DINGINKAH?

182 60 123
                                    


Dia itu beku. Seperti es. Mungkin aku tidak akan tertarik.

***

"Kak Al." Seseorang memanggil nama itu. Nama yang sangat familiar ditelinga para wanita maupun laki-laki. Orang yang memiliki sifat dingin melebihi es. Orang yang terkadang bisa membuat para wanita pingsan. Sedangkan laki-laki yang dipanggil hanya menoleh kebelakang sesaat dan melanjutkan jalannya bersama ketiga temannya. Baginya hal itu sudah sangat bisa. Ia sudah paham betul ulah fansgirlnya yang selalu memanggil namanya ketika melihatnya.

Sedangkan, seorang wanita yang mengamati laki-laki bernama Alvaro Christiano hanya tersenyum sinis. "Dasar cowok es," gumannya. Wanita itu langsung berlalu mengikuti teman-temannya yaitu Shella Marcelia, Gesha Christina, dan Zena Cenovia yang sudah masuk ke gerbang sekolah. Tetapi, matanya masih saja melihat punggung Alvaro yang bejarak sepuluh kaki didepannya.

Dia itu es, dia itu dingin, dia itu susah untuk dicairkan, susah untuk ditebak jalan pikirnya, dan yang pasti susah untuk mendekatinya. Lisa Armaesya, satu-satunya wanita yang tidak ingin mendekati seorang es bernama Alvaro Christiano itu. Baginya buang-buang waktu saja, walau sebenarnya ia sedikit kagum dengan sosok tinggi tegap itu. Ingat! Hanya sedikit! Satu persen sudah cukup! Lisa tidak ingin diabaikan seperti siswi-siswi yang mencoba untuk mendapatkan hati Alvaro. Lisa hanya bingung, kenapa para gadis itu malah mengejar yang tidak pasti seperti Alvaro? Sungguh aneh.

"ALVARO!" teriak satu siswi cantik yang berlari mendekati Alvaro. Dia adalah Jessica Sialeeds. Jessica, siswi kelas XI IPA 1 itu sangat tergila-gila dengan kesempurnaan yang dimiliki Alvaro. Bahkan dulu ia pernah mencelakai seorang wanita yang dekat dengan Alvaro. Sungguh kejam! Lisa sebagai adik kelas tidak ingin hal itu terjadi padanya. Jadi, dia tidak akan pernah mendekati Alvaro. Lisa masih sayang nyawa.

Dari pada melihati Alvaro dan Jessica yang sedang ngobrol, oh lebih tepatnya Jessica yang sedari tadi crewet sendiri sedangkan Alvaro hanya cuek seperti biasanya, Lisa dan teman-temannya pergi melalui orang-orang itu. Buang-buang waktu saja.

"Kalian lihat itu? Kak Jessica sampai segitunya kalau didekat Kak Alvaro."

"Lo benar, bisa-bisanya Kak Jessica dempet-dempet Kak Alvaro tanpa rasa risih sedikitpun."

"Gesh, Zen, biarinlah. Kayak kalian gatau Kak Jessica saja. Tauk ah, gue sama Lisa mau ke kantin beli minum."

"Woi Shel, Lis, tunggu dong." Zena dan Gesha mengejar Lisa dan Shela yang sudah berada didepan mereka. Lisa dan Shella memang dikenal tidak suka mendengar gosip, jadi mereka akan menjauh ketika mendegar gosip dari siapapun. Berbeda dengan Zena dan Gesha, mereka sangat suka sekali menggosip atau membicarakan orang lain. Hal itu malah seperti hobi mereka berdua.

"Al, pliss dong nanti malam jalan yuk." Ajak Jessica yang ternyata sedari tadi ingin mengajak Alvaro jalan-jalan. Sedangkan Alvaro yang sudah mulai panas dengan ajakan Jessica yang menurutnya memaksa, berlalu begitu saja. Diikuti oleh Kevin Walker temannya, yang juga memiliki sifat sepertinya.

"Yah Al, kok malah pergi." Jessica kecewa kepada Alvaro karena mengabaikannya.

"Belom beruntung lo, Jes," kata teman Alvaro yang masih tertinggal. "Tauk ah, gue mau nyusul Alvaro sama Kevin dulu. Yok Ven." ajak Daniel Marcellino pada Veno William. Mereka berdua adalah teman Alvaro yang paling berisik. Daniel dan Veno mengikuti Alvaro yang sudah jauh didepan mereka.

Moonlight SonataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang