part 11

81 3 0
                                    

Cahaya terang menyeruak masuk mengusik seorang gadis yang masih berada di bawah alam sadarnya . Gadis itu menggeliat karena terusik oleh cahaya terang itu . Sebenernya cahaya terang itu tak akan masuk jika saja seorang wanita paruh baya tak menyingkirkan kelambu yang menjadi penutup kaca yang berada di ruangan itu .

"Melody sayang bangun nak" ucap wanita paruh baya itu.

"Sebentar lagi Bun ,  5 menit lagi ya" ucap gadis itu berharap wanita paruh baya yang tengah berada di sebelahnya mengerti bahwa iya masih ingin melanjutkan mimpi indahnya .

" Tidak melody bangun atau kau akan mandi di atas tempat tidur mu " gertak wanita itu. Melody tidak lagi menutup matanya iya benar benar bangun sudah tidak ada lagi rasa katuk yang ada dalam dirinya entah menguap kemana . Ia terkejut dan melotot namun setelah detik kemudian dia menyesuaikan ekspresinya. Bagaimana mungkin ia tidak terkejut bundanya tak pernah melakukan ini. Apakah bunda semarah itu hanya karena hal ini.

" Baik Bun melody bangun" ucapnya dengan nada tanpa penekanan .

" Bunda tunggu dibawah jangan lama lama" balas wanita itu

"Iya Bun"

Tanpa menunggu waktu terlalu lama melody turu dengan seragam sekolahnya .

"Pagi ayah bunda " ucap melody sambil memeluk sang ayah.

" Pagi juga sayang " balas sang ayah sambil mengecup pipi putri kecilnya itu. Dia tidak menyangka bahwa putrinya sudah bertambah tinggi . Apalagi ketika mengingat putri kecilnya itu pingsan ia merasa menjadi ayah yang gagal dalam menjaga putrinya. Iya tidak menyangka bahwa penyakit semasa kecilnya dulu akan kembali kambuh saat ini dia beranggapan bawah penyakit itu sudah hilang dan tak akan kembali menggerogoti tubuh putrinya itu . Tapi sayang ia terlambat penyakit itu kembali lagi tanpa bisa di cegah . Bagaimana mungkin putrinya itu begitu kuat tak pernah mengeluh.

"Jadi buat Abang nggak ada ucapan selamat pagi nih"  ucap Reza

" Pagi Abang ..... Abang tukang bakso " balas melody dengan cengiran khasnya. Menyebalkan memang melihat adiknya yang jahil itu . Tapi bagaimana lagi Reza begitu sayang kepada adiknya itu . Ia bahkan tak bisa marah tak dan tak bisa menolak keinginan dari adiknya itu .   

@@@@@@@@@@@@@@@@

Melody sudah sampai di sekolah , ia begitu bersemangat karena dia akan memberikan bekalnya untuk Jordan . Dia melangkahkan kakinya dengan cepat menuju loker Jordan disana tertera nama

          NEVAN JORDAN

Nama dari orang yang lebih dari tiga hari ini belum iya temui ah hhh rasanya rindu wajahnya . Gadis itu menaruh kotak makan di loker Jordan serat tak lupa memberikan surat cintanya . Ia berharap bahwa ini akan berjalan lancar dan Jordan akan membaca surat itu .

Melody berjalan sangat cepat menuju kelasnya sehingga ia tak menyadari ada seseorang di depannya ia mendabak orang itu .

Bruakkkkk

Tubuh kecilnya terpental , menyentuh permukaan tanah . Benar benar sakit rasanya .

"Lo lagi" ucap seseorang itu .

"Ah maaf kak aku nggak sengaja " ucapan melody menyadari bahwa yang ia tabrak adalah Jordan orang yang hampir 3 hari ini tak pernah terlihat di matanya rasa senang menyeruak kedalam hatinya namun ketiak mendengar apa yang keluar dari bibir laki laki itu.

Jordan berlalu begitu saja tanpa membantu melody untuk berdiri . Melody menenangkan hatinya yang berasakan. Sesak di dadanya.

POV Jordan

DEAR KAMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang