Weekend siang ini, Ayah dan Mama juga Adikku, sedang pergi mengunjungi istri teman Ayah yang baru saja melahirkan di salah satu rumah sakit bersalin. Dirumah, hanya ada aku yang sedang mencuci dasi, sepatu, dan tas sekolahku.
Ponselku berdering, entah mengapa aku kelabakan. Segera, kulempar kembali sepatuku kedalam sebuah ember berisi air yang penuh dengan busa sabun detergen, juga dengan penyikat sepatunya. Aku segera berlari ke meja makan, tempat aku meletakkan ponselku.
Tetapi, bukan seseorang yang kutunggu yang menelpon ku. Si Reyca yang menelpon ku.Sial. Batinku. Aku mengangkatnya dan terdengar suaranya yang memekik kegirangan disebarang sana.
"Kinkaaaaa!!!!" Teriaknya dengan girang.
"Astaga Rey, ini telinga gue entar bisa budeg elu teriak-teriak" Ujarku kesal.
"Gue udah tau semuanya soal Galang ke elu Ka. Gue udah tauuuu!!!!" Pekiknya. Aku hanya terdiam, terpaku mendengar ucapan Reyca. Sekaligus, gugup dan... jujur aku merasa, senang.
"Gimana gimana?"
"Panjang Ka. Abis ini gue kerumah lu. Jangan lupa siapin cemilan yang banyak yah, gue belum makan siang nih hehe" Ujarnya.
"Basi lu! Oke deh. Buru ya. Gue dirumah sendiri juga" Jawabku.
"Siap ratu" Tutupnya. Sambungan ia putus, aku meletakkan ponselku kembali. Dan baru menyadari sesuatu hal bahwa, ketika aku berlari dari kamar mandi ke meja makan untuk menerima telepon, kedua tangaku masih basah oleh busa sabun detergen yang masih banyak. Sial, ponselku ikut basah pula.
***
"Gue nggak nyangka, pancingan gue berhasil" Ujarnya dengan girang. Aku hanya tersenyum malu menunggu ia bercerita.
"Jadi, tadi gue abis dari warnet, laptop gue rusak dan gue butuh banget mau print tugas buat besok. Pas mau pulang, lagi ngeluarin motor dari parkiran warnet ada yg smsin gue. Kupikir sih elu atau anak-anak, eh ternyata malah si Galang"
"Terus gue buka, dan pas gue baca bikin gue shock berat" Terang Reyca. Sedang aku, hanya benar-benar menyimak apa yang ia ceritakan.
"Isinya gini "Rey, elu ada nomor sms Kinka nggak? Kalo ada minta dong, penting nih. Kalo elu gak mau kasih ya sudah nggak papa" gitu ka. Terus nih pas gue sampek rumah gue balesin kan gue tanya dia ada apa sama elu sebenernya, dan finally, dia cerita Ka sama gue!!!"
"Karna jujur, sebenernya sempet gue ancem sih, kalo gak cerita dia nggak akan gue kasih nomer lu"
"Jahat banget lu" Jawabku sembari mengambil salah satu toples makanan ringan dimeja.
"Biarin, kalo gak gitu kita nggak bakal tau gimana dia Ka. Oke lanjut, setelah itu dia ngaku, kalo dia, ngerasa nyaman sama elu, dan dia juga suka sama elu"
Aku hanya terdiam memandang Reyca dengan shock. Astaga, bagaimana bisa. Ini diluar ekspetasiku. Aku tak pernah benar-benar berfikir sebelumnya jika ini terjadi. Tetapi sejujurnya, aku pun berharap bahwa ini akan terjadi. Perasaanku, tidak bertepuk sebelah tangan.
"Nih ya Ka, gue cuman kasih elu saran, selebihnya terserah elu mau gimana. Galang cowok baik-baik kok Ka. Dia bukan anak urakan yang banyak tingkah kayak yang lainnya. Dia keliatan serius banget sama cewek. Coba lu lihat si Galang sama Mutia gimana seriusnya, meskipun akhirnya Mutia memilih Rendi yang notabene ini bener-bener salah" Ujarnya. Sejemang kami terdiam, saling membisu membiarkan pemikiran kami saling menguar. Terutama aku, yang masih menyerap dengan betul dan memikirkannya matang-matang ucapan Reyca.
"Jadi?" Jawabku sembari memainkan tutup toples dipangkuanku.
"Lu harus bisa belajar buka hati buat cowok. Lu nggak bisa gini terus Ka, nggak bisa! Nggak semua cowok sama kayak mantan elu. Gue yakin, dia bisa bikin elu bahagia dan bisa jagain elu" Ujar Reyca yang membuatku sedikit tertohok.
"Mantepin dulu hati lu untuk bisa bener-bener buka hati dengan ridho dan ikhlas buat dia Ka, setelah itu apapun keputusan elu, itu memengaruhi perasaan elu. Dan gue percaya, elu juga punya perasaan yang sama kayak dia" Tambah Reyca.
Aku semakin membisu mendengar ucapannya. Tapi sungguh, apa yang Reyca ucapkan benar. Aku harusnya meyakinkan hatiku, bahwa ia pria baik-baik yang tidak akan menyakiti hati wanita dan akan menjaga perasaannya pada satu wanita saja. Ah! Ini menyebalkan! Mengapa harus datang lagi perasaan ini, sejemang aku terdiam frustasi. Tapi semua terbuyarkan oleh Reyca yang menunjukkan padaku sebuah flashdisknya, katanya "Drakor gue baru lagi nih Ka".
***
Malam itu, sekitar pukul 8 setelah makan malam dengan Ayah dan Ibu aku kembali kekamar kamar mendengar panggilan masuk di ponselku. Entah dari siapa, ada nomor tanpa nama disana yang memanggil sedari tadi. Aku hanya terdiam, masih membiarkan nomor itu tetap memanggil dilayar ponselku sebelum akhirnya orang diseberang sana menutupnya.
Aku membukanya dan tertera beberapa pesan masuk juga."Ini betul Kinka? "
08.15pmKeningku berkerut, menebak-nebak dengan gusar siapa ia. Benarkah Galang?
"Siapa ya?"
08.30pm"Aku Galang, Ka"
08.30pmSungguh, benar-benar sangat terkejut hingga membungkam mulutku sendiri dengan tanganku karna memekik sedikit keras. Entahlah perasaan apalagi yang dapat kudeskripsikan tetapi, sungguh, astaga, ini sangat membuatku gugup tak karuan. Aku terduduk di bibir ranjangku sembari memikirkan harus membalas pesannya bagaimana lagi.
Tapi jika aku dapat jujur, aku sungguh bahagia hingga rasanya kupu-kupu didalam perutku berhamburan terbang menggelitikinnya."
Oh, hai Lang"
08.35pm
"Hai juga ka. Lagi belajar ya?"
08.37pm
"Sudah kelar kok Lang, hehe"
08.39pm"Maaf ya Ka, beberapa hari ini gak pernah hubungin lagi gak Online BBM Ka, bisanya SMS an doang hehehe"
08.40pmAku tersenyum malu saat itu, ini sungguh sangat membahagiakan bahkan aku tak pernah mengira jika akan begini.
Setelahnya beberapa obrolan basa-basi ku dan pria itu mulai memenuhi ruang obrolan di ponsel ku malam itu. Ini adalah obrolan pertama kami di pesan pribadi setelah 3 hari lamanya kami tidak saling berhubungan. Jika aku jelaskan, tak ada lagi yang bisa kukatakan dan ku jelaskan selain "Aku sangat bahagia sekali". []
***
A/n :
Maaf dibagian Galang yang minta nomer Kinka ke Reyca ini ada sedikit yang kulupa, karna udah lama banget dan harus inget-inget lagi deh jaman-jaman dulu kala.
Dan maaf juga karna jarang sekali update, karna Graduation sama Prom sudah didepan mata dan cerita ini kulupakan.
Maaf jika ada kesalahan kata. Semoga suka, yang baik jangan lupa klik tanda bintangnya. Terimakasih banyaaaaak❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Rumah
Teen Fiction"Pada senja ku hari ini, akan ku tuliskan kisah ku. Tentang sebuah Rumah ku dengan torehan berbagai cerita pahit dan manis, untukmu" -Kinka Andita