Elang Mahesa Erlangga
Cowok berbadan jangkung itu kini tengah memejamkan matanya di bawah pohon rindang halaman belakang sekolah. Angin pagi membelai lembut pipinya. Earphone dengan Setia menempel pada kedua telinganya, mengalunkan beberapa lagu kesukaannya yang membuat ia merasa tenang.
Ia membolos pelajaran lagi untuk hari ini, ia membolos karena ia selalu merasa suntuk jika terus-terusan bergelut dengan materi pelajaran yang membuat kepalanya terasa pening. Ia lebih baik berdiam diri di bawah pohon ini ditemani Earphone dan handponenya.
Cowok itu terkenal bebal di kalangan guru-guru dan murid-murid SMA MUTIARA. Ia sering sekali membolos pelajaran dan berangkat terlambat ke sekolah. Ia juga sering keluar masuk ruang BK karena ulahnya yang kadang membuat orang menggelengkan kepala.
Ia menjadi most wanted disekolahnya karena memiliki wajah yang bisa dibilang super ganteng. Badannya yang tinggi tegap membuat siapapun yang melihatnya ngiler seketika.
Tapi Ia tidak memanfaatkan kegantengannya untuk memodusi siswi-siswi di sekolah.
Banyak sekali siswi-siswi yang secara gamblang menunjukkan ketertarikannya pada Elang. Tapi selalu Ia tolak dengan kata-kata pedas yang keluar dari mulutnya. Yang membuat cowok itu mendapat julukan GGMC "ganteng-ganteng Mulut Cabe" dari teman-temannya.
120 menit sudah ia memejamkan mata. Bel istirahat terdengar nyaring di telinganya dan membuat ia bergegas menuju kantin. Pasalnya sudah dari tadi pagi cacing-cacing di perutnya bernyanyi meminta di beri makan.
***
Kantin Bu Gendo.
Elang melihat Davin sedang duduk bersama Andre dan Tibot dibangku pojok kantin, lalu Ia berjalan menghampiri mereka.
"Davin! Pesenin gue mie ayam dong, laper banget gue nih." ucap Elang yang kini sudah duduk di sebelah Davin.
Davin mendongak sebentar,
"Mana sini duitnya?" Davin mengulurkan tangannya, meminta uang pada Elang untuk membayar mie ayam pesanannya. "Sekalian bayarin mie gue ya!"
Elang hanya menjawab dengan gumaman.
Davin berjalan menuju gerobak Bu Gendo untuk memesan mie ayam pesanan Elang dan sekalian membayar mienya yang sudah habis sebelum Elang tiba di kantin.
Beberapa menit kemudian, mie pesanan Elang sudah selesai dibuatkan. Davin pun membawa mie itu kembali ke meja pojok kantin.
"Lang! Lo tau nggak, ada cewek baru dikelas!" ucap Davin memberi tau.
"Bodo amat ah! Nggak peduli gue." titah Elang tidak peduli. Ia mulai memakan mie ayamnya.
"Dih, awas aja lo kalo sampe suka nanti!" Davin berujar sok serius.
"Gue ga mungkin suka!" Elang mengabaikan jawaban dari Davin dan melanjutkan makannya yang sempat tertunda.
***
"Sheihan, ke kantin yuk!" ajak Netta pada Sheihan yang sedang sibuk membaca novel di bangkunya.
"Kantin? Yaudah yuk!" Sheihan menutup novel nya lalu memasukkannya ke dalam tas.
Sheihan dan Netta kini berjalan beriringan sambil sesekali tertawa karena lelucon yang dilontarkan oleh Netta.
Sesampainya di depan kantin, terlihat banyak sekali anak yang sedang mengantre memesan makanan dan beberapa dari mereka berebut untuk mendapatkan pesanan mereka dulu.
Kantin hari ini begitu ramai, Mata Netta sudah menjelajah ke berbagai penjuru kantin, tapi Ia tidak melihat satupun meja kantin yang kosong.
"Yah, nggak ada bangku kosong, terus gimana nih Shei?" ujar Netta.
"Kita pesen aja disini terus kita bawa ke kelas." Netta mengangguk.
"Netta! Sheihan! Duduk sini aja!" sesorang berujar dari pojok kantin. Davin?
Netta dan Sheihan pun menghampiri Davin.
"Kantin rame banget ya hari ini." keluh Netta.
"Iya, lo sama Sheihan duduk sini aja sama kita-kita." Tawar Davin.
Elang yang sedang asik memakan mie itu mendongak.
Eya?
"Lo anak baru?" tanya Elang pada Sheihan. Sheihan mengangguk. "Kenalin. Aku Sheihan Ayudia."
"Oke. Gue Elang."
"Kamu yang tadi bolos?"
Elang mengiyakan pertanyaan Sheihan.
"Lo inget gue?"
Sheihan mengerutkan kening. Ingat? Jelas tidak. Bahkan bertemu saja baru hari ini. Kenapa dia aneh sekali? Sheihan menanggapi pertanyaan Elang dengan senyum kikuk.
"Kalo lo belum ingat nggakpapa," Elang melanjutkan acara makannya. Kini mie nya sudah hampir habis.
Lagi, Sheihan tersenyum kikuk.
"Shei, gue pesen makanan dulu ya. Lo tunggu disini sebentar." pamit Netta. "Lo pesen apa?"
"Aku siomay aja."
"Oke. Sebentar, gue pesenin dulu." Netta berdiri lalu memesan siomay untuk dirinya dan Sheihan.
Setelah siomaynya jadi, Netta membawanya kembali ke meja pojok kantin.
Davin, Andre, dan Tibot terlihat sedang bergurau. Sedangkan Sheihan dan Elang sama-sama diam.
Setelah Netta datang, suasananya berubah menjadi asik. Ia selalu melontarkan kata-kata lucu yang membuat Elang, Davin, Andre, Tibot, dan Sheihan tertawa.
Sedang asik tertawa, tiba-tiba bel berbunyi nyaring, mengharuskan mereka kembali ke kelas.
***
Yeyy!! Akhirnya update lagi😂 tapi maaf cuma dikit😂 ceritanya juga amburadul. Wkwkwk
Jangan lupa vote ya! Tunggu part selanjutnya gengs!Salam
RizkaAmalia
KAMU SEDANG MEMBACA
Shelang
FanfictionHanya butuh waktu satu menit untuk aku mencintaimu. Namun, untuk melupakanmu, mungkin selamanya tak akan bisa. --Elang Mahessa Erlangga. Mungkin kini aku melupakanmu. Tapi percayalah, itu bukan kemauanku. Dan, percayalah setelah aku kembali bertemu...