"Baris yang benar" "Berdiri yang tegap" "coba yang ini maju kedepan" "yang ini geser sedikit" suara dengan nada memerintah terdengar dimana mana.
Yap, sekarang gua sedang panas panasan ditengah lapangan. Rasanya sama seperti saat MOS dulu, entah kenapa semua kakak pelatihnya pada ngesok. Mereka melarang kita ini itu padahal mereka sendiri berdiri dibawah bayangan pohon. Kan gak adil.
Ini sudah minggu ke-tiga gua latihan. 'Harusnya gua gak ikut aja dari awal' kata kata itu selalu terngiang ngiang dalam otak gua. Makin lama gua makin menyesal ngikut ginian. Kalian pasti bilang 'yah berhenti aja lah, susah amat.'
Emang sih, latihan itu selalu terasa melelahkan, namun ada satu hal yang bikin gua rela kulit gua belang dan badan gua rasanya remuk semua sehabis latihan.
Itu semua karena satu orang yang berdiri disana, dia yang selalu jadi energy booster gua. Setiap kali dia datang, rasanya semua orang yang melihatnya seperti baru di isi dayanya. (Oke, mungkin itu cuma gua)
Lu tau dia siapa? Yappp. Dia kak Ornan. Gua sekarang memutuskan untuk memanggilnya dengan embel embel 'kak'. Entah bagaimana dan darimana awalnya gua juga udah jatuh terperangkap dalam pesonanya.
Walaupun udah berminggu minggu gua ngeliat dia. Tetap aja dia bukan ideal type gua. Mukanya biasa aja. Posturnya biasa aja. Semuanya biasa aja. Tapi kenapa gua bisa suka juga sama dia. Itu juga pertanyaan gua selama dua minggu terakhir ini.
Belakangan ini rasanya gua memiliki kesibukan baru, yaitu menjadi stalker. Pekerjaan yang belum pernah gua geluti sebelumnya. Hasil yang gua dapatkan adalah Ornan single! Dia belum lama ini putus dari pacarnya. Hal ini semakin membuat gua susah move on darinya.
"Semua ngumpul disini" kata kak Ornan tiba tiba. Gua yang mendengar itu menunggu yang lainnya berkumpul dulu baru gua berdiri di bagian belakang.
Gua itu orangnya emang sok asik. Siapapun pasti pernah ngerasa keganggu dengan keberadaan gua minimal sekali. Tapi entah kenapa, gua gak bisa ngelakuin hal itu ke orang yang gua suka. Gua selalu panas dingin didepan orang yang gua suka. Padahal kalo aja gua gak gitu mungkin kak Ornan sudah menotice gua saat ini.
"Nanti sore datang lagi buat latihan yah. Ini latihan terakhir kita. Karena lusa kita udah lomba. Jadi latihannya bener bener diseriusin yah." kata kak Ornan. "Siap diterima" respon kebanyakan siswa yang pastinya bukan gua.
.
.
.
.
.
Sesampainya di kelas, gua tepar. Selagi membaringkan kepala, banyak hal yang gua pikirkan.Semua orang yang membuat gua penasaran beberapa minggu lalu masih juga belum terbuka identitasnya. VBM yang gua kira anak kelas sebelah itu ternyata salah.
Kejadiannya terlalu rumit untuk dijelaskan. Namanya Atan. Inisial namanya memang benar VBM. Namun dia bukan orang yang mengirimkan album itu.
Yang ada sekarang teman sekelas gua mengira gua memiliki perasaan khusus terhadapnya.
Belakangan ini selain gua menjadi stalkernya Ornan, gua juga memang sering mencari informasi tentang Atan.
Bukannya apa, gua hanya mempelajari apakah 'Si Atan' ini cocok dengan hint yang gua punya. Sebagian besar memang cocok, namun setelah ada kejadian itu gua sudah malas melanjutkan mencari tau kebenarannya.
Lu tau kejadian apa yang menimpa gua?
Awalnya gua menceritakan ke Sarah tentang kebenaran hint yang ada dalam diri Atan.
Tapi entah kenapa saat jam olahraga Sarah membocorkan ke teman teman gua tentang Atan. Entah dia memang terlalu 'polos' atau bego, dia mungkin saja mengira bahwa hal itu bisa dijadikan konsumsi publik.
Namun sayangnya yang dia ceritakan tentang Atan hanya setengah setengah atau dengan kata lain tidak lengkap.
Salah satu murid di kelas gua namanya Mali tapi kita biasa nyapa dia 'Abang' dia adalah salah satu teman dekatnya Atan. Entah apa yang dia dengar diluar sana, dia mengira gua memiliki perasaan khusus terhadap Atan.
Sampai saat ini pun gua belum tau yang mana yang namanya Atan.
Tapi beberapa kejadian yang terjadi secara tidak sengaja menunjukkan gua suka dengan Atan ini didepan orang-orang. Gua pun juga merasa begitu.
Makin gencarlah Abang menyebarkan hoax bahwa gua suka sama Atan. Mungkin dia merasa gua emang suka sama Atan.
Malas ambil pusing, gua pun memilih untuk tidak peduli lagi dengan orang yang mengirimkan album tersebut dan masalah Atan itu. Ditambah lagi hati gua sudah terisi oleh kak Ornan.
***
Haii haiiii. TBC?
Again, vomment vomment jangan lupa. Share juga kalo kalian suka.
Thanks to read 💖
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh My God?!
Teen Fiction---- hidup itu penuh kejutan, belum pernah rasain? Tungguin aja. ---- Ornan, gimana cara gua ngehapus lu dalam hidup gua? Hampir 4 tahun gua ngerasain hal ini. Apa lu gak ada niat buat bales perasaan gua? Gua kurang apa sih? Sampe kapan gua begini? ...