L O V E

71 11 10
                                    

Matahari terbit dari timur dan menandakan hari belum kiamat karena kalau kiamat dari sebelah barat. Bukan cuma matahari saja yang terbit, tapi juga dua anak manusia.

"Cuk, sekarang kita harus pergi cepat."

"Wah iya."

Aldy langsung berlari ke kamar mandi yang digunakan untuk mandi. Setelah selesai mandi, mereka berdua berangkat untuk melakukan rutinitas awal tahun yang digunakan sebagai ajang balas dendam oleh kakak-kakak tingkatnya, ntah kenapa hal bodoh ini selalu dilakukan di indonesia, awal masuk sekolah berpakaian kayak orang gila dan pas lulusnya coret-coret baju kayak orang gila. Ini membuktikan bahwa sekolah itu ga merubah apa-apa.

*****

Setelah melakukan kegiatan seperti orang gila dengan pakaian-pakaian dan atribut aneh. Akhirnya pada jam 10 tepat lewat 59 menit mereka berhasil mendapatkan kebebasan sementara.

"Cuk, gue laper." Lingga memegang perutnya.

"Iya sama, gue juga."

Mereka berdua berjalan kearah kantin dengan wajah pucat lemas tak berdaya menghadapi kenyataan yang sangat pahit sepahit pare.

*****

Di kantin mereka memesan beberapa butir nasi goreng. Sedang asik-asiknya membahas sesuatu yang sangat penting seperti kenapa tupai tidak masuk olimpiade. Mata Aldy tiba-tiba terpaku melihat seseorang gadis cantik yang berjalan masuk ke kantin. Ia adalah Mellany, gadis cantik nan pintar.

"Woi, cuk..." Lingga melambai-lambaikan tangannya di depan mata Aldy, tapi ia tidak berkedip.

Lingga menoleh kebelakang dan mendapati Mellany duduk sambil makan dan berhadapan ke Aldy, tapi Mellany tidak menghiraukan Aldy, ia asik menyuap butir-butir nasi goreng yang sudah digoreng itu.

"Lu suka ama tuh cewek ya ?"

"Cantik kayak bidadari di surga." jawabnya sembari terus memandangi cewek itu.

"Innalillahi."

Aldy mengalihkan matanya ke arah Lingga " Innalillahi ? Siapa yang wasted ?"

"Tadi lu bilang bidadari surga, otomatis lu udah mati donk." ucap Lingga sok polos.

"Amit-amit Ya Allah. Gue belum mati, Bogeng. Itu perumpamaan doank."

"Oooo..."

*****

"Ania !!!" panggil Ahkmad yang berlari kearah Ania.

"Iya ada apa ?" tanya gadis itu dengan senyuman menghiasi wajahnya.

"Ntar pulang bareng, yuk."

"Hmmm..." Ia berfikir sejenak "boleh deh, lagian aku biasanya pulang naik angkot."

"Yaudah, aku tunggu diparkiran ya."

"Oke." Ia kembali memberikan senyum terbaiknya.

*****

Yoga masih duduk terpaku di depan teras. Ntah kenapa hatinya gunda gulana. Ia hanya ingin punya pacar, tapi sampai saat ini masih belum terwujud. Apa yang salah pada dirinya? Selain playboy dan mudah jatuh cinta pada cewek. Dia itu orang yang baik.

"Hai..." Sapa seseorang yang kemudian duduk disampingnya.

Ia menoleh kearah orang itu lalu tersenyum.

"Kenapa kau merenung? Seperti ayam sekarat saja," ucapnya ke Yoga.

"Kau siapa?" tanya Yoga heran melihat pria yang duduk disampingnya.

"Terkadang hidup itu harus berubah."

"Ha?" Yoga heran "maksud lu apa?"

"Ga ada, kau akan tau dengan sendirinya." Ia kemudian berdiri dan pergi meninggalkan Yoga.

(Maaf kalau ga ada unsur komedinya karena ini bakal jadi rada romance, jadi komedinya dikurangin karena ga pas fellnya ntar)

*****

Aldy dan Lingga berjalan berdua di lorong menuju tempat ospek.

"Eh cuk. Gue kebelet nih, temenin donk," ucap Lingga sembari menahan.

"Hadeuh, lu nyusahin gue terus. Yaudah kemana ?"

"Ke wc lah, bego."

"Iya-iya."

Mereka berdua berjalan ke wc dan Aldy tiba-tiba melihat Mellany yang berjalan di lorong.

"Eh tong, lu pergi aja dulu. Gue ada urusan." Ia langsung berlari meninggalkan Lingga.

"Woi...cuk," panggilnya, namun Aldy tak menghiraukannya.

*****

Lingga berlari ke wc dan disana ada 2 orang laki-laki sedang buang air kecil. Tanpa sengaja ia menyenggol salah seorang dari mereka yang mengakibatkan pria itu bergeser dan kencingnya mengenai pria yang lainnya.

"Woi, santai lu," ucap sang korban.

"Maaf, bukan gue, tapi noh si bocah baru."

Mereka berdua melirik kearah Lingga yang sedang melepas sesak dan melayang ke surga.

Setelah dia melepas tuntutan alam, ia berjalan keluar kamar mandi, namun langkahnya di cegat oleh 2 orang yang sedang marah bagaikan orang marah.

Salah seorang memegang kerah baju Lingga dan mendorongnya ke pintu kamar mandi.

"Lu cari mati, ya?"

"Bukan, bang. Saya cari Aldy, tadi dia ninggalin saya," jawab Lingga lugu.

"Halah banyak cingcong."

Mereka berdua mengarahkan pukulannya ke wajah Lingga. Tapi, ia berhasil menunduk dan dalam eaktu yang bersamaan seseorang membuka pintu. Pukulan mereka berdua mengenai orang itu yang tidak lain dan tidak bukan adalah seorang dosen yang paling ditakuti. Seorang mantan tentara yang pernah melakukan invasi ke daerah kritis. Dan ia adalah satu-satunya tentara yang berhasil pulang dengan selamat. Menurut rumor, ia pernah memakan daging hiu yang ia tangkap dengan tangan kosong saat menjalankan misi.

Ia hanya menatap datar kepada kedua pemuda yang tampaknya itu bakal menjadi saat-saat terakhir mereka. Sang dosen menarik tangan mereka dan membawanya pergi menemui ajalnya.

"Bay-bay..." ucap Lingga melambaikan tangan.


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 10, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SOMPLAK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang