2

605 72 5
                                    

BRUUUKK

Tiba-tiba saja ada yang menabrak Rezka dari belakang yang membuat cincin yang tengah dipegangnya terjatuh dan menggelinding.

Sesudah cincin itu jatuh, Rezka malah menangkap seorang perempuan yang tadi menabraknya dari belakang yang ternyata perempuan itu adalah Naomi.

Keduanya langsung saling bertatapan tapi tidak lama karena Naomi segera bangun dan berdiri.

"Ih... Lu jalan gak pake mata apa?" tanya Rezka sedikit kesal.

"Sorry," ucap Naomi canggung.

"Lah? Cincin gue." Rezka langsung kaget menyadari cincinnya hilang. "Yah mati gue."

Naomi yang melihat itu pun bingung melihat Rezka menengok kanan-kiri dan depan-belakang.

Rezka lalu menatap Naomi yang berdiri di sampingnya. "Eh cincin gue jadi hilang nih. Ini cincin gak boleh hilang tau gak?" Rezka melangkah pergi untuk mencari cincinnya.

Baru juga 3 langkah, Rezka balik lagi ke Naomi yang hanya diam. "Bantuin cari cincin," ucap Rezka sambil menarik tangan Naomi untuk ikut mencari cincin.

"Aduh Mas, lepas Mas," pinta Naomi untuk dilepas tangannya yang ditarik Rezka.

Rezka berhenti melangkah dan melepas tangan Naomi yang ditariknya. "Mas, Mas. Lu kira nama gua Dimas apa. Nama gua Rezka. Eh, lu harus tanggung jawab ya, tuh cincin gak boleh hilang." Rezka langsung mencari cincinnya yang hilang ke sekitarnya. "Ya elah itu cincin kemana coba?"

"Bawel banget sih lu, tuh cincin lu." Naomi menunjuk cincin yang dicari Rezka tengah menggeling menjauh dari mereka.

Rezka mengikuti arah yang ditunjuk Naomi. "Lah iya, sampe ngegelorong gitu," ucap Rezka langsung mengikuti cincinnya ngegelinding diikuti Naomi di belakang.

Cincin itu terus menggelinding hingga tiba di depan sebuah rumah yang membuat Rezka berhenti dan takut untuk mengambil cincinnya.

"Ya elah itu cincinnya kenapa berenti di deket doggie sih," ucap Rezka pelan karena anjingnya sedang tidur. Lalu menengok ke samping saat Naomi sudah ada di sampingnya. "Tuh cincinnya, lu ambilin." Rezka menunjuk cincinnya.

"Kok gue sih? Lu lah, itu kan cincin lu," tolak Naomi yang sebenernya takut juga sama anjing di depan mereka itu berjenis 'helder'.

"Itu emang cincin gue, tapi gue gak bisa. Tolong lu ambilin." Rezka berharap diambilkan secepat mungkin. Selain karena takut, tapi sudah ditunggu seseorang.

"Kenapa gak bisa?" Naomi heran padahal Rezka itu laki-laki dan tinggal ambil aja selagi anjingnya tidur.

"Gua takut sama anjing," ucap Rezka mengaku yang membuat Naomi menahan tawanya. "Pokoknya itu lu harus tanggung jawab, karena lu udah nabrak gue dari belakang dan bikin cincin gue jatoh sampe ngegelinding ke deket anjing. Cepet ambil." Rezka menarik tangan Naomi untuk cepat mengambil cincinnya.

Naomi langsung menarik tangannya. "Ih... Main pegang-pegang aja. Situ udah beli tiketnya?"

"Heh lu kira lagi event handshake? Cepet ambilin."

"Enak aja main nyuruh-nyuruh gue buat ngambilin itu cincin. Nih ya lu kalo mau minta tolong sana gue buat ambilin itu cincin, lu bilangnya baik-baik dulu."

"Oke." Rezka menghela nafas dan menatap Naomi lembut. "Nenek lampir, tolong ambilin cincin gue. Itu cincin penting banget buat gue. Buruan ambil," suruh Rezka.

"Cupu lu," ledek Naomi sambil melangkah pelan untuk mengambil cincin.

"Pake ngatain orang cupu, coba lu ambil," balas Rezka.

CINCINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang