nine

393 57 14
                                    


insting lelaki kalo ada wanita yang disukainya dalam bahaya pasti langsung terasa, begitulah yg dirasakan saat ini oleh kim donghan.

walaupun eunha sudah bilang kalau lelaki babak belur semalam cuma teman, tapi nuraninya berkata lain.

maka pagi² donghan sudah menyambangi rumah eunha membawa sarapan juga tentunya, modus yg sangat mudah terbaca oleh eunha dan juga mingyu

"sini han masuk" eunha mempersilakan donghan masuk, masih sedikit mengantuk karena semalaman mendengarkan curhatan ga penting mingyu.

"makasih kak, nih buat kakak sama temennya juga ya" kata donghan sambil menyerahkan bungkusan ke eunha.

"apa ini?"

"racun kak.. ya sarapan lah, sekalian gua mau sarapan di sini juga"

eunha yang pusing tidak berkata apa² tapi diambil juga bungkusannya

mereka makan dalam diam, mingyu belum bangun, walaupun tadi udah dibangunin tetep aja kebo.

"gimana dia kak?" tanya donghan basa basi

"belom mati kok han" jawab eunha sekenanya sambil nyuap sarapan.

donghan ketawa "kalo boleh tau dia kenapa kak?"

"berantem sama selingkuhan tunangannya, au ah ribet bgt, gua aja pusing sama idup sendiri ditambah dia lagi"

"kok dia bisa sih tidur di sini?"

"dia ga punya rumah han, kebetulan sih dia bayar sewa kok di sini nah gua lagi butuh duit juga, gue belum dpt kerjaan baru lagi" jelas eunha

donghan cuma ngangguk² aja

"eh kak, itu belepotan" kata donghan sambil mengelap bibir bawah eunha.

"hmm ini anak emang belum berubah ya masih suka langsung praktek aja tanpa kebanyakan teori" batin eunha sambil tersenyum kecil

"gue boleh gabung sini gak?" tiba² sebuah suara menyela mereka

mingyu masih pake selimut ditubuhnya, rambut berantakan, muka masih lebam, duduk di sebelah eunha

"cuci muka dulu kek, sikat gigi dulu kek, jorok ah lo gyu" kata eunha sambil mendorong tubuh mingyu agar menjauh darinya.

"udah laper nih, eh siapa namanya? makasih ya udah bawain gue sarapan"

"nama gue donghan" kata donghan memperkenalkan diri, mingyu menjabat tangannya

"gue mingyu" lalu dia lanjut makan

"mau minum apa han?"

"susu ada kak?"

"meres dulu sana" kata eunha "eh canda  ada lah tunggu ya bentar"

gak lama eunha membawakan donghan segelas susu dan segelas air putih untuk mingyu

"lah gue mau juga dong na susunya"

"bikin sendiri lah sana, tadi ga mau bilang"

"ya lo gak nanya"

donghan puyeng ngeliatnya "ya udah nih susunya buat lo aja bang"

"eh gak usah, gue canda doang kok tadi"

"susah sih emang setan lucifer" gumam eunha

"lo bilang apa dah?" tanya mingyu

"enggak udah makan aja gih, abisin ya tapi piring sama sendoknya jangan"

"kak gue ke sini mau nawarin lo kerjaan" kata donghan

"hah kerjaan? wah kebetulan banget han, di mana?"

"butik mama gue mau ga kak?" tanya donghan hati²

mingyu makan sambil nyimak

"waaah boleh banget han" seru eunha matanya berbinar², gila donghan malaikat banget emang.

"hari ini gue mau ngajak lo ke butik mama kak"

"boleh boleh han, gue mandi dulu ya" kata eunha bersemangat

donghan mengangguk "iya kak gue tunggu kok"

"eh jadi gue ditinggal sendiri nih" tanya mingyu kesal

"iyalah, biasanya juga gitu kan"

"tapi gue kan lagi sakit na"

"aduh si tapir ganggu aja" batin donghan kesal

"ya terus kenapa emang? lo masih bisa jalan kan, masih bisa makan sendiri, knp tiba² jadi norak sih lo" eunha ngomel lagi, heran selama tinggal sama mingyu kayaknya tensi darahnya naik nih, ngomel mulu tiap hari

mingyu menghela napas ga mau membantah eunha, dia juga heran knp sih sejak hari di mana dia tau kalo vivian selingkuh dia jadi melankolis begini?

donghan yang merasa menang cuma bisa tersenyum dan membatin "wah lo mau coba² nih ganggu gue sama eunha? kita liat aja nanti"






triple update!!!! good night 🌙⏰💤💤

sleeping with stranger [kmg - jeh]✔Where stories live. Discover now