(03)The Dare~

2 0 0
                                    

"Oy yan..." sapa orang dari arah belakang.

Merasa dipanggil, ia pun membalikkan badannya.

"Apa" tanyanya.

"Napa lu" tanya Vano,salah satu temannya.

"Gue liat-liat,lo lagi frustasi" lanjut Vano.

"Hmm" jawab Ryan.

"Napa sih lo" tanya Vano lagi.

"Nggak" jawab Ryan.

"Yaudah,lo ditungguin noh dikantin sama tuh curut-curut" ucap Vano.

"Ayo" jawab Ryan yang kemudian melangkahkan kakinya mengikuti Vano.

"Oy bro" sapa teman-teman Ryan saat melihat Ryan sudah datang.

"Sini-sini" ucap Keenan,salah satu teman dekat Ryan dari SMP.

"Ada apa lo pada,tadi kata Vano lo nyariin gue" tanya Ryan kepada teman-temannya.

"Oh,itu...gue mau ngingetin lo kalo bulan ini giliran lo" ucap Keenan.

"Giliran apa?arisan?" tanya Deno yang ikut nimbrung tiba-tiba.

"Arisan pala lo peyang" ucap Vano kesal karena teman satunya itu rada sedikit lola alias loading lama.

"Pala gue kagak peyang ya,lo jangan ngarang" saut Deno dengan ketus karena merasa dirinya direndahkan.

"Huuufftttt....ngomong ama lo bikin naik darah tau nggak,dasar lola" balas Vano dengan mengusap wajahnya kasar.

"Etdahh diem napa,lo berdua sehari nggak ribut bisa?" saut Keenan karena ucapannya tadi harus terpotong akibat pertengkaran absurd Deno dan Vano.

"Noh,dengerin tuh pak ustadh ngomong" saut Ryan yang membuat Deno dan Vano tertawa kencang.

"Tai lo semua" ucap Keenan.

"Sholat aja jarang pakek belagak mau jadi ustadh,tobat dulu bang" ucap Deno yang kemudian tertawa kencang.

"Kayak lo sholat aja Den.." saut Vano sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Halah tai,diem.lo bertiga sama aja dodol" ucapan Ryan membuat ketiganya diam.

"Emmm salah ya ucapan gue" lanjut Ryan yang merasa bersalah.

"Kamu buat hatiku retak bang ian"

"Kamu jahad sama akyu"

"Kau hancurkanku mas"

Ucapan ketiganya membuat Ryan yang tadinya merasa bersalah kini ingin membenturkan kepalanya kedinding.

"Tai" ucap Ryan.

"Oke-oke,gue lanjutin yang tadi" kata Keenan.

"Kemarin yang terakhir lo kan ke?" tanya Vano.

"Iya,gue" jawab keenan.

"Oh,ini lagi bahas the dare toh" saut Deno yang kemudian mengangguk-anggukan kepalanya tanda mengerti.

Mereka ber-empat memang punya permainan namanya 'The Dare', permainan itu harus dimainin setiap sebulan sekali. Bagi Ryan, dia itu selalu minta dare nya untuk macarin cewek selama sebulan terus mutusin pas lagi sayang-sayangnya.'jahat yah,Ryan nya...jadi nyesek'oke next.

"Dari tadi kemana aja lo" ucap Vano.

"Ya maaf,gue kan nggak ngerti" jawab Deno sambil tersenyum polos.

"Oke,lo udah ada target yan?" tanya Deno dengan serius.

Ya,begitulah Deno. Punya kepribadian ganda,kadang lola kadang juga bisa serius.

"Udah" jawab Ryan.

"Siapa" tanya Vano.

"Ada deh,entar gue kasih tau. Gue cabut ada urusan"

------

Sengaja chapter nya pendek. Awal-awal biar nggak boring.

Tbc

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 19, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love HurtsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang