Chapter - Four

2.4K 50 0
                                    

Vely pov

Sudah lebih dari 20 menit aku menunggu bang Rama di kafe,tetapi batang hidungnya belum juga terlihat.Bahkan sekarang aku sudah menghabiskan dua porsi kentang goreng karena menunggu bang Rama,saat sedang memasukkan kentang goreng kedalam mulutku tiba-tiba saja aku melihat bang Rama dan kak Nada berjalan ke arahku,kak Nada adalah pacar bang Rama waktu kuliah setelah mereka sama-sama wisuda bang Rama meminta kak Nada untuk menjadi pacarnya.

"Abang akhirnya dateng juga,lama banget sih sampe aku kekenyangan makan kentang goreng" Maki ku pada bang Rama yang baru sampai di depanku.

"Iya iya sory yah,tadi abang ada meeting.Lagian kenapa juga kamu makan kentang goreng,harusnya kan langsung pesen makanan berat aja"

"Kan tadi niatnya biar bisa makan bareng abang,tapi abangnya kelamaan"

"Iya tap-" Belum selesai bicara perkataan Rama di potong oleh Nada.

"Udah udah kalian ini kalo ketemu pasti berantem,sampe cape kakak dengernya"

"Bang Rama tuh kak ngeselin"

"Oh iya dek,kamu mau tau nggak kakak bawa siapa?"

"Nggak mau" Jawabku jutek karena aku masih marah dengan bang Rama,tapi aku juga penasaran siapa orang yang di bawa oleh bang Rama.

"Beneran nih nggak mau?ntar aja kalo udah ketemu pasti langsung nempel sama dia sampe lupa sama abangnya sendiri" Perkataan bang Rama semakin membuatku penasaran.

"Ihh siapa sih?tinggal ngomong aja susah banget,nggak usah main tebak-tebakan deh"

"Iya deh iya abang kasih tau,tapi kamu tutup mata dulu yah"

"Ngapain tutup mata segala sih?"

"Udah tutup mata aja" Aku pun menuruti permintaan bang Rama,dan menutup mataku.Aku mendengar bang Rama berbisik pada seseorang tapi aku tidak bisa mendengar apa yang bang Rama katakan,setelah menunggu beberapa menit akhirnya bang Rama menyuruhku untuk membuka mataku.Dan aku benar-benar terkejut melihat siapa yang ada di depan mataku sekarang dia adalah orang yang dulu sangat aku sayangi,seseprang yang selalu ada untukku dan selalu melindungiku,tetapi aku memilik rasa kecewa kepadanya karena dia meninggalkanku untuk kuliah di luar negeri tanpa berpamitan,dia adalah bang El sahabat bang Rama sekaligus kakak kedua bagiku.Aku yang masih terkejut pun langsung bangkit dari duduk ku dan memeluk bang El dengan erat.

"Bang El,kenapa bang El baru dateng sih,selama ini bang El kemana Vely kangen sama bang El" Bang Elang membalas pelukanku tak kalah erat,lalu dia pun melepas pelukanku dan memegang kedua pundaku,dia juga menghapus air mata yang jatuh ke pipiku menggunakan ibu jarinya.

"Maafin bang El yah,waktu itu nggak ngomong dulu sama kamu,yang penting kan sekarang bang El udah di sini udah nemenin Vely lagi" Ya benar kata bang El,yang terpenting sekarang adalah bang El sudah disini lagi,di dekatku karena bagiku bang El adalah kakak yang sangat baik bahkan lebih baik dari bang Rama karena ketika aku sedang bertengkar dengan bang Rama bang El yang selalu membelaku.Sampai pada suatu hari tiba-tiba saja bang El pergi meninggalkanku kata bang Rama bang El melanjutkan kulihnya di Perancis,aku marah pada bang El karena tidak memberitahuku sampai aku tidak mau makan selama beberapa hari dan akhirnya sakit,awalnya aku kecewa dengan bang El tetapi entah mengapa rasa kecewa itu hilang begitu saja saat bang El ada di dekatku.Aku pun kembali memeluk bang El dan menenggelamkan wajahku di dada bidangnya,aku dapat mencium aroma parfum bang El yang sangat menenangkan untukku.

"Bang El janji yah jangan tinggalin Vely lagi"lirihku.

"Iya,bang El janji"

"Udah dong nangis-nangisnya laper nih gue" Suara bang Rama menginterupsi suara tangisku,dasar abang nyebelin adiknya lagi sedih malah mikirin perut.

"Ya udah sekarang kalian semua pesen aja biar gue yang traktir"

"Assik bos Elang mau traktir nih"

"Udah buru,sebelum gue berubah pikiran"

Akhirnya kami semua pun memesan makanan dan melanjutkan acara makan siang,tadinya aku berniat untuk tidak makan karena perutku sudah kenyang.Tetapi karena bang Elang memaksaku akhirnya aku memesan nasi goreng spesial dan jus jambu kesukaanku.

💖💖💖

Setelah makan siang bang Elang,bang Rama,dan kak Nada kembali ke kantor karena mereka ada rapat penting yang harus di hadiri.Akhirnya aku pun memutuskan untuk menelfon pak Wira dan menyuruhnya untuk menjemputku.

Sesampainya di rumah aku melihat bunda dan ayah sedang mengobrol serius di ruang keluarga,karena penasaran aku pun mendekati mereka.

"Assalamuallaikum yah,bun"

"Waalaikumsallam,Vely kamu udah pulang ternyata"

"Iya bun,oh iya ayah sama bunda lagi ngomongin apaan nih,kok kayaknya serius banget"

"Sini kamu duduk dulu kalo mau denger" Aku pun menuruti perkataan ayah dan duduk di antara mereka berdua.

"Sayang,gimana kamu udah ambil keputusan?mau ikut ayah sama bunda atau tetap disini" Pertanyaan ayah sangat membuatku bingung,karena sampai saat ini aku belum bisa mengambil keputusan,walaupun ini adalah hal yang sepele tetapi tetap saja aku harus memikirkannya matang-matang aku tidak mau kalau sampai harus jauh-jauh dari ayah dan bunda,tetapi aku juga tidak mau meninggalkan sahabat-sahabatku di sini.

"Emm gimana ya yah,Vely masih bingung"

"Udahlah yah,jangan terlalu di tekan gitu.Kan kasian Velynya"Bela bundaku.

"Ayah bukannya mau nekan Vely bun,tapi kan kita nggak punya banyak waktu"

"Vely minta waktu sehari lagi ya,Vely janji Vely bakal jawab"

"Ya udah ayah sama bunda kasih kamu waktu satu hari lagi,besok kamu harus sudah mempunyai keputusan"

"Iya yah"

Aku pun memutuskan untuk masuk ke dalam kamarku untuk beristirahat,karena hari ini adalah hari yang sangat melelahkan untukku.

Tapi hari ini juga adalah hari yang sangat membahagiakan untukku,karena di hari ini aku bisa bertemu kembali dengan bang El.

Hari ini adalah hari yang sudah ku nantikan dari dulu,hari dimana aku bisa bertemu lagi dengan bang El orang yang sangat aku sayangi.

-------------------------------------------------------------

Hay guys..
Maaf yah udah lamaa nggak updet..
Sebenernya aku tuh udah ngetik part ini dari dulu,tapi malah kehapus sebagian kalo aneh maaf yah..

My Little GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang