Ospek telah berjalan selama 4 hari, selama itu pula Hinata harus berbesar hati menerima hukuman apapun yang diberikan seniornya. Dan Sasuke selalu menjadi alasan Hinata mendapat hukuman.
Dari mulai lari mengelilingi lapangan basket, jalan bebek sejauh 50 meter, skotjam 30x, atau sit up 20x.
Hinata yang tidak bisa bersikap ramah kepada Sasuke di hari pertama ospek, membuat Sasuke gemas, sehingga sedikitpun kesalahan yang Hinata buat akan menjadi celah bagi Sasuke untuk membuat Hinata mendapat hukuman.
Sebenarnya Sasuke menyimpan rasa ketertarikan yang begitu besar kepada Hinata, hanya saja ketertarikannya itu ditunjukan dengan sikap yang justru membuat Hinata illfeel jadinya wajah juteklah yang Hinata tampilkan di wajah cantiknya.
Ya, di akui atau tidak begitulah nasib junior, jika di hari pertama sudah mendapat cap jutek dari para seniornya maka sampai hari terakhir ospek pasti akan ada saja yang membuatnya harus mendapat hukuman.
Hinata bukannya jutek hanya saja para seniornya sudah terlalu kelewat menyebalkan, candaannya tidak ada yang lucu, apa lagi Sasuke selalu bersikap sok cakep di depannya membuatnya malas walau hanya sekedar melempar senyuman.
Entahlah Hinatapun tidak mengerti, mengapa dirinya begitu apes sampai setiap hari ada saja yang membuatnya terkena hukuman, belum lagi saat waktu malam di saat dirinya memerlukan istirahat, selalu saja ada yang menghubunginya berkali-kali.
Siapa lagi kalau bukan orang yang ngaku-ngaku temannya Namikaze itu.
Pagi bertemu senior yang menyebalkan malamnya di ganggu orang iseng yang tidak bertanggung jawab, lengkaplah sudah penderitaan Hinata.
Hinata akui semenjak dirinya menyimpan ponsel milik Namikaze, dirinya jadi sering apes, kalau tau akan seperti ini harusnya Hinata buang saja ponsel itu agar tidak menjadi pembawa sial bagi dirinya.
Menyimpan barang milik orang lain memang tidak berkah, padahal cuma menyimpannya tanpa sengaja sudah begini, apalagi kalau mencuri.
Di hari terakhirnya ospek, para senior kembali membuat intruksi nyeleneh untuk para juniornya. Mereka ingin para juniornya membuat surat cinta seromantis mungkin yang ditujukan untuk salasaatu senior yang dianggap paling favorit, berkesan, atau baik.
Untuk junior pria surat cintanya harus ditujukan untuk senpai wanita dan sebaliknya.
Tidak ada maksud apapun dari permainan ini, hanya sekedar permainan penutup di hari terakhir ospek dan juga juga sebagai bentuk apresiasi kepada para senior.
Para junior pun bergegas membuat surat cinta yang di maksud. Disaat yang lain sudah menentukan pilihan kepada siapa, Hinata masih bingung kepada siapa suratnya akan di tujukan.
Hinatapun juga bingung kata-kata romantis apa yang bagus untuk di tulis karna pada dasarnya Hinata bukan orang yang pandai merangkai kata, daripada bingung Hinatapun menuliskan sebuah bait lagu dan diakhiri dengan sebuah kata "i love you".
Hinata melirik ke kanan dan kiri masih galau menuliskan nama untuk siapa di surat itu, tak sengaja matanya mengarah ke arah Sasuke yang sudah sedari tadi memperhatikannya.
Hinata tertunduk dan berfikir.
"Apa sebaiknya aku tulis saja nama Sasuke senpai? Ah tidak, tidak, dia kan menyebalkan, kenapa juga harus berfikir nama dia, bukankah selama ini gara-gara dia juga yang membuatku selalu terkena hukuman, nanti Sasuke senpai kegeeran lagi" kalimat yang terucap dari hati.
"Apa sudah selesai?"
Refleks Hinata langsung melihat ke orang yang menyapanya, yang ternyata orang itu adalah Utakata yang tengah tersenyum hangat padanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/139924936-288-k587074.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Roman Classic
FanfictionSebuah kisah klasik antara dua sahabat yang saling menyayangi terlibat perasaan kepada seorang wanita yang sama. Entah siapa yang harus bersikap egois karna keduanya sama-sama memiliki kerelaan untuk melepaskan. Entah siapa yang harus mengalah karna...