#4 : Pacar?

111 19 8
                                    


"Lo kenapa bisa gini si, Prill?"

Sahabat-sahabatnya menatap Prilly khawatir. Kini, ia sedang terbaring lemah di UKS. Wajahnya pucat pasi, tangannya memegang erat perutnya sambil meringis kecil.

Tadi saat mereka sudah makan di kantin, mereka bertiga langsung pergi ke toilet untuk buang air kecil. Saat di toilet mereka kaget liat Prilly sudah tergeletak disana tak sadarkan diri. Dengan panik, mereka bertiga menggendong Prilly ke UKS. Alhasil ya gini, kini mereka berada di UKS sambil menatap khawatir Prilly yng terbaring lemah.

"Si Ali gak nyuruh lo yang macem-macem, kan?"

"Iya kenapa maagh lo bisa sampai kambuh gini? Lo tadi makan apa sih?"

Prilly tak menghiraukan mereka, ia terus meringis sambil memegang perutnya.

"Adu, Prill! Jangan buat kita khawatir gini dong," Naya menyahut gelisah.

Prilly menatap sahabatnya sambil tersenyum kecil pertanda ia mengucapkan, gue gapapa kok.

"Lo mau gue kayu putihin lagi perutnya?" Mila menatap Prilly khawatir.

"Ga-ga usah gapapa."

"Atau mau ke rumah sakit?"

Prilly menggeleng cepat, "Gak mau..."

"Yaudah sekarang lo cerita kenapa lo bisa kayak gini?" Fika kembali bertanya.

Prilly menatap mereka, lalu mulai bercerita walau terbata karena rintihannya.

***
Ali Pov

Gue langsung masuk kelas saat terdengar bel berbunyi. Gue liat si Upil belum ada di bangkunya. Gue jadi takut dia kenapa-napa gegara makan baso itu. Ish, kenapa gue jadi mikirin tu anak curut si. Lagian suruh siapa bikin gue kesel.

Etapi, Mila juga kagak ada. Duh, gue jadi takut ada sesuatu nih sama si Upil. Secara kan nih, gue yang nyuruh dia makan tu baso kuah sambel.

Sampai Bu Hida dateng tu si Upil sama temennya belum dateng juga. Sampe ketika pengabsenan...

"Jessica Mila Agnesia," ucap Bu Hida.

"Jessica Mila, hadir?" Teriaknya lantang.

"Ha.. Hadir bu," tiba-tiba si Mila muncul dari balik pintu. Loh si Upilnya mana?

"Dari mana saja kamu, Mila?"

"Ma-maaf, Bu. Tadi itu... saya nemenin dulu Prilly dia UKS."

HA? Kan. Perasaan gue gak enak nih.

"Prilly? Kenapa dia?" Bu Hida keknya khawatir banget.

"Maagh nya kambuh bu." Ucap Mila sambil natap gue tajam. Kok?

"Sekarang sudah di bawa ke rumah sakit?"

"Engga, Bu. Prilly gak mau katanya. Tapi udah dikasih obat kok sama anggota uks." Jelas Mila.

"Yasudah, silahkan duduk."

Mila berjalan ke arah bangkunya, saat melewati bangku gue dia natep gue tajam.

Duh, gue bener-bener gak enak hati. Untuk pertama kalinya, dari sekian banyak kejailan gue sama si Upil, gue ngerasa bersalah banget.

Auto gak fokus belajar, nih.

***
Author Pov

"Ikut gue lo," Mila berdiri di samping bangku Ali saat semua murid mulai berhamburan ke luar kelas untuk pulang.

"Kemana?"

"KEMANA-KEMANA! LO NYADAR GAK SIH LO UDAH BUAT MAAGH PRILLY KAMBUH?" Ucap Mila nge-gas.

Cinta Karena TerbiasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang