Nara turun dari motor ayahnya. Kemudian menyalam tangan kanan ayahnya.
"Nara duluan, Pa." ucap Nara
"Iya, baik-baik disekolah ya."
"Iya pa. Papa hati-hati."
"Iya nak. Papa pergi ya"
Setelah mengatakan hal itu, Dery menarik gas motor pelan. Meninggalkan sekolah Nara. Nara yang melambaikan tangan kemudian berjalan kearah gerbang. Cuaca hari ini tampak cerah. Namun, Nara selalu membawa jaket kesekolah. Seperti menjadi suatu kebiasaan untuknya.
Menurutnya, dengan membawa jaket, Dia akan merasa terlindungi disaat panas menerpa dan hujan menerjang. Setidaknya Dia sudah memegang teguh istilah pepatah berkata, "Sedia payung sebelum hujan." Walaupun bukan payung, ya ga masalah lah ya.
Nara pun tiba di kelasnya yang berada dilantai dua. Baginya, menaiki tangga menuju kelas adalah olahraga secara tak langsung yang dia jalani selama beberapa bulan ini. Karena setiap pagi Dia harus melewati tangga ini untuk tiba dikelasnya. Maklum ga ada lift soalnya, wkwk.
Kelas XI IPA 4, terdengar begitu gaduh. Teriakan Dedy sang ketua kelas seakan nyanyian indah menyambut pagi bagi teman sekelasnya.
"Woy ! Siapa yang piket hari ini ! Beberapa menit lagi masuk ini woy !." Suara Dedy melengking
"Eh itu mulut bisa santai ga? Pagi-pagi udah menggelegar aja kayak toak orang demo." Ucap Niken kesal
"Gimana ga menggelegar, ini kelas kotor banget. Kayak kandang ayam. Kandang ayam aja ga sekotor ini." Balasnya kesal
Saat asik mengomel ria, Nara masuk kekelas. Sudah biasa Dia mendengar omelan Dedy untuk teman-teman sekelasnya. Bagi mereka hal itu adalah the next breakfast bagi mereka.
"Nara, lo piket hari ini?" Ucap Dedy seketika melihat Nara masuk
"Enggak Ded, aku piket hari sabtu." Balas Nara padanya
"Oh yaudah." Balas Dedy sembari berjalan ke meja Melisa selaku sekretaris kelas
Kemudian Nara duduk di kursi nya. Dia duduk bersama Niken. Dikursi nomor dua dekat pintu masuk kelas. Nara yang meletakkan tasnya diloker bawah meja, kemudian kaget mendengar suara Niken yang berteriak kearahnya dan duduk dikursi sebelahnya.
"Nara ! Sumvah demi apa gue galau hari ini !." Ucap Niken over padanya
Mendengar itu, Nara mengembuskan nafas panjang dan mencoba merespon baik temannya itu.
"Kamu kenapa Ken ? Balas Nara padanya
"Gue galau ! Kan gue udah bilang, gimana sih loh !." Balas Niken kesal padannya
"Hmm, iya maksud aku, kamu kenapa galau?." Sambut Nara membenarkan
"Lo tau kak Nata kan ? Yang gue certain kemarin? Pujaan hati gue, Prince gue, Future husband gue, Hidup gue, Surga dunia gue???." Ucap Niken bertubi tubi padanya
"Em, kak Nata? Kak Nata yang mana Ken? Kan kakak-kakak'an kamu banyak." Balas Nara polos padanya
Niken yang EMOSA mendengarkan itu langsung mendengus nafas keras seperti banteng PG PRIX menatap Nara kesal seakan ingin menelannya saat itu juga.
"Nara ! Ampun deh gue Ra sama loh ! Sumpah nyerah gue..nyerah.. mana kamera! Mana !!." Balas Niken jengah padanya. Melihat itu Nara langsung shock dan mencoba menenangkan Niken saat itu juga.
"Ih Niken, aku serius. Maaf deh, emang ini kak Nata yang mana ?." Ucap Nara lembut pada Niken
"Nara.. Nara... untung Tuhan ingetin gue kalo Lo itu sahabat gue. Kalo enggak, udah gue lenyapin lo dari muka bumi." Ucap Niken kesal
Nara hanya tersenyum melihat kelakuan aneh bin ajaib teman sebangkunya ini.
