04

48 5 0
                                    

Siang ini, Misha menunggu Bobby di taman sekolah dekat ruang perpus. Ia melihati jam yang semakin lama semakin berdetak cepat. Sampailah si Bobby yang penuh dengan rasa penasaran yang diselimuti rasa ketakutan.
"Hey!! Sudah lama menunggu"Bobby mengagetkan Misha yang sedang mendengarkan musik dengan earphone nya.

My heart belong to you
My heart waits for you
What i want to hear
Can't you just say to me
Never let you leave me
Cause the only thing i do
I'll be there for you 

"Aaaa...  Kau mengagetkan ku Bobb"

"Hahak. Kaget ya? Sini aku peluk"

Tiba-tiba Misha dengan cepat merangkul tubuh Bobby yang kekar dan selalu hangat untuk seukuran cewek. Dan tiba-tiba Misha menangis.

"Huuhuhuhuu"

"Kamu kenapa? " tanya Bobby ketakutan.

"Aku merindukanmu. Seoalah-olah tiada lagi yang menganggapku ada. Yang selalu mengomel ketika belom makan, selalu ada ketika misha sedih. Misha pengen merasakan kehangatan mu lagi bobby. I miss you"

"aku juga merindukan mu Misha. Love you"

Mereka saling berpelukan menikmati indahnya kebersamaan disaat mereka bertemu di tahun terakhir di sekolah ini. Sekolah SMA negeri 1 Bakung.

"Maukah kau menonton drama bersamaku? " ajak Misha meneangkan hatinya yang mulai senang.

"Menonton apa? "

"Descendant Of The Sun"

"Oh yang dokter sama tentara itu ya?" ujar Bobby dengan semangat untuk menyenangkan hati wanita yang dicintainya.

"okke" sambung Bobby.

Mereka menonton film malam hari disela-sela kesibukan mereka yang padat. Mereka tau hubungan akan bertahan jika keduanya saling menenangkan hati satu sama lain. Saling support dan saling mengerti. Bukan mudah cemburu bukan juga saling melarang satu sama lain.

Beberapa bulan telah berlalu, Bobby sibuk dengan mencari universitas yang ingin ia tempati setelah ia melakukan UN. Ia ingin melanjutkan ke Universitas brawijaya seperti yang diinginkan Misha kala itu. Ia mencoba mencari beasiswa ia bertekad untuk mengambil jurusan perikanan yang sesuai dengan keinginan sang Ayah.

Akhirnya iapun diterima dengan nilai yang cukup memuaskan. Ia menjadi anak kuliah. Ia menjalankan hari-nya dengan penuh semangat, mendukung Misha sang pacar dengan penuh semangat menjalani kehidupan nya.

Komunikasi antara Misha dan Bobby semakin menciut. Bagaimana tidak mereka jarang bertemu dan mereka menjalani hubungan sudah cukup lama. Mereka mungkin merasakan bosan. Mereka ingin berganti pasangan. Hal ini membuat mereka untuk membuat kesepakatan bersama untuk menyudahi hubungan. Dengan alasan misha ingin fokus ke ujian kelas tiga dan Bobby ingin fokus juga untuk kuliahnya.

Setelah beberapa bulan, Misha mendapatkan nilai UN yang sempurna. Ia mendapat nilai yang paling tinggi. Ia dapat menjadi nomer satu ditingkat kota/kabupaten sekaligus provinsi maupun nasional. Prestasinya ini membuat Misha mendapatkan beasiswa untuk kuliah di Jepang.
Misha ingin sekali kuliah di Universitas brawijaya seperti Bobby. Ia ingin kembali ke pelukan Bobby yang selalu menemani dan selalu mengerti keadaan Misha. Tapi Misha tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan itu. Ia memutuskan untuk kuliah di Jepang dengan penuh percaya diri. Ia memiliki tekat yang kuat untuk menjadi mahasiswa di negara sakura itu.

Hari-hari misha disibukkan dengan kegiatan, proposal, dan skripsi. Ia tak memikirkan bagaimana masa depannya nanti. Yang ia lakukan hanyalah bersenang-senang dengan kemampuan yang dimilikinya itu Yaitu buku.
Ia tak pernah memikirkan lelaki manapun yang berusaha mendekatinya. Meskipun ia dari jepang, lokal, maupun warga asing. Semenjak ia berpisah dengan Bobby tidak ada yang bisa menggantikan posisi Bobby dihatinya. Ia tak pernah berharap untuk memiliki laki-laki lain maupun dekat dengan cowok.

Suatu malam ia berjalan-jalan di daerah toko swalayan. Ia mengambil susu banana dan Brakkk
ia menjatuhkan satu kotak yang dipegangnya.. Ia melongo...

SweetheartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang