Darren membenarkan kancing lengan kemejanya dan segera memakai jas hitam yang ia sampirkan asal di sofa ruang kerjanya. Hari ini, ia ada janji untuk makan siang dengan rekan bisnis dan sekaligus membicarakan tentang kerja sama di antara mereka.
Baru saja Darren akan melangkah pergi, ponselnya bergetar menandakan satu pesan masuk. Ia segera membacanya.
Wajahnya mengeras melihat pesan yang ternyata adalah dari detektif yang ia bayar untuk menyelidiki Mikaela sewaktu ia berada di Paris beberapa hari yang lalu. Orang suruhannya itu mengatakan, bahwa ia sudah mendapat informasi penting dan sedang menuju kantor Darren.
Selain untuk berbisnis dengan Leo, Darren juga penasaran kenapa Mikaela dapat pergi dan tinggal di Paris dengan kebangkrutannya tanpa Darren ketahui, padahal dulu Rendy sudah menyuruh detektif terbaik kepercayaan ayahnya untuk mencari keberadaan Mikaela tetapi hasilnya nihil, Mikaela hilang tanpa jejak. Walaupun saat itu mantan pengacara ayah Mikaela mengatakan bahwa Mikaela mendapat uang asuransi untuk pendidikannya, tetapi sangat tidak mungkin jika uang itu mampu membiayai pendidikan dan biaya hidupnya di Paris.
Dulu Darren tidak punya kuasa apapun, dia hanya seorang pria yang baru akan tumbuh dewasa, sehingga ia hanya mengandalkan Rendy yang juga mengandalkan kekuasaan ayahnya. Sekarang ia memiliki segalanya, uang, kekuasaan, kekuatan. Walaupun itu masih hasil dari perusahaan ayah Darren, tetapi Darrenlah yang membesarkan perusahaan itu dan diam-diam Darren akan membangun sendiri kerajaan bisnisnya.
Darren kembali duduk di kursi kebesarannya, sambil menautkan jari-jarinya, ingatannya berputar pada kejadian tujuh tahun lalu, ketika ia menemukan dirinya tidak berdaya melihat Daffa yang kesakitan dengan alat-alat rumah sakit yang terkutuk. Ia tidak dapat menemukan Mikaela dimanapun, harapannya musnah untuk membuat Daffa kembali membaik, karena Daffa sangat mencintai gadis itu, Darren berharap agar gadis itu mau menjadi penyemangat Daffa ketika kembarannya itu sedang drop, tetapi Mikaela malah menghilang tanpa sedikit rasa bersalah pun pada Daffa.
Darren sadar kesalahan bukan hanya pada Mikaela tetapi juga padanya. Semenjak saat itu Darrenlah yang berusaha mati-matian untuk menjaga Daffa. Setelah Caroline mengatakan cara satu-satunya untuk menyelamatkan Daffa adalah dengan donor jantung, Darren sempat menawarkan jantungnya untuk Daffa, tapi kedua orangtuanya menolak dengan tegas ide gilanya itu.
Melihat ibunya yang setiap malam menangis dan ayahnya yang semakin mengurus membuat Darren semakin terpuruk. Ini adalah salahnya dan salah Mikaela, jika gadis itu tidak meninggalkan mereka dan kembali pada Daffa, mungkin Daffa akan cepat membaik, bukannya memburuk.
Semuanya berubah, hingga sebulan kemudian dengan tergesa-gesa dan menangis Caroline mendatangi Darren dan mengatakan bahwa ia sudah menemukan pendonor jantung Daffa, korban kecelakaan yang dengan rela menyerahkan jantungnya pada Daffa sesaat sebelum meninggal, saat itu ada sedikit kelegaan di hati Darren. Ia sangat berterima kasih kepada Caroline karena dialah satu-satunya dokter muda yang mau mengambil resiko mengoperasi Daffa.
Ketukan pintu membuyarkan lamunan Darren.
Terlihat Mikaela dengan takut-takut membuka pintu dan memandanginya.
"Ada tamu yang mencari anda pak."
"Masuk."
Mikaela mundur ke belakang mendengar perintah Darren dan mempersilakan beberapa orang masuk ke dalam ruangan Darren sambil menunduk sopan.
"Saya permisi."
"Suruh salah satu office girl untuk membawakan minuman." ucap Darren sebelum Mikaela kembali menutup pintu.
Dengan cepat Darren berdiri dan mempersilakan orang-orang suruhannya untuk duduk.
"Apa informasi yang kalian dapatkan?" tanya Darren tanpa basa basi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Driving Me Crazy √ [COMPLETED]
RomanceWARNING 21++ This is story about Darren and Mikaela. "Berikan dia padaku dan aku akan memberikan sekretaris terbaikku untukmu," ucap Darren angkuh. "Wow, siapa gadis ini ? kau tertarik padanya?" Leo kembali memperhatikan foto gadis dengan mata hazel...