06

64 4 0
                                    

Andra adalah teman dekat Misha dari kecil. Namun Andra pergi ke Amerika untuk menyusul ayahnya dan melanjutkan sekolah disana.

Misha mencari Bobby ke seluruh tempat di rumah sakit itu. Dan..

"Nah ketemu dah" ucap Misha sambil memeluk Bobby dari belakang.

"Hey"

"Kok diam? "tanya Misha keheranan.

"siapa dia? " tanya Bobby dengan suara keras.

"Dia Andra temen dekat ku dari kecil.  Keluarga kami saling mengenal. Kami juga berencana menikah sewaktu kecil dan... " belum selesai bicara Bobby memotong pembicaraan Misha.

"Nikah sana dengan Andra"

"Sayang, kan itu keinginan waktu kecil. Aku tuh nggak ada perasaan sama Andra, aku sayang sama kamu. Nggak ada orang lain yang bisa nggantiin kamu di hati ini. Nggak akan pernah aku ninggalin kamu. Cuma kamu yang bisa ngertiin aku. Kalo adapun itu mama yang dari kecil merawatku hingga besar ini" ujar Misha menenangkan hati Bobby.

"Baiklah, aku memahamimu tapi inggat nggak boleh ada yang merebut pandaku yang cantik ini unnchh" ucap Bobby sambil mencubit pipi tembem misha dengan gemas.

"Baiklah, jaga hati ini buat Misha ya"

"Iya, aku janji akan menjagamu, merawatmu dengan sepenuh hatiku. Tapi sekali lagi ingat tidak ada orang lain selain aku dihatimu. Entah itu Andra atau siapapun. Oke? "

"Hmm" jawab Misha dengan semangat.

Tiba-tiba suara isak tangis terdengar dari kejauhan.. 

Misha berlari ke kamar dimana papanya dirawat. Dan banyak dokter dan perawat yang berlarian membawa obat dan seketika isi rumah sakit panik.

"Apa yang terjadi?"

"mengapa banyak dokter yang berlarian? Bagaimana? Apa yang terjadi dengan papaku? Kenapa aku tidak boleh masuk? " misha yang menjerit ketakutan

Tiba-tiba satu dokter keluar dari icu dan mengatakan "maaf, kami tidak bisa menyelamatkan pasien. Kami hanya bisa membantu sampai titik ini" ujar si dokter.

"Apa? Papaaa.. Apa yang terjadi? Bagaimana aku tanpamu papa. Aku tidak bisa menerima ini semua aku tidak mau kehilangan papa. Papa kembalilah.  Dokter.. Kembalikan nyawa ayahku" tangis Misha yang tidak bisa di umpamakan dengan kata-kata.

"maafin aku Mish aku tidak bisa menjaga ayahmu. Ini semua salahku. Kau berhak menghukumku" ujar Andra yang memegang pipi Misha untuk mencoba menenangkan fikiran misha.

"Pergilah, aku akan menjaga Misha disini. Dia butuh ketenangan " ucap Andra menunjuk kepada Bobby.

"Biar aku yang menjaga nya. Aku adalah kekasihnya aku berhak mendampingi nya" kata Bobby sewot.

"Kamu capek. Kamu nggak akan bisa menenangkan Misha. Biar aku saja"

Andra dan Bobby berantem dan misha memisah mereka berdua dengan nada keras.

"HENTIKAN!!! apa yang kalian lakukan. Papaku meninggal dan kalian malah bertengkar. Mana sopan santun kalian ha? "

Hari-hari hari telah berlalu Keluarga Misha masih diselimuti kesedihan akibat ditinggalkannya Kepala keluarga yang menjadi tulang punggung keluarga tersebut. Misha masih mengalami shock dan tidak bisa melupakan kepergian papanya begitu saja.

Misha begitu sedih, sedangkan Bobby masih melanjutkan kuliahnya di Jepang. Misha merasa kesepian ia ingin menemui Bobby dan ingin kembali ke Jepang untuk menjalani tugas kuliah nya namun ia tidak tega meninggalkan mama tercinta dan adiknya yang masih berumur 5 tahun.

Andra membantu merawat Misha dengan baik. Ia selalu berada disamping Misha yang terlihat kesedihan. Perlahan kesedihan misha mulai reda dan Andra mencoba menjadikan misha sebagai kekasihnya.

"Mish, maukah kau menjadi pacarku?"

"bagaimana bisa kau berkata seperti itu. Aku sudah mempunyai pacar. Dan pacarku menungguku di Jepang."

"Apa salahnya kita berpacaran? Putuskan dia, lagipula semasa hidup papamu dia selalu dibantu oleh papaku . Bagaimana kau tidak tau berterima kasih padaku dan keluargaku"

"Maaf ndra, aku tidak bisa menerima mu aku tulus mencintai Bobby. Aku menjaga hati untuknya"

SweetheartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang