prolog

187 23 20
                                    

Kisah aneh dengan orang- orang aneh dan dipertemukan oleh hal yang aneh di tempat yang aneh dan semua keanehan yang telah dianehkan.

*****

"Panas cuk. Masih jauh lagi kah Jakartanya ?" ucap Lingga sambil mengibas-ngibaskan sebuah kipas.

"Ya elah lu tong. Kita kan masih di halte depan rumah lu," balas Aldy.

"Eh ?" Kagetnya baru sadar kalau dia masih didepan rumahnya.

"Kok kita ga bawa kipas angin ajah tadi ?"

"Lu mau colokin kemana ? Ke hidung lu," sahut Aldy nyeleneh.

"Emang bisa cuk ?" Jawab Lingga dengan wajah polos.

"Bisa...,Ya engga lah goblok."

"Trus ngapain lu nyuruh kayak gitu tadi ?"

"Lu polos atau bego sih ?" Jawab Aldy mulai geram.

"Polos mungkin."

"Au ah serah," ucap Aldy menyerah dengan keadaan temannya.

Tak lama kemudian sebuah bus datang dan mereka segera naik ke dalam bus tersebut.

*****

Akhmad seorang pemuda tampan seantero jagat raya, jika hanya dia satu-satunya mahluk hidup di jagat raya ini. Dia adalah pria berkharisma karena sering dikejar-kejar wanita. Mulai dari gadis hingga emak-emak bermotor sering mengejar-ngejarnya. Bukan karena tertarik tapi karena Akhmad suka bikin masalah, mulai dari mencuri sempak cewek di sekitar rumahnya hingga mengambil mangga langsung dari kulkas orang yang punya.

Siang itu ia sedang jalan dengan seorang cewek yang bisa dibilang adalah gebetannya. Setelah merasa mendapatkan momen yang tepat ia berniat mengungkapkan perasaannya.

"Putri," ucapnya membuka pembicaraan.

"Maaf aku tidak bisa, kamu terlalu baik buat aku," jawab sang gebetan tanpa menunggu Akhmad untuk menyatakan perasaannya.

"Tapi, kemaren aku habis curi uang tetanggaku loh."

"Maaf, aku sukanya cowok baik-baik," jawab sang gebetan pergi meninggalkannya.

"Kamvret dah tuh cewek." Akhmad menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

*****

Di sebuah taman tepi danau. Yoga sedang duduk bersama seorang gadis yang tidak lain dan tidak bukan adalah gebetannya.

"Aku mau ngomong sesuatu," ucap Yoga sambil menoleh kearah gadis itu.

"Iya," jawabnya mengeluarkan senyum termanisnya.

"Kita kan udah lama deket nih. Kamu mau ga jadi pacar aku ?" Tanya Yoga pede.

"Hmmm...iya aku mau."

"Yes... I love u Acha," ucap Yoga memeluk gadis itu.

"Acha ? Siapa acha ?"

"Eh maksud aku putri."

"Haaa ??? Siapa lagi putri."

"Hadeuh aku lupa nama kamu."

"Dasar buaya."

PRAAAAK...

Sebuah tamparan menghiasi pipi Yoga.

"Aku bukan buaya. Liat nih ga ada ekornya," ucap Yoga berdiri membelakangi gadis itu.

"Dasar buaya darat."

Duaakk...brrrr

Ia menendang Yoga dari belakang hingga Yoga masuk ke dalam danau tersebut. Setelah itu ia pergi meninggalkan Yoga.

"Hadeuh gagal lagi," ucapnya kecewa dan berjalan keluar danau.

Lalu ia mengambil sebuah buku di dalam tasnya dan langsung mencoret nama gadis itu.

"Gapapa lah, cuma hilang 1 masih ada 3645 gadis lagi," ucapnya menghibur diri.

*****

"Cuk, ini Jakarta ya ? Monasnya mana ?"

"Kita masih di bandara. Dan kita masih di Sumatera," jawab Aldy.

Mereka berdua pun masuk ke dalam bandara dan naik ke dalam pesawat. Beberapa menit kemudian pesawat mulai lepas landas.

"Eeee...dia terbang. Pegangin gue cuk pegangin," teriak Lingga cemas sambil berpegangan ke bangku pesawat.

Ia berhasil membuat semua orang melirik kearahnya. Aldy hanya bisa menutup wajahnya dengan jaketnya.
karena malu akan kelakuan sahabatnya itu.

*****

Setelah sampai di Jakarta mereka turun dari pesawat. Lingga jalan dengan gemeteran.

"Cuk tungguin gue. Gue takut ketinggian," ucapnya jalan dengan sangat lambat.

"Cepetan, kita udah sampe juga."

Perjalanan mereka berdua di Jakarta pun dimulai...

SOMPLAK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang