vote nya kawan?
***
"Eh, Cia." kata penghuni disebelahku yang daritadi hanya menganggu tidurku.
"Ck, apasih njir. Gue lagi tenang tidur lo ganggu."
"Itu Cia, tangan gue lo pegang melulu!"
Cia sontak terbangun dari tidurnya dan melihat tangannya yang sedang memegang erat tangan penghuni sebelahnya, yaitu sahabatnya dari kecil, Alan. "IH LO GATEL DEH." katanya sambil melepaskan tautan tangan mereka dengan jijik.
"ASTAGA, LO KALI YANG TIBA-TIBA NGERACAU GAJELAS TERUS MEGANG TANGAN GUE."
Cia hanya menguap sebagai balasan kepadanya dan kembali ke tidurnya.
Alan yang sedang membaca bukunya tepatnya pura-pura karena ingin melirik Cia yang sedang tidur tiba-tiba tersentak kaget karena seseorang menepuknya dari belakang, "Hai gan."
"Apasih anjir." kata Alan mendecih ketika melihat siapa yang menepuknya, Thomas, kawan setianya.
"Lo kalo suka langsung gercep aja boi gausa pake lirik-lirik malu gitu ih." bisiknya pelan ke Alan karena, err mungkin menjaga rahasia antara mereka awowkakowkawk
"G-gue gasuka sama dia kok apasih lo," balas Alan. Mungkin salting karena perkataan Thomas.
"Cie salting, wkwk dah ah gue pergi ngantin dulu males liat orang bucin." kata Thomas langsung pergi karena takut Alan akan menghajarnya.
Alan mengumpat dalam hati pada Thomas yang sudah jauh dari pandangannya. Lalu dia kembali mengarahkan pandangannya kearah Cia yang sedang tertidur, ia mendengkur pelan dan wajahnya setengah kelihatan oleh Alan. Rambutnya ada yang masuk ke mulutnya yang sedang mendengkur pelan. Alan mendekat ke Cia lalu menyelipkan rambut Cia yang masuk tadi ke telinganya. Alan menatap wajahnya yang sangat bersinar itu.
'Dia sangat cantik.'
Ah tidak-tidak. Aku tidak mungkin menyukainya, tidak mungkin. Dia sangat menyebalkan mana mungkin aku menyukainya. Kami hanya sahabat.
Cia tiba-tiba mengerjapkan matanya bangun dari tidurnya dan membulatkan matanya terkejut ketika melihat Alan sedekat ini dengan dia. Sontak Cia memukul jidat Alan kesal, "HEH LO APA APAAN DEKAT-DEKAT?!"
Alan membalas tak terima, "DIH GUE MAU NIAT BAIK, ITU RAMBUT LO MAKAN TADI PAS TIDUR. YA GUE SINGKIRIN LAH LO PIKIR RAMBUT LO TUH MAKANAN?"
"Y-ya jangan dekat-dekat banget juga dong."
Alan memutarkan bola matanya malas, "Cih gatau terimakasih."
"Iya-iya Alan ganteng makasih ya hihi." katanya membujuk Alan yang ngambek. Alan masih tidak mau menatapnya.
Cia mengerucut sebal, "Alan ganteng jangan marah ya? Nanti Cia traktir sbux deh, ya?"
Alan masih tidak mau menatapnya tapi Cia menggoyangkan tangannya agar mau bicara dengannya. Alan menghela napas pelan lalu menatap Cia yang sedang menunjukkan gummy-smile nya cerah. Imut.
Alan melihat itu tersenyum tipis, "Pulang nanti jalan bareng?""YES. OKE-OKE." kata Cia tersenyum makin cerah melihat Alan memaafkannya.
Lalu, bel berbunyi tanda jam istirahat berakhir.
《friendzone.》
"Langsung sbux apa rumah dulu?" kata Alan ketika mereka sampai di parkiran.
"Rumah dulu deh, nanti kita ga dikasih masuk kalau pakaian gini."
Alan menganggukan kepalanya mengerti, "Yaudah yuk."
Mereka pun menaiki mobil Alan dan segera kerumah Cia.
KAMU SEDANG MEMBACA
friendzone.
Teen Fiction[ R E V I S I ] ketika gue hanya sekedar sahabat bagi dia yang tidak mudah peka.