Elang sedang sibuk dengan berkas-berkas yang ada di tangan nya saat Sesil-sekretaris pribadinya masuk ke dalam ruangan nya.
"Selamat pagi pak" Sapa Sesil yang masih berdiri di ambang pintu.
"Iya,ada apa?" Elang pun langsung meletakan berkas yang ada di tangannya dan menatap ke arah Sesil.
"Hari ini bapak akan ada meeting dengan perusahaan Brawijaya corp jam 1 siang"Elang yang mendengar sekretarisnya mengatakan Brawijaya corp langsung mengalihkan perhatiannya kepada Sesil.
"Brawijaya corp?"Tanya Elang memastikan.
"Iya pak"
"Siapa nama pimpinannya?"
"Nama pimpinanya adalah bapak Bram tetapi karena sekarang beliau akan pergi ke Paris putranya yang menggantikan beliau untuk sementara"
Mendengar nama Bram,Elang langsung yakin bahwa perusahaan yang akan bekerja sama dengannya adalah perusahaan milik ayah dari sahabat nya-Rama Brawijaya.
"Ya sudah sekarang kamu boleh keluar" Setelah Sesil keluar dari ruangan nya,Elang langsung berjalan menuju kamar pribadi miliknya yang berada di dalam ruangannya.Setelah masuk ke dalam kamar Elang langsung berjalan menuju lemari kecil yang berada di sebelah ranjang nya dia mengambil sebuah figura foto.Di dalam foto tersebut terlihat dua orang berpakain SMA dan seorang gadis kecil berusia 8 tahun yang berdiri di tengah sambil memegang tangan kedua orang yang memakai baju SMA tersebut.Itu adalah foto nya dengan Rama dan adiknya-Vely,Elang sudah bersahabat dengan Rama sejak masuk SMA bahkan dia sering menginap di rumah Rama saat kedua orangtua nya pergi ke luar negri.
Sampai pada suatu hari Elang merasakan sesuatu yang aneh dalam dirinya,dia merasakan hal yang berbeda setiap dekat dengan Vely-adik dari sahabatnya.Awalnya Elang berfikir bahwa perasaan itu hanyalah perasaan seorang kakak terhadap adik nya,tetapi lama kelamaan Elang sadar bahwa perasaan nya itu lebih dari seorang kakak.Elang sadar bahwa perasaan nya itu tidak wajar karena di usianya yang sudah menginjak 17 tahun dia mencintai seorang gadis kecil berusia 8 tahun,maka dari itu Elang memutuskan untuk melanjutkan pendidikan nya di luar negri agar dia bisa melupakan perasaan nya terhadap Vely.Tapi takdir berkata lain karena sampai detik ini hanya Vely-lah yang berada di hati Elang.
Sebuah suara ketukan pintu terdengar,membuat Elang tersadar dari lamunannya.
"Permisi pak,maaf saya lancang masuk ke kamar pribadi bapak,tapi sebentar lagi bapak harus bertemu dengan client" Ternyata yang mengetuk pintu kamar Elang adalah Dika-asisten pribadi Elang yang selalu mengikuti Elang kemana pun Elang pergi dia juga adalah orang kepercayaan Elang.Sebenarnya tadi Sesil yang meminta Dika untuk memanggil Elang karena Sesil tidak berani memasuki kamar Elang,dulu Sesil pernah di marahi habis-habisan oleh Elang bahkan dia hampir di pecat hanya karena meletakan kopi di kamar Elang saat dia tertidur.
"Baiklah,kamu siapkan mobilnya.Saya mau bersiap-siap"
"Baik pak" Dika langsung berlari dari kamar bos nya dan mengerjakan perintah yang di ucapkan oleh Elang.
Setelah Dika pergi dari kamarnya Elang langsung meletakan foto tadi di mejanya,dan keluar dari kamar untuk menyiapkan berkas-berkas yang di butuhkan untuk meeting nanti.
Sesampainya di kantor Brawijaya corp Elang langsung turun dari mobilnya dan masuk ke dalam kantor dengan di ikuti oleh Dika di belakangnya.Ketika Elang melangkahkan kakinya masuk ke dalam kantor,semua mata tertuju kepadanya yang sebagian besar adalah kaum hawa.Tetapi Elang tidak terlalu memperhatikannya karena dia sudah sering mendapatkan tatapan memuja seperti itu.
Setelah sampai di depan meja resepsionis Dika langsung menanyakan ruangan CEO perusahaan Brawijaya corp,dengan senang hati resepsionis tadi mengantarkan Elang dan Dika menuju ruangan Rama.
Sesampainya dia sana resepsionis yang mengantar tadi langsung pamit,dan di gantikan oleh Nada.
"Apakah bapak CEO dari perusahaan saint corp?" Tanya Nada sopan.
"Benar"
"Mari saya antar ke ruangan bapak Rama"
"Tidak usah saya bisa masuk sendiri,Dika kamu di sini saja nanti kalau saya butuh kamu akan saya panggil"
"Baik pak"
Elang pun langsung memegang kenop pintu dan memutarnya perlahan,saat pintu sudah benar-benar terbuka dia dapat melihat sahabat lamanya yang sedang sibuk dengan laptopnya.
"Elang?" Rama begitu terkejut saat mendapati Elang berada di dalam ruangan nya,karena dari kabar yang dia dengar Elang sedang melanjutkan study nya di Perancis.
"Ya ampun El gue nggak nyangka bisa ketemu sama lo lagi"Rama segera mempersilahkan Elang untuk masuk ke dalam ruangannya.
"Lo pikir gue udah mati apa,selama gue masih hidup ya pasti kita bisa ketemu lagi lah"
"Iya tapi kan waktu itu lo ngilang gitu aja setelah acara perpisahan"
"Kan gue udah bilang sama lo kalo gue lanjut study di luar"
"Iya tapi kan itu udah telat banget lo baru ngomong"
"Iya deh iya gue minta maaf"
"Harusnya lo tuh minta maaf sama Vely jangan sama gue,dia itu sampe nggak mau makan berhari-hari cuma gara-gara lo pergi tanpa pamit"Mendengar perkataan Rama,hati Elang terasa sangat perih dia tidak bermaksud untuk menyakiti hati gadisnya itu tetapi dia juga tidak bisa menahan perasaan nya bila harus dekat dengan Vely.
"Heh bro kok malah diem sih"Rama menyenggol lengan Elang,karena tiba-tiba Elang melamun.
"Eh iya sory sory,sekarang gimana kabar Vely?"
"Baik kok,oh ya gue sampe lupa gue udah janjian makan siang sama Vely"
"Ya udah lo makan siang aja dulu,biar gue tunggu di sini"
"Beneran nih nggak papa?"
"Bener lah,lo kaya sama siapa aja kita kan udah temenan dari SMA"
"Iya yah,tapi lo juga harus ikut makan siang"
"Nggak usah deh gue tunggu sini aja"
"Pokoknya lo harus ikut,emangnya lo nggak mau ketemu sama Vely?"
"Bukan nya nggak mau,tapi.."
"Udahlah nggak usah tapi tapian sekarang juga lo ikut kita makan siang,rapat nya kita tunda sampe jam 3"
"Oke deh,lo tuh emang nggak pernah berubah yah selalu maksa gue"
"Udah sana buruan ambil mobil"
"Iya iya" Elang pun bangkit dari duduknya dan langsung menyuruh Dika untuk menyiapkan mobil,sejujurnya saat ini Elang belum siap untuk bertemu dengan Vely.Dia belum siap kalau harus bertemu dengan gadis kecilnya yang sekarang sudah tumbuh dewasa,Elang takut kalau pada akhirnya dia semakin sulit untuk melupakan perasaan nya kepada Vely.
Sesampainya di depan kafe flores Elang langsung menghampiri Rama yang sudah menunggunya di parkiran,dia bersama seorang wanita yang Elang fikir adalah sekretris Rama.
"Loh ini kan sekretaris lo Ma?" Tanya Elang bingung saat sudah berada di depan Rama dan Nada.
"Iya selain jadi sekretaris dia juga pacar gue" Rama menjelaskan hubungan nya dengan Nada kepada Elang.
"Oh gitu"
"Ya udah yuk masuk,kasian adek gue nungguin dari tadi." Rama pun menggandeng tangan Nada dan berjalan di depan Elang.
Elang pov
Setelah masuk ke dalam kafe aku langsung mengedarkan pandanganku ke seluruh penjuru kafe,dan pandanganku terjatuh kepada seorang gadis remaja yang memakai baju berwarna biru laut dan celana jeans yang sangat cantik sedang memakan kentang goreng.Rama pun memberitahukan nomor meja yang sudah di pesan oleh Vely,dan nomor mejanya sama dengan nomor meja gadis cantik tadi.Berarti itu adalah gadis kecilku,dia benar-benar berubah dia sudah bertransformasi menjadi seorang bidadari yang sangat cantik,andai cintanya bisa terbalaskan pasti Elang akan merasa bahagia saat ini tetapi sayangnya itu tidak akan pernah terjadi karena Vely akan selamanya menganggapku sebagai kakaknya.
-------------------------------------------------------------Gimana nih part ketiganya?
Kasih saran dong please..
Vote juga pastinya...
![](https://img.wattpad.com/cover/138255032-288-k790133.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Girl
RomanceElang dan Rama sudah bersahabat sejak mereka duduk di bangku SMA,banyak hal yang sudah mereka lalui bersama bahkan kedua keluarga mereka juga sudah sangat dekat tak jarang Elang juga sering menginap di rumah Rama begitupun sebaliknya.. Sampai pada s...