bab dua

3.7K 383 30
                                    

Happy reading~~~

Flashback on....

Kim jaejoong menolehkan kepalanya ke kanan dan ke kiri mencari jasa taksi, dia sedang di buru waktu. Terlambat datang atau tidak datang sama sekali sebenarnya sama saja, dia akan tetap kena marah ibunya yang sangat galak.

" aku mohon taksi atau apapun berhenti lah, aku butuh tumpangan segera." Gerutu jaejoong dengan cemas.

Helaian almond miliknya yang sudah tertata rapi kini berantakan akibat terpaan angin.

Jaejoong bernafas lega saat sebuah taksi berwarna kuning menepi di depannya, tuhan sangat baik padanya.

Jaejoong membuka pintu taksi tersebut dengan terburu-buru, mendudukkan diri di kursi penumpang tanpa memperhatikan jika di sampingnya ada sosok pria asing yang sebenarnya hendak keluar.

" maaf tuan, kau menghalangi jalanku." Ucap sebuah suara di samping jaejoong.

Jaejoong yang menyadari ada sosok lain di sampingnya segera menoleh kan kepalanya untuk melihat siapa gerangan yang tiba-tiba ada di dalam taksi yang sama dengannya.

" siapa kau ? Aku sudah masuk ke dalam taksi terlebih dahulu, jadi sebaiknya kau keluar karena aku sedang buru-buru. " Oceh jaejoong dengan setengah kesal, ayolah dia sedang di biru waktu untuk segera bertemu dengan ibunya di kafenya.

Pria asing bermata sipit dan memiliki garis rahang yang tegas itu terkekeh lucu, pria cantik di dekatnya sungguh unik.

" maaf, tapi aku yang meminta supir taksi ini berhenti di sini."

Jaejoong melongo, jadi dia salah paham, betapa malunya dirinya.

"a-ah...maaf..." Cicit jaejoong dengan sangat malu, wajahnya sudah memerah malu, dia merutuki kecerobohannya sendiri.

Pria asing itu menggeleng maklum, tanpa di duga ia justru mengulurkan tangannya untuk berkenalan dengan pria cantik di depannya.

" jung yunho... kau ?"

" kim jaejoong.."

Yunho tersenyum, akhirnya ia dapat berkenalan dengan pria cantik yang sejak tadi mengusik ketenangan hatinya.

Jaejoong membuka pintu kafenya dengan tergesa, melangkah masuk untuk mencari keberadaan ibunya yang sudah pasti akan memarahinya akibat keerlambatannya.

Brukk~~~

Jaejoong menjatuhkan dirinya diatas kursi berhadapan dnwgan ibunya yang sudah memasang raut datar dan masamnya.

" mian eomma aku terlambat." Ucap jaejoong tak enak hati sudah membuat orang tuanya menunggu terlalu lama.

Kim so eun mendecih sebal, menatap datar putranya yang selalu terlambat.

" kau pikir berapa banyak waktu yang aku punya sampai berani sekali membuatku menunggu lama disini seperti gelandangan ! " ujar so eun dengan dingin pada putranya sendiri.

Entahlah so eun sendiri tidak tahu mengapa ia selalu marah sekaligus benci setiap kali berhadapan dengan anaknya, mungkin karena rupa jaejoong yang sangat mirip dengan mantan suaminya yang sudah tega mencampakannya saat ia tengah mengandung jaejoong dulu.

Jaejoong menelan ludahnya susah payah, hatinya selalu terluka mendapatkan perlakuan dingin dari ibunya sendiri walaupun ia sudah tahu alasan mengapa ibunya selalu dingin dan tampak sangat membencinya, semua karena kebejatan ayah kandungnya yang sudah tega membuang ibunya yang saat itu tengah mengandung dirinya, Kim bum. Jaejoong bersumpah untuk tidak akan pernah memaafkan pria yang sudah membuat hidup ibunya sengsara selama ini.

ALWAYSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang