Teng
Teng
Teng
Teng
Teng
Teng
Lonteng berbunyi nyaring, menandakan pelajaran hari ini siap dimulai. Dengan penuh keriangan siswa-siswi SMA Negeri 1 Bakung berlarian menuju ke lapangan untuk mengikuti apel pagi.
"Heyy!! Misha apa kau sudah mendapat nilai Ujian harianmu?" ujar si Lisa yang menjadi teman sebangku sekaligus sahabat Misha dari kecil.
"Sudah" jawab Misha dengan cuek.
"Bagaimana hasilnya? Ah pasti kau mendapat nilai sempurna lagi" kata Lisa dengan nada iri.
"kau kan menjadi favorit di kelas. Andai aku menjadi dirimu aku pasti menjadi idaman para lelaki di sekolah ini" sambung Lisa dengan nada lirih.
Brakkk..
Tiba-tiba sesorang menabrak Misha hingga terjatuh
"Ahh" teriak Misha dengan penuh kesakitan."Hei Maaf ya, aku terburu-buru takut ketinggalan mengikuti apel hehe" sapa sesorang itu dengan penuh senyuman.
Dia adalah wakil ketua osis yang cukup populer dikalangan wanita. Bagaimana tidak ia mampu mendekati 5 wanita sekaligus dengan ketampanannya jika dia mau. Tapi sayang, dia menganggap semua wanita adalah teman. Dia akan menanggapi semua sapaan cewek seakan-akan mereka adalah penggemar.
"Mari dek, ku bantu berdiri"
"Enggak usah" Misha dengan santainya menolak bantuan dari wakil ketua osis.
Wakil ketua osis meninggalkan Misha yang masih terjatuh dilantai karena hari itu wakil ketua osis mendapat tugas untuk menjadi pemimpin apel.
"Aishh" Misha kesal rambutnya acak-acakan karena terjatuh.
"Waow, kau tau dia siapa?" kata Lisa sambil membantu Misha berdiri setelah terjatuh.
"Tidak. Siapa?"
"Dia adalah Bobby wakil ketua osis yang ganteng itu loh, masa ga tau?" Lisa yang ngomong dengan sengit.
"Emang kenapa?"
"Dia sesorang yang hangat, baik, suami idaman,dan....."
"emangnya dia mau sama kamu? Haha jangan ngipi dah" Misha memotong pembicaraan Lisa yang tidak berhenti.
"Ayo, cepat sudah mau mulai tuh" sambung Misha.
Apel telah usai, semua murid berbaris dengan rapi untuk menuju kelasnya masing-masing. Maklum saja sekolah itu adalah sekolah semi militer yang harus disiplin mematuhi peraturan yang ada.
Misha sebagai ketua kelas memanggil guru bahasa inggris yang menjadi guru piket di kelas pada hari itu.
Ia berpapasan dengan wakil ketua osis di depan pintu kantor."Hey! Ketemu lagi. Gimana apa yang sakit tadi? Maaf tadi aku buru-buru soalnya aku tadi kesiangan jadi tidak tau ada kamu" ujar si Bobby dengan senyum lebar.
"Iya, gapapa kok kak"Misha berbicara dengan lirih.
"Oiya, mau ngapain ke kantor?"
"Manggil Ibu Yuli"
"Oh iya? Bu Yuli kayaknya nggak masuk deh dek soalnya anaknya masuk rumah sakit. Kakak ada sedikit file listening di laptop. Kalo mau nanti kakak rekap jadi satu. Nanti ambil ya di ruang osis :)"
"Iya" ucap Misha tanpa keikhlasan
Waktu istirahat tiba, seperti persetujuan yang telah dibicarakan dengan Bobby di depan kantor tadi pagi. Misha berjalan menaiki tangga dengan lesu. Telah sampailah misha di depan ruangan osis dengan malu. Maklum saja banyak osis yang sedang sibuk mengurus pekerjaan masing-masing. Ia malu-malu memanggil Bobby dengan nada lirih.
"Kak" ujar si Misha yang dingin
"Iya, oh iya ini file listening sudah ada di sini ntar kalo udah selesai flashdisk nya balikin ke saya ya, kalo masih belum faham bisa tanya ke saya atau ke kakak kelas yang lain" ucap Bobby dengan penuh perhatian.
"Iya kak"
"permisi kak" lanjut Misha sambil berjalan meninggalkan ruangan osis itu.
*pulang sekolah
Misha dan Lisa berjalan di koridor sekolah ia berpapasan dengan wakil ketua osis dan
"Heh dek, flashdisk ku sudah belum?"
"oiya kak, ini makasih " jawab Misha dengan santai
"Oiya,rumah kamu mana?"
"jalan anggrek kak" ujar Misha
"Owh, kebetulan satu arah nih, mau bareng sama kakak?" ajakan Bobby kepada Misha
"Boleh"
"Kau dekat dengan kak Bobby?" bisik lisa
"Tidak, aku hanya meminjam flashdisknya" ujar Misha sambil meremat tangan Lisa
Sampai di gerbang sekolah Misha dan Lisa berpisah karena arah rumah mereka berlawanan. Kini tinggal Misha dan Bobby yang penuh kecanggungan. Bobby membuka pembicaraan dengan baik.
"Namamu siapa dek? " tanya Bobby
"Misha kak" jawab misha
"Setelah lulus mau kuliah dimana dek?" tanya Bobby
"Di Brawijaya kak" jawab Misha
"Dirumah tinggal sama siapa saja?" tanya Bobby lagi.
"Ayah, Ibu,dan adek" Jawab Misha dengan serius.
Perjalanan mereka begitu panjang dan banyak obrolan yang mereka bicarakan dari minuman kesukaan, hobby, makanan, buku, cita-cita dan semakin lama mereka semakin nyaman satu sama lain hingga akhirnya Misha sampai didepan rumah. Mereka berpisah dengan senyuman.
"Bye, selamat bertemu besok Misha. Selamat beraktivitas semoga berjumpa kembali"
"Bye, semoga berjumpa kembali"
Haii..
Salam kenal ini cerita pertamaku entah cerita nya nyambung atau enggak tapi yang jelas ini fix dari bayanganku bukan dari orang lain.Selamat membaca :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweetheart
Teen FictionMisha adalah murid kelas XI bertemu dengan Bobby yang merupakan wakil ketua osis yang hangat dan selalu mendekati Misha hingga akhirnya mereka jadian, setahun berlalu mereka ingin mengakhiri hubungan dan memulai kehidupan masing-masing. Mereka berte...