#25. Brazil

3.7K 380 132
                                    

***

Mereka tersenyum di bawah selimut tebal yang membalut tubuh polos keduanya. Terkadang, tangan pria itu dengan teratur mengusap punggung telanjang wanitanya dengan bibirnya yang memberikan kecupan hangat di pelipis wanita tersebut.

Tangan wanita tersebut memeluk pinggang prianya semakin erat sambil membenamkan kepalanya di atas dada bidang pria tersebut. Wendy dan Chanyeol nampaknya sedang menyiapkan hati mereka mengingat perpisahan sementara mereka yang hanya menunggu beberapa hari lagi.

Chanyeol ingat, 2 hari yang lalu mereka sempat bertengkar hebat karena Chanyeol tidak bisa melepaskan Wendy untuk pergi. Sungguh, Wendy juga rasanya benar-benar pusing saat itu. Namun, setelah beberapa jam kemudian, Chanyeol akhirnya datang dan meminta maaf lebih dulu pada Wendy.

"Kau baik-baik saja kan?" tanya Wendy sambil mengusap lembut dada bidang Chanyeol. Pria itu mendesah pelan kemudian mencium pelipis Wendy lagi, "Jika aku berkata tidak, apa kau akan tetap tinggal?"

"Yeol -"

"Aku tahu sayang, aku tahu." Potong Chanyeol sebelum Wendy mengucapkan ucapannya. Wendy tersenyum kemudian memeluk tubuh itu dengan erat lagi, "Jadi, setelah kau lulus sekolah, apa kau akan kuliah juga?" tanya Wendy dengan suara seraknya.

"Hmm... mungkin tidak. Aku ingin segera menikahimu." Ucapnya frontal membuat Wendy merona mendengarnya serta jantungnya memompa lebih cepat. Wendy diam-diam tersenyum di dekapan Chanyeol dan pria itu bisa merasakannya. Chanyeol pun tertarik untuk ikut tersenyum dalam diamnya.

"Kau mau menikah denganku?"

"Bukankah aku sudah memberikan jawabannya di sekolah waktu itu?"

"Aku pikir, kau berubah pikiran."

Wendy mengerucutkan bibirnya lalu mengubah posisinya sedikit tengkurap untuk mengangkat kepalanya menatap Chanyeol. Pria itu menyisipkan rambut Wendy yang sedikit berantakan ke belakang telinga sedang tangan yang lain masih ia gunakan untuk mengusap punggung kekasihnya.

"Jangan-jangan kau yang berubah pikiran, ya? Kau sudah tidak mencintaiku lagi atau mungkin, kau mau kembali bersama mantan kekasihmu itu. Em -siapa namanya, Ro -Rose?" tuturnya sambil memainkan rambut Chanyeol dengan telunjuknya.

Chanyeol terkekeh geli kemudian mencubit gemas pipi Wendy dan berakhir mencium bibir wanitanya dengan gemas, "Aku mencintaimu, Son Wendy. Hanya nama Wendy yang berada di hatiku sekarang dan untuk selamanya. Bukan untuk Rose atau pun gadis lain, mengerti?" Chanyeol tersenyum membuat hati gadis itu menghangat. Wendy mengangguk lalu memeluk Chanyeol lagi. Merasakan betapa cintanya Chanyeol pada dirinya dan betapa ia sangat mencintai pria ini.

***

Wendy tertawa sambil berdiri di atas ranjang besar tersebut dengan menggunakan kemeja kebesaran Chanyeol. Gadis itu seperti bocah lima tahun yang baru memegang ponsel dan memakai aplikasi kamera lalu memotret Chanyeol yang saat ini sedang sibuk menyimpan baju Wendy ke dalam koper besar.

"Yeolie! Lihat ke sini!" seru Wendy sambil mengarahkan kamera ponselnya ke wajah Chanyeol yang masih sibuk mengatur persediaan Wendy, "Yeolie!" serunya lagi namun pacarnya itu tidak mau melihat ke kamera.

"Han Chanyeol!" kini dengan suara yang sedikit keras, Wendy menyerukan nama pria itu. Dan berhasil, Chanyeol menghentikkan kegiatannya dan menatap datar pada Wendy. Gadis itu meletakkan ponselnya ketika Chanyeol mulai mendekatinya dengan wajah dingin.

"Maafkan aku." Ucapnya menunduk. Chanyeol yang melihat itu lantas tertawa terbahak-bahak membuat Wendy kesal bukan main dan karena kesalnya, Wendy langsung menarik rambut Chanyeol untuk melampiaskan rasa kesalnya itu.

• The Perfect Mate | Wenyeol | NEW VERSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang