Semenjak, Rama putus dengan Mutia, ia jadi lebih akrab denganku. Dan hampir setiap hari ia menghubungiku. Ada saja hal yang membuatnya bisa mengobrol akrab denganku. Entahlah, aku sendiri juga tak tau harus bagaimana. Aku merasa malu pada Mutia -meskipun kami tidak saling mengenal. Alih-alih takut jika alasan mereka putus adalah karena aku.
Aku selalu bertanya tentang hal itu pada Rama, tapi ia selalu menjawab dengan jawaban yang sama "Bukan karena kamu kok, kamu nggak ada sangkut paut nya sama sekali soal hubungan ku sama dia".Pagi itu, hari minggu. Cerita dimulai ketika sabtu kemarin, sebelum pulang sekolah. Ketua kelas mengumumkan bahwa besok sekolah ada acara senam masal. Semua murid wajib datang berseragam olahraga. Lagi-lagi, hari minggu ku di kacaukan dengan acara sekolah. Aku mendengus kesal kala itu. Sedang Shafa, teman sebangku ku sudah merencanakan matang-matang bahwa ia tidak akan datang besok. Ia akan menanggung resiko nya jika harus dihukum, hanya karena masalah kecil seperti itu. Aku hanya terdiam, bergulat dengan pikiranku yang sungguh, membuat ku sendiri kesal memikirkannya.
Tapi semua berubah, ketika waktu itu Rama melewati koridor depan kelasku saat aku akan pergi ke kelas Reyca. Ia memanggilku, dan mengatakan bahwa aku harus datang kesana karna ia juga akan datang di acara itu. Kupikir kala itu "terus kalo kamu dateng, kenapa".
Aku hanya mengangguk sekenanya, mengiyakan saja ajakannya meskipun entah datang atau tidak. Tapi mana mungkin aku bisa menolak jika Rama yang mengajakku kala itu, hehe. Setelahnya, aku berlalu menuju kelas Reyca.-
Esoknya, betul memang terjadi. Dia disana! Berjalan dari arah yang berlawanan denganku dan Reyca. Kami saling menatap, entah mengapa tapi tatapannya membuat aku merasa seperti ada kupu-kupu terbang di dadaku. Tetapi kemudian, Reyca membuyarkan semuanya, ia berteriak kesal tepat setelah ia menyapa Rama, teman osis nya itu. Tetapi Rama malah menatapku, bukan membalas sapaan nya.
"Hey! Gue yang manggil, kok Kinka sih yang diliatin!" Teriak Reyca kesal tepat disebelahku. Tepat! Aku sungguh terkejut dan segera mengalihkan pandanganku. Sedang Rama? Ia menggaruk tengkuk nya dan tersenyum malu. Aku dan Reyca kemudian saling berpandangan, kemudian tertawa. Mungkin, kami sedang memiliki pemikiran yang sama.
-
"Ka, si Rama tuh dari tadi liatin lu mulu" Ujar Reyca ketika kami berada dibalkon GOR, tempat dilaksanakannya acara itu.
"Ya terus?" Jawabku. Jujur, jika boleh aku berkata yang sebenar nya yang kurasakan saat itu, aku sungguh gugup. Tapi aku berusaha menahan nya agar Reyca tak menyadarinya.
"Ih pipi lu kok merah gitu Ka?" Ujar Reyca sembari tertawa.
Ah sial, aku ketahuan. "Merah apanya sih, nggak ah" Elak ku. Ah sungguh, ini menyebalkan.
"Elu baper ya diliatin Rama mulu? Tuh kan lu baper" Ujarnya sembari tertawa.
"Gak papa Kinka, gak papa. Lagian kan dia udah putus dari pacarnya. Keliatan juga kok kalo dia tuh sebenernya juga kayak deketin elu gitu" Ujar Reyca.
"Tau darimana lu? Ngaco!" Ujarku.
"Haduh, elu sih Ka terlalu polos kalo soal cinta mah. Kesel gue"
"Keliatan lah Ka. Nih ya, see. Dia sering banget ngehubungin elu, lewat depan kelas lu padahal dia nggak pernah lewat situ kan sebelumnya. Terus nih, dia ngajakin elu kan kemarin buat dateng ke acara ini. Dia care banget sama elu. And now, dia merhatiin elu mulu, takut-takut elu ilang" Ujar Reyca antusias, sedang aku hanya mencerna apa yang diucapkan Reyca.
"Et tunggu! Inget nggak pas abis pulang ekstra, dia sering banget ngajakin elu makan ke tempat makan Jepang yang lagi rame itu" Tambah Reyca. Sungguh, aku semakin tak tau harus apa.
"Udah ah, barangkali cuman kebetulan" Ujarku.
"Ih, elu sih ya Ka. Yaudah deh ya terserah elu nih" Aku hanya tertawa memandang raut kesal Reyca.
"Kinka, lu tuh juga perlu bahagia dan elu juga butuh seorang pria yang bisa bikin elu bahagia"
"Tapi kan bahagia nggak harus punya pacar, punya temen-temen yang bisa di percaya dan selalu ada buat kita tuh udah lebih dari cukup, bagi gue" Jawabku. Reyca menghela nafas panjang, kemudian menghembuskannya berat.
"Yaudah lah Ka, serah lah serah"[]
***
A/n :
Hellaw maaf banget yah suka jarang update, sekalinya update berminggu minggu kemudian. Karna sibuk banget mau ujian:')
Kalo udah baca jangan lupa klik bintangnya loooh:) Thankyouu❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Rumah
Teen Fiction"Pada senja ku hari ini, akan ku tuliskan kisah ku. Tentang sebuah Rumah ku dengan torehan berbagai cerita pahit dan manis, untukmu" -Kinka Andita