Extra Episode - Alex's Mate

1.6K 224 111
                                    


🇳 🇮 🇬 🇭 🇹 🇲 🇦 🇷 🇪

Alex menenteng tas ransel hitamnya, sembari berjalan sedikit terburu-buru ke dalam perpustakan. Jujur, selama ia kuliah, perpustakaan adalah tempat paling jahanam yang berada di kampus. Tempat di mana, para kutu buku berkumpul, tempat di mana banyak pembicaraan memuakkan di sana yang akan terdengar.

Dan, sialnya tempat itu adalah tempat kesukaan bagi gadis incarannya. Menyebalkan memang. Beruntungnya juga, saudara-saudaranya adalah pecinta tempat jahanam itu.

Tidak keren.

Alex memasuki perpustakaan itu dengan terburu-buru. Tasnya belum tertutup dan tatanan rambutnya tidak keren seperti biasa. Dan, lebih sialnya lagi...

Bugh

Brengsek. Batin Alex memaki ketika kakinya tidak sengaja menyandung kakinya sendiri. Dan itu, membuatnya terjatuh di depan banyak orang.

Alex berdiri dengan cepat, dan tersenyum canggung pada beberapa orang. Hingga, senyumannya itu sampai pada seorang gadis yang duduk di sudut ruangan dengan menggunakan earphone . Gadis itu melihat Alex dengan tatapan aneh. Alex jadi salah tingkah jadinya.

Alex pun bergegas pergi mencari Ken dan Jae Si yang sudah bisa ia cium baunya dari jarak lima meter. Alex tidak ingin mempermalukan dirinya lebih lama lagi di depan banyak orang.

Dan, setelah sampai pada Ken dan Jae Si. Alex harus menelan kekesalannya lagi, karena nyatanya, kedua orang itu sedang menahan tawa mereka.

"Lucu, huh?!" bentak Alex tanpa sengaja membuat semua pandangan menuju ke arahnya dengan sinis.

Jae Si menarik Alex duduk dan membekap mulut pria itu, "ssst! Al, ini perpustakaan!" bisik Jae Si kesal.

"Kau dandan, Jae?" tanya Alex tiba-tiba yang menyadari adanya perubahan pada wajah Jae Si yang sedikit berbeda. Polesan make up agak mencolok, apalagi pada bagian bibirnya.

Jae Si merona, sambil menutup wajahnya malu, "mau berdandan di depan siapa, huh? Ken, ya?" goda Alex tertawa dan hal itu membuat Jae Si benar-benar kesal.

Ken langsung melihat Jae Si dengan serius.

"Alex! Menyebalkan!" protes Jae Si kemudian berdiri dari tempatnya untuk hendak pergi, namun, Ken lebih dulu menahannya, "lepas, Ken!"

"Jae...kenapa pergi? Kau cantik berdandan seperti itu," kata Ken lembut dan Alex hanya memandang keduanya sambil menahan tawa.

Jae Si merona kemudian kembali duduk di tempatnya. Ken masih menggenggam jemari Jae Si hanya untuk menenangkannya saja. Atau mungkin, ada maksud lain?

"Hah...Ken, jangan terlalu lama menggantung perasaan seorang gadis. Sekali-kali, bergerak cepat! Kasihan kalau Jae harus menunggu kepastian darimu!" kata Alex tertawa, lalu berdiri dari tempat duduknya.

Diusapnya kepala Jae Si dengan lembut lalu berakhir mencubit pipi chubby saudaranya itu, "menggemaskan."

"Kau mau pergi menemuinya?" tanya Ken.

Alex mengangguk.

"Baiklah. Jangan sampai terlihat orang lain, ya?" pesan Ken yang hanya ditanggapi anggukan dari Alex.

🇳 🇮 🇬 🇭 🇹 🇲 🇦 🇷 🇪

Berjam-jam sudah Alex memantau gadis itu. Memantaunya di bangku belakang, dengan berpura-pura membaca sebuah buku. Jujur, ini bukan pertama kalinya Alex ingin mendekati seorang gadis secara diam-diam seperti ini. Ini bukan dirinya. Tidak ada di kamus Alex, mendekati seorang gadis dengan cara bersembunyi begini.

• The Perfect Mate | Wenyeol | NEW VERSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang