"Mbok Jamilaaaaahhh.. Yuhuuuu.."Teriakan kompak dari enam cowok itu terlihat mengundang perhatian semua orang yang ada di kantin. Para murid yang berada di kantin--terutama para gadis-- menatap mereka kagum.
Apalagi karena pesona dan kegantengannya, membuat mereka sangat di kagumi para gadis SMA Tunas Bangsa. Siapa yang tak kenal pada mereka?
Ali, Baja, Jefri--atau yang lebih akrab disapa Jeje-, Kevin, Verrel dan Zaki.
Yaaa, mereka cowok yang paling famous atau bisa juga disebut Most Wanted di sekolah.
"Eh, aden-aden ganteng, mau pesen opo to den?" Mboh Jamilah--Salah satu Ibu pedagang di kantin-- datang dengan buku kecil di tangannya.
"Yailaahhh Mbok! Gausah bawa buku itu kalo ke kita mah," Sambar Verrel sambil menunjuk buku yang dibawa Mbok Jamilah.
"Iyaa Mbok, Mbok pasti udah hafal banget kan menu makanan kita?" Lanjut Zaki.
Mendengar penuturan Verrel dan Zaki, Mbok Jamilah pun terkekeh, "Hehe.. Iya sih den," Jawab Mbok Jamilah dengan logat jawanya.
"Ali seperti biasa ya Mbok, pesen nasi goreng spesial pake sambel ulek cinta, oseng-oseng rindu, dan jangan lupa, di sajikan dengan bumbu sayang, eaaaaa.."
Mbok Jamilah, Zaki, Kevin, Verrel, Baja dan Jeje tertawa lepas mendengar penuturan Ali.
"Bisa ae lu, oncom!" Jeje menoyor pelan kepala Ali, "Yang ada buat lo mah, nasi goreng pake sambel ulek kesel, oseng-oseng benci, dan disajikan dengan cara langsung tampol ke wajah! Cocok tuh," Sambar Jeje.
"Pppttt..." Kevin, Verrel, Baja, Zaki dan Ali terlihat menahan tawa yang dipaksakan.
"Buawahahaha.." Lagi-lagi semua orang tertawa karena melihat wajah cemberut Jeje karena lelucon nya terkesan--- Garing.
"Ngakak sohard!!!" Baja makin tertawa puas.
"Jelek lu! Elfeel gue, wajahnya biasa ajee!" Ali merauk wajah Jeje dengan tangannya.
"Aku marah sama ckalyand! Ckalyand zahad! Pake Z! Pake D juga! Aku benciiii! Benciiii sama ckalyand semuah!" Jeje langsung bergaya alay layaknya seorang cewek yang marah sama cowoknya.
"Dihh, banci perapatan nyasaaar!" Celetuk Kevin.
"Bwahahahaha!!!"
Lagi-lagi dan lagi mereka kembali tertawa puas, Mbok Jamilah pun ikut tertawa. Mereka memang sudah di anggap anak sendiri oleh Mbok Jamilah, bisa di tebak dong gimana akrab dan dekatnya Mbok Jamilah dan para cogan ini?
Para siswa dan siswi SMA Tunas Bangsa yang melihat mereka juga ikut bahagia, meskipun terkadang merasa iri melihat persahabatan mereka yang terlihat selalu bahagia dan tak pernah terlihat berantem meski hanya dengan tingkah konyol mereka itu sendiri.
***
"Mil, kayaknya lo duluan aja, deh. Gue masih mau ngerangkum dulu soalnya."
Prilly berkata pada Mila--salah satu sahabatnya--yang sedang memainkan Iphone sambil duduk di sampingnya, tepatnya di bangku Ali.
Mila lalu menatap Prilly, "Gak ah, gue bareng aja. Lo kata gue tega ninggalin lo di kelas sendirian gini?"
Prilly menatap sekeliling kelasnya. Benar, sudah tak ada murid di kelas ini.
"Uuunchh, maaci ya Mila tayang.." Prilly mencubit pipi Mila.
"Iyaaa Prillykuuu.. Udah lanjutin rangkumnya! Gue lagi sibuk whatsapp-an nih sama ayang mpin," Mila kembali fokus pada Iphone nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Karena Terbiasa
Fanfiction"Ontaaa arab!!! Gue duluan yang nulis di depan!" "Apaansih Upill cicak! Yang megang spidol duluan siapa coba?" Bercerita tentang dua sejoli yang selalu terlibat cekcok. Satu sekolah. Satu kelas. Dan bangku yang berdekatan. Setiap harinya s...