"Ini ya, kak Nata yang kelas XII IPS 2 itu loh Ra. Yang gantengable, putihable, tinggiable, manisable dan perfectable itu." Ucap Niken memburu padanya
Nara yang bingung, kemudian berfikir sejenak. Betapa lihai nya sahabatnya itu mengucapkan kata able disetiap ujung kata-kata nya. Nara bingung, Nara aneh, Nara tak habis pikir.
"Em Niken, kayaknya gakusah pake able-able juga deh dibelakang kata-katanya. Kamu ga capek apa nyebutinnya, aku aja capek dengernya?."ucap Nara polos padanya
"Nara, gue ga pernah capek untuk memuji kesempurnaan kak Nata. Everything I will do for him." Balas Niken over padanya
Mendengar itu Nara menggelengkan kepalanya sambil terseyum aneh. Memang sangat ajaib sahabatnya satu ini.
"Lo tau, kak Nata baru jadian sama kak Stevi ! Lo tau gimana rasanya hati Ra? Hancur banget, rapuh banget, luluh lanta banget." Ucap Niken, "Kenapa ga jadian aja sama gue. Walaupun gue ga secantik kak Stevi, tapi gue bisa bahagiain kak Nata." Ucap Niken sedih
"Gimana kak Nata mau suka sama kamu Ken, kamu aja sukanya diem-diem." Ucap Nara jujur padanya
"Yaa masa kak Nata ga tau sih Ra. Gue udah bela-belain ikut ekskul basket Cuma untuk liat dia. Padahal sedikitpun ngedribble bola gue ga mampu." Ucap Niken lirih alay padanya. "Cuma gue orang pertama yang selalu beliin dia aer putih saat latihan. Cuma gue Ra, gue !" Lanjut Niken sedih
Mendengar itu, Nara hampir tak habis pikir dengan kelakuan aneh, prihatin dan lucu dari sahabatnya itu. Memang untuk menyukai Nata, Niken tidak main-main. Apapun Niken lakukan agar bisa terlihat oleh Nata. Sudah banyak yang Niken lakukan untuk Nata. Namun, Nata tidak melihat itu. Cowok itu tidak Peka.
Nara hanya bisa mengelus lembut pundak Niken. Seakan melambangkan bahwa Ia prihatin pada sahabatnya itu.
"Niken, mencintai itu ga harus memiliki. Cukup dengan melihat orang yang kita cintai itu bahagia, itu udah lebih dari cukup kok,Ken." Ucap Nara lembut padanya
"Lo ga mau kan lihat kak Nata sedih?." Tanya Nara padanya. Dibalas gelengan kecil dari Niken.
"Kalo gitu, yaudah. Mungkin kak Stevi itu bahagianya kak Nata. Doain aja kalo kak Nata akan bahagia dengan pilihannya." Lanjut Nara
"Aku ga ikhlas Ra kalo kak Nata bahagianya sama kak stevi. Tau sendiri kan, kak Stevi itu gimana." Sambut Niken sembari menghapus cepat airmatanya
"Kak Stevi yang anak basket itu juga kan?" Tanya Nara padanya
"Iya. Dia itu hobi banget nindas orang. Mentang mentang jago maen basket aja belagu. " ucap Niken kesal
"Hmm... udah Niken. Jangan gitu, yang jelas sekarang, kamu jangan sedih. Kan kak Nata bukan langsung married sama kak Stevi. Setidaknya kan, Niken masih bisa lihat kak Nata. Inget, mencintai ga harus memiliki" Ucap Nara.
"Nanti Kalo kamu sedih, nanti aku ikut sedih juga loh." Lanjut Nara lembut padanya
Mendengar itu, Niken hanya tersenyum. Kemudian memeluk Nara, sahabatnya itu. Memang hanya Nara yang mengerti dan memahami isi hati Niken. Niken Putri Utami.
Thanks for reading.
Silahkan vote kalo suka, dan komen :)
YOU ARE READING
STRUGGLES
Teen FictionSemuanya memerlukan perjuangan gaes ? Cerita ini, menceritakan tentang seorang gadis bernama Nara Abigail. Gadis yang biasa biasa saja. Yang tidak se-UP bahkan seHITZ anak-anak SMA zaman now. Gadis yang ingin memperjuangkan Cinta juga Persahabatanny...