bab tiga belas

2.6K 255 19
                                    

Dldr. Just read! No wars!

Siders !! Go Away!!!

Bumiku, langitku, keduanya belum lengkap
Tujuanku, jalanku, keduanya belum lengkap
Setelah kehadiranmu mereka lengkap sudah
Tanpamu seluruh dunia tampak tidak berharga

Aku ingin mengalir bersamamu seperti air

Beberapa hari kemudian yunho sudah di izinkan untuk pulang setelah dokter yang menanganinya selama di rawat di rumah sakit mengizinkan namja Jung itu untuk pulang.

Yunho tersenyum lebar saat mendapati raut bahagia putera semata wayangnya saat ia memasuki ruang tamu apartmennya, yoochun tampak melangkah menuju kamar yunho sambil menenteng tas berisikan pakaian ganti namja bermanik elang selama di rumah sakit.

Changmin menubruk ayahnya dengan pelukkan hangat, hatinya bersorak bahagia mengetahui ayahnya kini sudah baik-baik saja.

" Minnie rindu daddy... Sangat sangat merindukan daddy. " gumam changmin dengan suara bergetar menahan isakannya. Sungguh ia sangat takut kehilangan ayahnya, ia benci siapapun yang sudah berani menyakiti ayahnya yang selalu berlaku lembut padanya selama ini.

Mencoba mensejajarkan tingginya dengan changmin namun tidak bisa, luka bekas jahitan itu masih terasa sakit meskipun tak sesakit saat pertama ia mengetahui dirinya di jahit puluhan kali karena sebuah tusukkan sialan itu.

" mianhae nak... Daddy juga sangat merindukanmu.. " membalas ungkapan perasaan anak semata wayangnya, tatapan teduhnya menenangkan changmin yang hampir menangis.

" daddy... " lirih changmin sembari menahan air matanya. Baru kali ini ia tampak rapuh di hadapan ayahnya, perasaan takut kehilangan akan sosok ayahnyalah yang membuat changmin seperti ini sekarang.

Mengusap surai changmin dengan penuh kasih sayang yunho tetap sabar berdiri meski kakinya mulai terasa kram, semua demi anaknya.

" jangan menangis, nanti wajah tampanmu jadi jelek minnie. " godanya dengan jahil menghadirkan gumaman tak suka dari bibir tebal changmin yang masih betah memeluk kaki ayahnya.

Terkekeh geli yunho di penuhi perasaan hangat di seluruh dadanya,  bersyukur karena tuhan masih menyayangi nyawanya sehingga ia masih dapat berkumpul bersama orang-orang yang di cintainya.

Kehangatan antara ayah dan anak terhenti saat suara yoochun menginterupsi mereka berdua.

" dimana jaejoong? " Tanya yoochun pada seluruh penghuni apartemen. Ia celingukan saat tidak mendapati jaejoong di apartemen yunho sore itu.

Yunho dan changmin baru sadar, mereka berdua sama-sama menggeleng menjawab pertanyaan yoochun. Yunho baru sadar kalau jaejoong tidak di apartemennya. kemana perginya jaejoong, kenapa namja cantik belahan jiwanya itu tak menyambut kepulangannya. Batin yunho bertanya-tanya dalam hati dengan perasaan tak nyaman menyelimuti hatinya sekarang.

Yoochun berdecak sebelum menjatuhkan tubuhnya diatas sofa panjang ruang tamu, maniknya menatap yunho dengan malas.

" viona apa kau tahu dimana jaejoong sekarang? " yoochun setengah berteriak karena viona tengah sibuk membuatkan mereka bertiga minuman di dapur.

" di gereja, dia sedang berdo'a disana. " jawab viona sembari membawa nampan berisikan tiga gelas teh hangat sore itu.

Memperhatikan viona dengan seksama yunho menuntun changmin berjalan bersamanya menuju sofa,  tubuhnya masih belum terlalu sehat saat ini.

Menaikkan satu alisnya yoochun memandang viona dengan penuh selidik. " kau yakin? " lanjutnya tidak percaya.

Viona mengangguk,  mendudukkan diri di salah satu sofa yang masih kosong di ruang tamu.

ALWAYSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang