"Gue sayang sama lo,gue pengen kita lebih dari sahabat."
Kalimat itu masih terbayang-bayang dalam benakku. Ia katakan apa yang selama ini ingin aku dengarkan. Pada sore itu,hujan mengguyur Kota Bogor dengan derasnya. Aku dan Dia sedang dalam perjalanan menuju ke rumah, tepatnya rumahku. Dia selalu mengantar-jemput aku dari saat kami masih duduk dikelas 10. Banyak hal yang sudah aku dan dia lakukan, mayoritas teman sekolah bilang aku dan dia tidak seperti sahabat sudah selayaknya disebut pasangan. Dalam mimpiku, aku selalu memimpikan hal itu terjadi, karena memang benar ada rasa yang lain antara aku dengan dia. Dia adalah Daffa Valerino Danendra,manusia terindah sang tokoh cerita dalam hidupku hingga saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu Bukan Untukku
Historia CortaKehadiranmu membawaku merasakan kembali akan indah dan pedihnya cinta. Diamku adalah cara untuk mencintaimu. Seandainya hati bisa berkata,mungkin sejak dulu aku tidak memendam rasa ini. Bisa saja sejak dulu hatiku mengatakannya padamu secara diam-d...