya sang operator memberi tahuku bahwa nomernya sedang tidak aktif. WHAT? DIA ME-NONAKTIFKAN HP NYA? Sungguh aku tidak percaya hal ini. Ada apa sebenarnya? Hyunwoo yang dia kenal tidak pernah menonaktifkan HPnya kapanpun.
Author PoV
Sore itu mereka menyantap makanan yang telah di pesan hanya bertiga, tanpa Hyunwoo. Hyunwoo pergi tanpa memberi kabar Kihyun. Dan selama kegiatan makan bersama itu pula Kihyun hanya diam saja. Kihyun memikirkan Hyunwoo. Kemana sebenarnya laki-laki itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/139444828-288-k212470.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me || SHOWKI
FanfictionI'm jealous. Aku cemburu Ki melihatmu bersama dia -Hyunwoo Kenapa kamu nggak pernah ngomong soal itu? Kenapa nggak pernah memberitahuku? Cobalah untuk terbuka! -Kihyun Just a random stuff. This is my very first story. Give me your opinion about the...