4

177 3 3
                                    

Hari Senin

Hari yang cukup dibenci Asha. Alasannya bukan karena ia harus terbangun pagi buta atau apalah. Belum lagi jalanan pasti akan macet karena orang-orang akan buru-buru pergi ke kantor. Namun yang pasti hanya satu,  karena pada hari senin ia harus mampu bertatap muka dengan geng lamanya tersebut.

***
"Cepet banget udah senin, kek nya baru libur deh!  Ga asik kalo harus ngerusak mood hari ini buat adu mulut sama mereka.

**
Singkat cerita Asha adalah sosok yang baik dan begitu loyal terhadap teman-temannya oleh sebab kerana itulah temannya tak mau kehilangan sosok Asha.

Namun hati keras Asha walau dibelai selembut apapun tak akan pernah berkata iya..

Namun Asha tetaplah seorang Asha. Ia tetap akan bersikukuh dengan pendirian nya.

Mengingat tepat nya pada tanggal 17 maret 2017 ia hampir saja menghancurkan derajat keluarga nya yang terpandang tersebut. Malam itu sekawan geng nya melakukan pungutan liar di warung kecil di ujung jalan buntu di seberang pasar sana.


"Sini bagi duit!  Kalo ga ada duit makanan juga gapapa"

"Lu jadi tukang palak receh amat si jiv minta makanan doang! "

"Lah terus gw minta apa?  Minta jodoh buat lu yang Setia dengan gelar jomblo sejati lu itu ndra? "

Ista dengan geramnya menarik paksa kedua telinga temannya yang masih sibuk dengan celotehan tak bermutu nya tersebut.

Tak lama Devra berbuat nekat dengan mencoba melempar Batu pemilik warung dan membawa kotak uang nya lari. Sontak hal itu menjadikan kawan-kawan nya mau tak mau harus ikut menghilang untuk memperpanjang masa aktif nyawa mereka. Asha yang tak tau apa-apa pun berhasil ditangkap dan diadili di rumah RT setempat,  beruntungnya ia dibebaskan karena tak ada dugaan yang menguatkannya..

**
Mengingat kejadian itu membuat Asha semakin gemas karena hampir saja ia menyerahkan nyawa nya percuma jika sampai dia dibawa ke pihak berwajib. Mama nya tentu tak akan tinggal diam jika mengetahuinya.

Dalam perjalanan nya menuju ke gerbang sekolahan ia tak sengaja menabrak seorang lelaki berambut ikal di tengah jalan.

"Sorry gw tadi ga senga... ".
Kata-katanya mendadak menggantung melihat sosok yang ditabraknya tadi berada dalam keterbatasan. Dengan tangan cekatan nya Asha segera membawa nya ke tepi jalan.

"Nama kamu siapa? " Tanya Asha mulai mencari tau.

"Aaa.  A. Akuu.. Ra.. Rafa". Jawabnya dengan terbata-bata

Baru saja Asha akan memulai obrolannya matanya tak sengaja menengok jam tangan yang dikenakannya telah menunjukkan pukul 06.50

"Mampus gw bisa telat nih.. "

"Ehmm. Rafa aku pergi dulu ya takut nya nanti aku aku kena jemur lagi gegara telat. Maaf tadi tak sengaja menabrakmu"

Belum sempat Rafa merespon Asha sudah terlebih dahulu berlari mengingat mobil nya sedang disita oleh mama nya..






Maafin Author yaa jarang banget update sekalipun update gabisa ditebak waktunya.

Doakan saja penyakit mager author gak kambuh lagi disaat tugas melanda.

Terus ikutin alurnya ya karena aku masih nyimpen banyak surprise didalam nyaa eaa..

Jangan lupa vote and follow..

Janji Diatas SajadahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang