“kurasa cuaca akan buruk pagi ini.” kata Seungcheol pada Jihoon saat mereka duduk di halte bus untuk berangkat ke sekolah bersama seperti biasanya.
Jihoon mendongak mamandang langit biru tanpa awan.
“kurasa tidak”
“tidak Ji, kata eomma cuaca akan buruk. Mungkin kalau busnya tidak datang sebentar lagi kita bisa kehujanan.” katanya.
Jihoon menaikan sebelah alisnya, “kamu tidak melihat saluran nomor 12 kan Cheol pagi ini?”
Karena Jihoon yakin 100 persen kalau acara itu sedikit gila.
“ugh ... Eomma.” jawabnya hampir seperti bisikan membuat Jihoon tertawa kecil.
“ibumu masih nonton itu? Konyol sekali, kamu tahu betapa konyolnya ramalan itu?”
Tentu saja, apalagi setelah dia memakai mantel hujan di hari yang super terik ke sekolah dengan gila bulan lalu. Membuatnya muncul di Koran sekolah dengan title ‘Viral on this Week' dan sialnya Koran itu terus saja dicetak ulang bahkan setelah beberapa Minggu oleh klub jurnalis gila yang ketuanya sama gilanya. Kwon Soonyoung terkutuk, Seungcheol berjanji akan mempermalukannya suatu saat hingga tidak ada satu lalat pun yang mendekatinya karena Soonyoung lebih menjijikan dari hal paling menjijikan di dunia ini.
“mungkin tidak semua ramalan itu salah kan?”
Kenapa juga sekarang seungcheol membela saluran ramalan cuaca konyol itu?
Mungkin karena dia tidak ingin kedengaran konyol untuk ke dua kalinya karena diam-diam membawa mantel hujan di postbagnya.“terserah.” tepat saat Jihoon mengatakannya bus yang mereka tunggu tepat berhenti di depan mereka.
Dan seperti biasa mereka akan memilih duduk bersama dan Jihoon akan selalu duduk dekat jendela.
#####
Sebenarnya ini sudah lebih dari 2 jam sejak bel pulang sekolah berbunyi dan Jihoon tidak punya klub apapun di hari Senin karena hari Senin akan bertambah buruk dengan klub. Tapi hujan ini, astaga Jihoon tidak tahu kenapa hujan padahal pagi tadi cuaca sangat cerah dan ramalan cuaca di saluran nomor 12 itu selalu salah jadi harusnya sekarang ini jadi sore hari di musim semi yang kering dan sejuk.
Tapi tidak, hujan semakin lebat seiring berjalannya waktu dan sekarang sudah hampir petang. Jihoon senewen di dalam ruang music.
Tuan Jung, satpam yang setiap hari membawa kunci seluruh ruangan di sekolah bolak balik menghampirinya untuk sekedar mengecek apa Jihoon tertidur, apa dia sudah pulang atau sekedar mnemastikan apa Jihoon merasa lapar dan dia akan membawakan segelas kopi instan murahan yang setiap hari menemaninya.
Dia bilang ingin menemani Jihoon tapi dia harus tetap berkeliling sekolah untuk memastikan tidak ada apa-apa dan semoga saja begitu.
Toh Jihoon tidak punya phobia aneh pada suara Guntur saat badai seperti Seungcheol, dia hanya sedikit tidak suka hujan karena merepotkan. Hujan membuat jalanan tergenang dan membuat sepatumu basah. Itu menyebalkan. Dan hujan membawa udara dingin yang membuat Jihoon-
“Uhk..”
Sakit.
Jihoon memandangi jendela yang buram karena air sambil menyesap kopi hitamnya pelan-pelan, memeluk mug dengan kedua tangannya untuk menjaganya tetap hangat.
di luar jendela Jihoon melihat Seungcheol dengan tim basketnya masih saja melanjutkan latihan untuk turnamen minggu depan. Walaupun berulang kali Seungcheol akan menjerit seperti perempuan setiap kali mendengar suara Guntur tapi Jihoon kenal dia. Seungcheol akan melakukan apapun untuk membuat siapapun tidak kecewa padanya.
Siapapun.
“Ji”
Jihoon menoleh dan mendapati..
“sudah lama sekali ya”
#####
I have no idea who is it?
KAMU SEDANG MEMBACA
The Way To Get You (JiCheol)
FanfictionSeungcheol dengan cara apapun harus memikirkan cara bagaimana kamus 'Cara Jitu Membuat Lee Jihoon Menjadi Jihoonie yang Manis' berubah menjadi 'Cara Jitu Membuat Jihoonie Menjadi Milik Seungcheol' dalam otaknya.