Aku menemukanmu di lorong kalbuku yang membeku
Membawa peluk yang hangat, dan senyum yang tersematAku menemukanmu memeluk dinding-dindingnya
Mencairkan kalbuku setelah sekian lamaAku menemukanmu mendapatiku membebaskanku dari belenggu
Hanya butuh sepersekian detik untukku menambatkan hati padamuSangkaku salah
Aku mendapati sematan senyum yang tercabut, yang lalu pergi dengan kepakkan sayap
Aku tak bisa lagi berharap, sebelum sempat aku mengungkap
KAMU SEDANG MEMBACA
Syair Mata Air
Poetry"Suatu titik yang terus-menerus memunculkan air, seperti caraku mencintaimu. Airnya mengalir langgas tanpa kaku, seperti belajarku mencintaimu." Mata air mengalir dari hulu ke hilir. Di tengah perjalanan, ada saja yang meminumnya. Di hilirnya, ada j...