part 8 ronde 1

136 12 1
                                    

      Budayakan ngevote sebelum membaca, HAPPY TO READING

      
            Di malam minggu yang ramai ini, 2 remaja sedang berjibaku di jalan raya dengan menggunakan kendaraan roda 2.

       "Lo, bawak undangan nya kan" kata Arsya kepada cewek dibelakangnya.

     "Whattt.....!!!!" batinnya yang seakan akan teriak mendengar pernyataan itu.

      "Sumpah demi apa pun, Arsya mau nemenin gue ke acaranya Qila" batin Nasya berteriak sekencang kencangnya ia masih tidak menyangka dengan cowok di depannya ini.

         Nasya senang sekaligus bingung dengan cowok tinggi ini, akhirnya penantian dari sesuatu itu gk akan sia-sia, ya pada dasarnya sih cewek itu hanya bisa menunggu reaksi dari cowok, tapi setidak nya sore ini Nasya mendapat reaksi dari Arsya, itulah mengapa cewek lebih sabar menunggu daripada cowok.

      "Gue lagi gk mimpikan" sambil mencubit tangannya sendiri.

       "Duhhhhh...... Ternyata gue gk mimpi" terikan di jalan itu tidak mendapatkan respon dari siapa pun termasuk Arsya.

       "Lo bisu ya, atau lo budeg" Arsya berkata sangat ketus kepada cewek yang lagi bahagia ini.

        Terlalu sibuknya Nasya terhadap beribu-ribu pertanyaan di kepalahnya, sampai ia tak sadar motor itu menepi dan mulai berhenti di depan rumahnya

           "Jangan bilang lo buta ya, lengkap deh hidup lo sekarang" kalimat yang terlontar dari mulut Arsya dapat menyadarkan nasya.

         Nasya masih bingung diatas motor, yang empunya motor berkata lagi "Nanti malam gue jemput jam 7, jadi lo harus on time, karna gue gk sukak nunggu"

         Yang dilakukan Nasya saat ini hanya menatap sepasang manik mata Arsya yang indah berwarna coklat itu, Arsya mulai bosan dengan cewek ini, kalok dia gk turun berarti ia harus diturunin.

          "Sya turunin gue" kalimat itu keluar saat Arsya menurunkan dia dari motornya

            Cowok itu menurunkan Nasya dengan sangat kasar, sampai Nasya hampir terjatuh

           Arsya nggak peduli dengan Nasya yang hampir jatuhlah, mati sekalipun ia gk akan peduli, ia meninggalkan Nasya yang masih setia dengan ekspresi bahagianya,
 
           Berjalan menuju motor dan meninggalkan Nasya sambil berkata pelan "Emang gue jangkrik ya, sampek dikacangi" sambil menggaruk tekuk kepalanya tidak gatal sama sekali, padahal ini ya jangkrik sama kacang gk ada hubungannya, apalagi kerabatan.

         "Janji deh gk ngacangi Arsya lagi" dengan mengangkat jari telunjuk dan tengahnya berbentuk huruf V diakhiri dengan kekehan di belangkanya.

         Arsya gk peduli sama sekali ia hanya melajukan kendaraan roda hilang dari sepasang mata cewek yang masih menatap kepergiannya sambil tersenyum bahagia

        Kata orang cinta itu indah, tapi kenapa bagi Nasya ini menyakitkan. Yahhhhh karena saat ini dia hanya menginginkan semua harapan nya bisa tercapai, sebelum terlambat

        "Arsya kok tau ini rumah gue ya" monolog pada diri sendiri.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

     Di rumah bercat putih itu terdengar dering handphone sangat nyaring

        "Apaan sih Sya gue lagi mandi taukkk" suara cepreng itu mengingatkan kita pada Echa

        "Cha bantuin gue dong" balas seorang cewek dari balik benda itu

          "Bantuin lo, main basket lagi, nggak ahhh males gue" menolak begitu aja tanpa tau apa yang diminta dari Nasya

I AM WHO??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang