part 8

123 8 0
                                    

Setelah perdebatan panjang yang di lakukan melody dan Rara akhirnya mereka sampai juga di kantin .

" Lo yakin gk mau makan Mel??" Rara mulai angkat bicara. Namun  melody hanya menggelengkan kepalanya.

"Lo yakin gue traktir deh Mel , gimana??" Bujuk Rara pada melody.

"Ra gue gk laper" suara serak melody , suara yang entah sejak kapan menjadi berbeda.

" Mel suara Lo?? " sedikit kaget mendengar suara itu Rara langsung bertanya.

" Gw serak"

"Ah iya "

Rarapun berjalan meninggalkan melody dan memesan makanan. Di ujung koridor menuju kantin ada seorang cowok yang begitu mempesona dihadapan siswi sekolah itu.

"Cogan gw oh"

"Lu gk salah cogan gw itu mah"

"Tai Lo nikung gw?"

"Gw gk nikung ye , bukanya dari dulu gw duluan yang suka sama dia "

" Ketua OSIS cu"

"Calon imam kuh"
   

Bisikan dari beberapa siswi yang  berpapasan dengan Jordan. Bisikan bisikan itu samapi pada telinga gadis yang tengah duduk berdiam diri menunggu sahabatnya memesan makanan itu.

"Fans lo banyak ya dan , mungkin gw juga termasuk salah satu dari mereka. Yang keberadaannya gk pernah Lo ketahui"

"Bahkan mereka jauh lebih baik dari gw , lebih cantik , kaya dan sehat"

Suara hati melody.

*******************

Tak lama kemudian Rara muncul dengan Membawa satu mangkok somay dan satu gelas jus apel. Melody benar benar bingung dengan sahabat satu satunya ini . Entah apa yang ada dalam jus itu , sehingga membuatnya tak pernah bosan meminumnya .

" Mel "

"Iya Ra" melody menatap Rara dengan satu alis terangkat, yang menandakan bahwa gadis itu tengah bertanya.

" Mel lu tau gk cowok yang ada di pojok itu ??" Ucap Rara sambil menunjuk bagian pojok dengan kode mengunakan matanya.

"Yang mana Ra??" 

Disana ada dua cowok yang tengah berbicara entah membahas tentang apa. Melody kaget karena tempat yang di tunjukan oleh Rara itu merupakan tempat duduk Jordan dan Ivan sahabat Jordan .

"Yang itu ,tu Mel"

" Iya kenapa emang Ra"

" Mel gw suka sama cowok yang sebelah kiri" ucap Rara dengan mata yang berbinar seolah menjelaskan bahwa membahas cowok itu adalah hal yang dia sukai. Melody kaget mendengar hal itu , namun ia masih bisa mengendalikan ekspresi nya. Melody menerbitkan senyumannya entah apa yang membuatnya melakukan hal ini.  Hatinya membagi sakit tapi melihat sahabatnya menyukai seseorang setelah sekian lama . Dia merasa bahagia , tapi kenapa harus cowok yang sama dengan orang yang membuat melody jatuh cinta ???
Terkadang takdir emang suka senyum lucu itu ya.

" Mel" suara itu membuyarkan lamunan melody .

"Eh ya Ra kenapa?"

"Gw suka sama tuh cowok ra"

" Ya bagus dong kalo lu suka sama tuh cowok , akhirnya lu bisa suka juga ya sama cowok" melody tersenyum hambar merasakan pahitnya kata kata yang ia ucapkan. Sendiri  rasakan sesak memenuhinya ruang hatinya. Tapi dia masih berusaha untuk tidak terlihat sedih.

" Ah lu bisa aja sih Mel"

" Eh udah kan Ra gw mau ke toilet dulu " melody berdiri dan berjalan menuju toilet bukan karena ia tak ingin berlama-lama bersama Rara dia hanya ingin menenangkan hatinya .

Sesampainya di toilet tumpah sudah semua air matanya , dia tak menyangka bahwa Rara juga menyukai Jordan. Ini seperti mimpi buruk untuk melody. Ini semua menyakitkan untuk melody , dia kira mencintai dalam diam itu tidak sulit , tapi ternyata apa yang sedang dia alami saat ini. Tak terasa ada cairan merah yang mengalir dari hidungnya.

Melody mendongkrakkan kepalanya agar darah itu tidak mengalir lebih deras ia mengambil tissue yang ada di sakunya , melody membersihkan darah itu . Lalu mengoleskan sedikit bedak dan liblam agar wajahnya kembali segar.

DEAR KAMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang