12

1.4K 20 7
                                    

Keesokan harinya, Bram mengantar Cia ke sekolah.

Sesampainya di kelas,

"Acie udah datang nih couple terbaru kita eak." kata Salomo

"Aduh, pake pegangan tangan lagi ke kelas." kata Arielle menunjuk Cia & Bram berpegangan tangan.

"Apasi ah ganggu orang aja." kata Cia mendengus sebal dan melepaskan genggaman tangan mereka.

"Gini ya nasib orang udah lama pacaran." kata Salomo mengelus dadanya dramatis.

Arielle langsung otomatis melotot ke arah Salomo,"JADI MAU APA? PUTUS? BIAR LO PACARAN SAMA CEWEK LAIN?"

"Ehe canda kali yang, fausah dibawa serius ah." kata Salomo membujuk Arielle yang ngambek.

"Ih jiji gue." Kata Arielle pura-pura jijik melihat gaya Salomo.

"Serius Sal, gue jiji sama lo jadinya nyet." Kata Bram jijik melihat gaya bujukan Salomo.

"ORANG PACARAN MAH GINI BUJUKNYA KAMPRET!" kata Salomo tak mau kalah pada Bram

"Ya gue tau tapi gue tiba-tiba jiji sumpah." Kata Bram jijik sambil terkekeh

"Sukak lo lah ya, yang penting gue dimaapin." kata Salomo tidak peduli dan kembali membujuk Arielle

"Iya-iya gue maapin tapi ada satu syarat." Kata Arielle

"Apa? Apa? Pasti gue kabulin kok, yang penting lo maapin." Kata Salomo

Arielle tersenyum licik, "Syaratnya, lo harus peluk si Bram."

"HAH? OGAH GUE PELUK SPESIES KAYAK DIA." kata Bram pura-pura jijik dan menjauh dari Salomo.

"Gaada syarat lain gak yang?" kata Salomo pun tidak mau memeluk sahabatnya itu.

Arielle terkekeh, "Gaada."

"Makanya jan bercanda." kata Cia terkekeh juga.

Salomo bingung tapi ia hanya bisa pasrah. Ia berjalan ke arah Bram.

"Mau apa lo?" kata Bram menjauh dari Salomo.

"Ya peluk lo lah apa lagi?" kata Salomo mendekat

"Ih jiji gue, pokoknya ga mau TITIK." kata Bram menjauh sejauh-jauhnya dari Salomo.

"Tolong lah woi! Mati nanti gue menjomblo." kata Salomo memelas pada Bram

"Lo kan pemes, bisa dapet cewek b--" kata Bram terputus karena Cia menutup mulutnya.

Lalu, Cia mendekat ke arah telinga Bram. "Jangan bikin hubungan mereka selesai Bram," bisiknya

Bram hanya mendengus sebal,
"Yaudah nih peluk." kata Bram membiarkan Salomo memeluknya

Salomo pun langsung memeluk Bram tapi terhenti dan menoleh ke arah Cia.

"Jangan cemburu ya Cia." kata Salomo sengaja.

"Jangan cemburu ya Ril." kata Bram yang juga sengaja.

Cia dan Arielle mendengus sebal.

Lalu, Salomo sekilas memeluk Bram.

"Udah kan? Dimaapin kan? Yey!" kata Salomo memeluk Arielle.

"Apasi, Sal!" Kata Arielle salting melepaskan pelukan Salomo.

"Noh gue iri padahal udah punya pacar :/ " kata Bram dramatis untuk memancing Cia.

"Jangan mancing gue."

"Iya-iya." Kata Bram menyesal, "Kamu gak ngambek kan?"

"Ih giliran gue yang jiji liat lo!" kata Salomo jijik kepada Bram

Bram menatap sinis Salomo.

"Gak." Kata Cia singkat sok fokus dengan novelnya.

"Tapi gayanya kayak ngambek pun." Kata Bram sengaja

"Fak."

"Mati gue kan." gerutunya kesal.

"Hahahah rasain azab hahahaha!" kata Salomo tanpa dosa.

Bram menatap sinis Salomo lagi.

"Maapin gue Cia." Kata Bram memelas, "Gue janji kok gak gitu lagi terus beliin lo es krim sebulan penuh! Janji pokoknya! Yang penting maapin ya!"

Cia tertawa dalam hati melihat sikap Bram.

"Iya iya gue maapin tapi jan gitu lagi." kata Cia akhirnya

"Makasih ya Tuhan engkau menyelamatkanku dari setan eh bidadari ku ini." kata Bram alay.

"Ini pacar siapa ya? Ga kenal srius." kata Cia pura-pura tidak mengenali Bram.

"Astajim malangnya nasib hambamu ini ya Tuhan." kata Bram mengelus dada dramatis

"Udah jelek, alay lagi." sindir Cia, "Pasti malu tuh pacarnya ya."

"Ya Tuhan ampunilah hamba ya Tuhan." kata Bram dramatis lagi.

"Kalo lo malu-maluin lagi, gue tikam lu srius." kata Cia sok serius dan Bram percaya pula.

"Iya ampun gak lagi kok.."

"Bagos."

***

Skip!

Bel pulang sekolah berbunyi,

"Lo pulang sama siapa?" Kata Bram kepada Cia.

"Sendiri lah cuk."

"Pulang bareng yak?" ajak Bram.

"Yaudah." kata Cia menyetujui.

Tiba-tiba, ponsel Cia berdering tanda pesan.

Dari : 08xxxxxxxx

Blues Cafe sekarang.
-mantan lo


Itu isi pesannya.

"Mantan? " batin Cia.

"Bram, gue ada urusan jadi gue pulang sendiri aja ya."

"Urusan apa? Gue aja yang anter." kata Bram menawarkan.

"Penting nih. Gue sendiri aja ya!" Kata Cia segera pergi.

"Tapi--" kata Bram terputus karena Cia sudah pergi.

Bram heran melihat sikap Cia yang terburu-buru dan memutuskan untuk mengikutinya.

Setelah sampai di Blues Cafe,

"Hai Cia.."

***

Sapa tuh? Keep reading and vote yaw :)

( malas berbacodh😂 )

Salam tercintah,

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 07, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

friendzone.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang