💜Prolog💙

3.2K 197 58
                                    

Di stasiun Osaka, tepatnya disebuah kursi kayu duduk, dua orang tampan yang sedang bernostalgia mengingat masa persahabatan mereka.

Persahabatan mereka di mulai, saat Sasuke sering membuat onar di sekolahnya, berbagai cara dilakukan untuk membuat sang casanova jera dari mulai skorsing, surat peringatan, pemanggilan orang tua, tapi tak berpengaruh apa-apa malah semakin bertambah kenakalannya.

Kenakalan yang Sasuke lakukan bukanlah tanpa alasan, sejak kecil ia dibesarkan oleh kakeknya bernama Madara, seorang casanova tua bangka yang berpaham hidup bebas. Sementara kedua orang tua sasuke dan kakak perempuannya tinggal di Inggris.

Dibesarkan oleh seorang berpaham bebas tentu membuat Sasuke tidak memiliki figur baik untuk dijadikan panutan, setelah kakeknya meninggal hidup Sasuke semakin tidak memiliki arah.

Namikaze Naruto yang masih satu kelas dengan Sasuke sangat prihatin dengan kedaan Sasuke yang hidup dalam lingkup gelap penuh dosa, karna apapun yang terjadi pada Sasuke di karna Sasuke tidak memiliki figur yang baik untuk di jadikan panutan. Akhirnya Naruto berbaik hati membawa Sasuke ke dalam keluarganya siapa tau Sasuke bisa berubah menjadi lebih baik.

"Kau yakin akan benar-benar pergi meninggalkanku?" tanya Sasuke si pria bersurai raven yang mencuat ke atas dan bermata kelam, sekelam langit malam.

"Aku tidak punya pilihan, orang tuaku sedang membutuhkanku sekarang" jawab Naruto pria bersurai pirang dan bermata biru, sebiru langit pagi.

"Apa kau akan kembali?"

"Entahlah, tapi akan aku usahakan"

"Kalau kau pergi bagaimana denganku"

"Aku tetap sahabatmu, dan saat aku tidak ada pasti akan ada seseorang yang baik hati yang akan menggantikan tempatku"

"Sayang sekali padahal sebentar lagi akan ada penerimaan mahasiswa baru, pasti akan banyak wajah-wajah baru yang siapa tau akan ada yang membuatmu tertarik"

"Aku tidak sepertimu yang asal tertarik dengan sembarang wanita, Sasu"

"Aku hanya sedang dalam masa pencarian cinta sejati, Naru. Tidak ada salahnya kan menyeleksi, lagipula mereka sendiri yang datang menawarkan diri. Daripada kau yang sudah sekian lama menyendiri"

"Dari pada harus milih-milih yang tidak jelas lebih baik berharap langsung mendapatkan yang terbaik, lagi pula cinta itu tidak usah di cari nanti juga akan datang sendiri jika sudah waktunya"

"Sebenarnya kriteria terbaik menurutmu itu seperti apa?"

"Yang pasti cantik, seksi, stylis, pintar, kuat, mandiri dan masih suci"

"Waw, kau sangat mengada-ada"

Tentu saja bagi Sasuke kriteria yang di gambarkan oleh Naruto mengada-ngada, jaman sekarang mana ada wanita cantik dan seksi bisa menjaga kesuciannya. Hanya wanita berparas pas-pasan saja yang bisa mempertahankan kesuciannya.

"Memangnya apa yang akan kau lakukan jika kau bertemu dengan wanita seperti itu?"

"Tentu aku akan mengajaknya menikah"

"Wanita suci, sepertinya akupun tertarik, bagaimana jika seandainya kita menyukai wanita yang sama?"

"Tidak mungkin karna selera kita berbeda"

"Tapi bagaimana jika itu terjadi?"

"Kau harus mengalah padaku"

"Baiklah, aku akan mengalah tapi pada akhirnya harus aku yang menjadi pemenangnya"

"Terserah"

"Naru,  aku telah lama melihatmu hidup dalam kesendirian, aku sangat ingin sekali melihatmu segera mendapatkan cinta sejatimu"

Roman ClassicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang