"Kak Shei hari ini mulai sekolah?" Gadis kecil yang tengah memakan cokelat itu bertanya.
"Iya Icha, hari ini Icha main sama temen-temen yang lain dulu ya." Sheihan mengelus lembut rambut gadis kecil bernama Icha itu.
"Bunda, Sheihan berangkat sekolah dulu ya." Sheihan mencium telapak tangan seseorang yang dipanggilnya bunda.
"Adik-adik, kak Shei berangkat dulu ya," Ucap Sheihan sebelum benar-benar pergi meningglkan tempat tinggalnya.
Icha beserta adik-adik Sheihan yang lain melambaikan tangannya.
"Hati-hati dijalan Shei." Ujar Bunda mengingatkan. Sheihan menganggukkan kepalanya lalu bergegas pergi ke sekolah barunya.
***
Dengan hati riang Sheihan menapaki Jalan yang menghubungkan rumahnya dengan sekolah barunya. Hari ini benar-benar indah baginya, ia bisa kembali bersekolah setelah 2 bulan berhenti sekolah karena kekurangan biaya. Kini Ia bersekolah dengan menggunakan jalur prestasi, jadi, ia tidak perlu memikirkan biaya untuk ia bersekolah.
***Sebuah senyuman menghiasi wajah cantik Sheihan. Kini ia berdiri di depan sebuah gedung sekolah bernama SMA MUTIARA. Sebentar lagi ia Akan berstatus sebagai siswa di sekolah rujukan ini.
Dengan hati berdebar ia mulai memasuki halaman sekolah, sesekali ia tersenyum jika berpapasan dengan siswa lain. Ia berjalan memutari gedung sekolah berniat mencari kelasnya.
"Gue males ikut pelajaran hari ini, gue kekantin aja deh sekarang." Seseorang berujar dibelakang Sheihan.
"Gila! Kemarin absen lo juga bolong. Sekarang lo mau bolos lagi gitu? Ketahuan guru baru tau rasa lo!"
"Ga peduli ah gue, udah sono lo kalo mau ke kelas. nanti kalo misal Bu Dian nanyain gue, lo alesan apa gitu kek biar dia percaya. Nanti pas jamnya Bu Resti gue balik ke kelas." Cowok itu berlalu meninggalkan temannya.
"Eh, anak baru?" Ucap cowok yang ditinggalkan temannya itu setelah sadar ada Sheihan didepannya."Iya, kenalin aku Sheihan Ayudia." Kata Sheihan sopan.
"Gue Davin. Lo Masuk kelas apa?" Ucap Davin dilanjutkan dengan pertanyaan, Davin sedikit kaget mendengar cewek didepannya ini berbicara dengan aku-kamu.
"Kelas XI ips 2. Boleh aku tau dimana kelasnya?" ucap Sheihan.
"Kebetulan gue kelas XI ips 2. Gimana kalo kita bareng aja?" Tawar Davin.
Sheihan mengangguk, dalam hati ia bersyukur karena bertemu dengan Davin, cowok yang akan menjadi teman sekelasnya. Jadi ia tidak perlu repot-repot untuk mencari kelasnya sendiri.***
"Cie Davin! Bawa siapa tuh, cewek cakep bener." Koor salah satu cowok di dalam kelas setelah melihat Davin masuk kelas bersama Sheihan.
Teman-teman yang lain mulai bersiul menggoda Davin."Kenalin nih Sheihan, anak baru!" Davin mengenalkan Sheihan kepada temantemannya tanpa membalas siulansiulan jahil dari temantemannya. Sheihan mengulum senyum.
"Shei, kenalin gue Netta. Lo duduk sebangku sama gue ya, kebetulan gue duduk sendiri nih." Cewek bernama Netta itu menjulurkan tangannya berniat berkenalan.
"Oh iya Net." Sheihan menarik bangku disebelah Netta lalu mulai mendudukinya.
"Makasih ya Vin, udah mau nganterin aku." Ucap Sheihan lembut.
"Oke cantik." Davin mengedipkan sebelah matanya, membuat temanteman yang lain melemparinya dengan gulungan kertas.
"Dasar genit!" Umpat Netta. Sheihan hanya membalas dengan senyum.
Siswasiswa mulai berdatangan ke meja Sheihan untuk perkenalan, tapi Bel masuk berbunyi, menyebabkan perkenalan itu ditunda untuk nanti saat istirahat.
Guru berbadan besar itu memasuki kelas XI ips 2 dengan membawa beberapa buku sebagai bahan ajar. Sesekali beliau membenarkan letak kacamatanya yang melorot.
"Selamat siang anak-anak!" Bu Dian memulai pelajaran dengan salamnya."Siang buu." Jawab murid murid kompak.
"Oke, Ibu absen dulu ya." Bu Dian membuka buku absennya lalu mulai membaca nama murid di kelas XI ips 2 satu persatu.
"Abkaida Putri?"
Seseorang yang dipanggil namanya mengangguk lalu berkata hadir. Bu Dian mengangguk lalu meneruskan mengabsen, hingga absen 12,"Elang Mahessa Erlangga?" Bu Dian memicingkan matanya, sejak tadi memang ia belum melihat cowok bernama Elang itu.
"Dimana anak itu?" Bu Dian mulai kesal, pasalnya Elang tidak pernah mengikuti pelajarannya. Elang hanya mengikuti pelajarannya saat ada ulangan saja, itupun selalu membuat masalah.
"Tadi pagi perutnya mules bu, katanya mencret. paling sekarang lagi di toilet." Ujar Davin, membuat murid satu kelas tertawa. Bu Dian menggeleng, tidak peduli dengan alasan yang dibuat oleh Davin. Bu Dian kembali meneruskan acara mengabsennya.
"Sheihan Ayudia? Murid baru?"
Sheihan yang mendengar namanya disebut mengangguk. "Oh oke. Salam kenal ya." Sheihan hanya menjawab dengan anggukan dan senyum.Setelah selesai mengabsen, Bu Dian memulai pelajarannya, murid murid mendengarkan dengan tertib, walaupun satu dua anak mulai memejamkan matanya, mengantuk. Pelajaran berjalan dengan lancar hingga bel istirahat berbunyi.
***
Hay hay hola holaa😂 gimanagimana ceritanya? Maaf kalo banyak typo, maklum ini cerita pertama aku. Di part ini Sheihannya belum ketemu sama Elang. Mungkin di part 2. Ditunggu yaa. 😂
Minta vote nya dong😁
Salam
RizkaAmalia
KAMU SEDANG MEMBACA
Shelang
FanfictionHanya butuh waktu satu menit untuk aku mencintaimu. Namun, untuk melupakanmu, mungkin selamanya tak akan bisa. --Elang Mahessa Erlangga. Mungkin kini aku melupakanmu. Tapi percayalah, itu bukan kemauanku. Dan, percayalah setelah aku kembali bertemu...