bab empat belas

3.9K 273 47
                                    

Just Read!! No Wars!!




Yang selalu jadi siders itu berarti gak menghargai hasil karya orang lain sama sekali, pengen baca cerita orang tanpa jejak. Hellloooo segera sadar.

Yang masih betah jadi siders setelah ini disini gua doain pada kena apes!!

Marah lu pada sama gua? Bodoh amat gua gak peduli, lu aja gak peduli sama hasil tulisan orang lain. 👻👻





Jaejoong merasakan kepalanya pening, pikirannya kosong, penampilannya berantakan dengan rambutnya yang tampak acak-acakan dan juga pakaiannya yang dipenuhi bercak darah Yunho.

Apa yang menimpa Yunho beberapa jam lalu bagaikan mimpi buruk selama hidupnya, rasa takut kehilangan sosok yang dicintainya kini memenuhi ruang hatinya, tubuhnya gemetaran bersandar di dinding depan ruang operasi dimana di dalam ruangan angker itu Yunho tengah berjuang antara hidup dan mati.

Suara tangisan lirih cangmin masih terdengar, anaknya masih menangis lirih dengan mata yang setengah tertutup karena kelelahan namun Jaejoong tidak peduli, yang terpenting baginya sekarang hanyalah keselamatan yunho.

Viona duduk sembari memangku changmin yang kini sudah tertidur karena kelelahan.

Sementara Yoochun tampak tegang dengan orang yang kini tengah menelponnya.

Jaejoong menatap lamat wajah anaknya yang sudah tertidur. " Bisakah kau membawa Changmin pulang viona-sshi, dia sangat kelelahan." Ujarnya dengan suara parau karena berusaha menahan air matanya.

Viona mengangguk masih sambil memeluk Changmin dipangkuannya. " Baiklah, aku rasa changmin butuh banyak istirahat setelah ini." Jawab wanita cantik itu dengan pelan takut membangunkan Changmin yang sejak kecil sudah diasuhnya.

Yoochun menutup sambungan telponnya, memasukan ponselnya ke dalam saku celananya, berjalan cepat menghampiri Viona yang kini berdiri sambil menggendong changmin.

" Ahjusshi kang akan mengantarmu pulang, kunci pintunya dan jangan membukanya jika bukan aku ataupun Jaejoong yang datang, jangan biarkan siapapun masuk tanpa izin dariku." Yoochun berkata dengan nada khawatir, ia sangat mencemaskan keadaan Changmin tanpa pengawasan darinya, Viona hanyalah seorang wanita yang tidak akan kuat melawan jika ada bahaya mengancam mereka berdua.

Viona paham, nyawa Changmin setelah ini yang jadi incaran siapapun yang sudah berani mencelakai Yunho.

" Kau tenang saja Yoochun, aku mengerti dengan yang kau katakan. Percayakan Changmin padaku dan ahjusshi kang." Timpal Viona yakin. Siapapun tidak boleh mencelakai Changmin anak asuhnya.


Beberapa menit kemudian Viona dan changmin sudah pulang diantar oleh ahjusshi kang, salah satu dari sekian orang kepercayaan Yoochun.

Yoochun menghampiri jaejoong yang diam membisu dengan pikirannya yang berkecamuk.

" Aku sudah menyuruh anak buahku mencari keberadaan seunghyun dan juga ibumu, tidak ada orang lain yang begitu ingin menghancurkan hubunganmu dengan yunho kecuali mereka berdua." Yoochun berujar dengan hati-hati, bagaimanapun ibu jaejoong bisa saja terlibat dalam kecelakaan yang yunho alami beberapa jam lalu.

Jaejoong teringat sosok ibunya yang begitu ambisius dan juga kejam jika keinginan yeoja itu tak terpenuhi, mungkin kah ibunya terlibat dalam hal ini. Hati Jaejoong memanas memikirkan segala kemungkinan yang ada.

Mata bulat Jaejoong yang tampak lelah menatap yoochun dengan tatapan kebingungan. " Entahlah Yoochun aku tidak ingin memikirkan hal itu, tapi sungguh jika eomma sampai hati mencelakai yunho sampai seperti ini itu sungguh sangat keterlaluan." Timpalnya dengan nada sedih, gurat lelah tercetak jelas di wajahnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 23, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ALWAYSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang