Y&I (5)

1 1 0
                                    

Ramainya pusat perbelanjaan ibukota saat ini membuat Nata ingin segera pulang dan tidur saja dikamarnya. Mendengar rengekan Stevi membuatnya pasrah dan menuruti keinginan gadis manja tersebut. Dia melakukannya atas dasar keterpaksaan, bukan karena Ia mau.

Nata Fernando, yang saat ini adalah pacar dari gadis yang bernama Stevi Margaretha. Keduanya sama sama kelas XII IPA 1. Keduanya ahli dalam permainan bola basket. Soal akademik, jangan ditanya, keduanya sama sama perfect.

Itulah sebabnya mereka berada dikelas XII IPA 1. Seisi sekolah sepakat menyatakan bahwa mereka adalah The Perfect Couple di sekolah. Pesona Nata yang tampan, cool, tinggi, putih, bermata coklat, postur badan tegap tinggi rada ke-bule bule'an membuat setiap mata kaum hawa akan terpana melihatnya.

Sebanding dengan Stevi sang pacar. Cantik, putih, tinggi, rambut sebatas bahu yang super badai, dan jago main bola basket tentunya. Namun, banyak juga yang bilang, jika Stevi memiliki sifat yang kurang perfect. Dia suka ngebully junior dan suka ngelakuin sesuatu seenaknya saja. Sayang sekali...

Itulah sebabnya, banyak yang sedikit kecewa mengapa Nata menerima cinta dari Stevi. APA ??? Menerima ??? Ga salah denger ???. Iya, btw Stevi yang nembak Nata. Padahal udah beberapa kali Nata nolak Stevi. Eh Stevi nya pake acara ngancem bunuh diri segala lagi demi jadi cewek Nata. What the hell banget kan?

"Udah kan?." Nata kini bersuarah malas

"Ih Nata. Udah dua hari jadian. Kok masih jutek aja sih sama gue!." Ucap gadis itu manja

"Gue nanya, udah belom? Gue mau pulang. Gue gerah!." Ucap Nata menahan emosinya

"Yaudah, yok pulang." Balas Stevi malas

Kemudian keduanya melangkahkan kaki kearah parkiran. Stevi terus saja bergelayutan manja di lengan Nata. Membuat cowok itu muak, rasa ingin melemparkan gadis itu ke tong sampah saat itu juga.

*****

"Makasih Nata udah nemenin gue shopping juga belanja. Sayang banget sama Nata." Ucap Stevi manja padanya, sembari melepaskan seatbeltnya.

Nata hanya diam.

"Yaudah, gue turun ya." Setelah mengatakan hal itu, Ia mencium pipi Nata malu malu lalu keluar dari mobil. Shock, Nata kaget. Apa apaan gadis ini. Sekejap, Nata langsung menghapus bekas ciuman itu pake tisu. Oemji.

"Shit, apa apaan sih!" Ucapnya kesal.

Kemudian Ia menyalakan mobilnya, kemudian melaju kencang untuk pulang kerumahnya.

*****

"Kak, pengen beli nasi goreng." Kini Nara bersuara dibalik badan Darel. Mereka sedang berada di jalan on the way pulang kerumah.

"Yaudah, nanti kalo ada kita beli." Balas Darel yang sedang mengemudikan motor besarnya.

Motor itu berlalu sedang dijalanan ibu kota. Sinar matahari kini telah berganti dengan sinar bulan yang lembut. Sampai setibanya mereka di tempat penjual nasi goreng.

"Beli 5 ya Ra." Ucap Darel sembari mengeluarkan selembar uang seratus ribu dari dompetnya,

"Banyak banget kak?." Jawab gadis itu bingung

"Kan untuk gue, elo, dafa, mama sama papa. Lola banget adek gue." Balas Darel gemas pada adiknya tersebut.

"Oh, hehe iya iya." Jawab Nara lalu pergi kearah pedangang nasi goreng.

Setelah membeli 5 bungkus nasi goreng, mereka pun beranjak pulang kerumah.

****

Waktu menunjukkan pukul 19.07 WIB. Nata sangat lelah hari ini. Dia membuka smartphone miliknya, lalu melihat begitu banyak notifikasi didalamnya. Seakan bosan, Ia menghapus semua notifikasi tersebut tanpa membacanya dahulu dan menjatuhkan diri ketempat tidurnya.

Nata sangat jenuh, dirumah sebesar ini. Ia hanya tinggal bersama pak Joyo serta istrinya. Mereka merupakan asisten rumah tangga dirumahnya. Nata merasa sepi, kosong, tak bergairah. Tidak ada saudara dan keluarga yang dimilikinya. Karena, mereka semua berada di Australia.

Sebenarnya, Nata dan keluarganya tinggal di Australia. Papa Nata, Edward Luis Fernando, berkebangsaan Australia menikah dengan Mama nya, Bunga Nadya yang asli orang Indonesia. Dulu, orangtuanya membeli rumah di Indonesia, karena sang papa memiliki tugas di salah satu perusahaan asing di Jakarta. Namun, karena naik jabatan, sang papa dipindahkan lagi ke Australia saat Nata duduk dikelas X.

Tanggung untuk pindah, itulah sebabnya dulu hanya sang papa yang pergi ke Australia. Namun, saat Nata kelas XI, sang mama memutuskan untuk menemani sang papa di Australia. Dikarenakan Edward kurang memperhatikan waktu makan selama tinggal disana. Dan menyebabkan penyakit maag akut sang papa kambuh. Oleh karena itu, sampai saat ini Nata hanya tinggal bersama asisten rumah tangganya.

Orangtua Nata hanya datang ke Indonesia, disaat hari hari tertentu saja. Membuatnya sedih karena tak bisa lagi berkumpul dengan keluarga kecilnya lagi.

*****

"Kami pulaaang!." Sambut Nara bahagia sembari membuka pintu saat tiba dirumahnya.

"Kok lama banget si Dek pulangnya." Ucap Nancy padanya

"Iya Ma, tadi bengkel kak Darel rame. Tadi aja baru tutup jam 6." Balas Nara meletakkan bungkusan putih itu keatas meja makan.

"Kamu udah mandi Dek ?." Tanya Nancy.

"Udah tadi di bengkel Ka Darel." Balasnya.

"Yaudah taruh dulu tasnya, trus panggil papa dibelakang, papa lagi ngasih ikan makan." Sahut Nancy

"Uh papa, ngasih ikan makan malem-malem." Jawab Nara lalu berjalan kekamarnya.

Keluarga itu sangat bahagia saat menyantap makanan yang sangat sederhana di meja makan. Cerita cerita ringan nan lucu menghiasi makan malam mereka. Sungguh, keluarga adalah segalanya. Tidak akan tergantikan dengan apapun juga.

*****

Terimakasih :)

Vote aja kalo suka, hehe. Kalo ada yang kurang, komen aja :)



STRUGGLESWhere stories live. Discover now