Dito Terbaik

21 2 0
                                    

   Di kala sang mentari telah mengeluarkan sinarnya seraya memberi pertanda di mulainya kehidupan baru.Dan disebuah kamar bernuansa hitam putih dan harum maskulin yang memabukan hidung orang yang menciumnya,remaja tampan bertubuh atletis itu masih setia memejamkan matanya sambil berkecambuk dengan selimut yang masih menutup sebagian dari tubuhnya itu.Entah apa yang membuatnya sulit sekali untuk bangun padahal alarm sang pengingat waktu telah berbunyi sejak 30 menit yang lalu,namun apalah daya itu sudah merupakan hal biasa bagi Dito untuk menambah 30 menit lagi jam tidurnya setelah alarm berbunyi.

   Di luar kamar sudah berdiri wanita paruh baya yang sudah kepala tiga bersama dengan gadis remaja usia 14 tahun.Mereka sudah lengkap dengan perlatan dapur guna membuat konser tunggal.

"Trangggggggggg"suara ketukan wajan

"Dug dug dug dug"suara pukulan galon.

"Abang Dito bang Dito ayolah cepat mandi,bang Dito paling jelek dan aku paling cantik"sambung Arin dengan nada yang di syairkan.

"Tetewww tetewww"lanjut bunda meniru sosok gitaris.

Dito yang merasa kesal akhirnya bangun dari pertapaannya eh ralat Bogannya(bobo ganteng).Ia pun beranjak turun dari atas kasur dengan langkah gontai menuju kamar mandi.Terdengar umpatan umpatan yang keluar dari mulutnya itu yang di tujukan pada dua makhluk indah ciptaan tuhan itu.

"Aduhh woyyy stopppp kuping abang bisa budeg kalo gini terus mah"

"Yah lagian abang kita juga capek yah Bun,harus bikin konser tunggal tiap hari"ujar Arin (adiknya Dito) sambil menyikut lengan sang Bunda.

"Ah iya tuh Bang bener kata si adek,kamu itu harus dibiasain bangun pagi lah nak.Emangnya kamu gak solat subuh?"tanya Bundanya.

"Abang udah solat ko bun,cuman kan lumayan bun ada waktu 30 menit lagi dari pada bengong ntar kesambet lah mending aku Bogan lagi.yakan?"balas Dito dengan menyeringai menunjukan deretan gigi putihnya yang tersusun dengan rapi.

"Halah itu mah bisa bisa si abang aja bun,males Arin dengerin alesan basinya itu.

"Udah deh Bun,mending itu wajan sama spatulanya taruh sono dapur.Lo juga dek galon tetangga pake lo bawa kemari kalo orangnya nyariin gimana udah sono balikin lagi."perintah Dito yang sudah siap untuk melakukan ritual paginya.

"Abang sialan lo ya. Gatau diri banget sih udah bagus gua bangunin pake ngeledek segala"ucap Arin yang mendengus sebal."udah sayang kita kebawah yu."ajak Bundanya.

◾◽◾

Dito yang sudah siap dengan seragamnya,masih asik memandang pantulan dirinya hingga tidak menyadari waktu telah menunjukan pukul 07.15 wib.

"Tuh kan bener gua itu emang ganteng dari lahir.Mau gaya kaya gimana pun yah gua emang ganteng"pujinya pada dirinya sendiri.

"Abang cepetan ini jam berapa?nanti telat loh"teriakan sang Bunda dari bawah.

"Iya bun iya Dito kebawah kok nih."

Bugh bugh bugh....
Terdengar suara darap langkah si pemilik hingga menimbulkan kebisingan.

"Bun,abang pamit dulu yah udah telat nih"pamitnya pada sang Bunda.

"Abang emang udah telat kali,lagian sih santai santai mulu dari tadi,yaudah cepetan gih sarapan dulu.Bunda gak mau abang nantinya sakit."perintah Bunda.

"Gak usah bun,abang sarapan di kantin sekolah aja yah.Yaudah bun cium tangan dulu.Assalammualaikum Bundakuh yang cantik."pamitnya dengan tergesa gesa menyeruput segelas susu coklat hangat.

"Waalaikum salam.Abang hati-hati bawa motornya jangan ngebut."

◾◽◾
Dilain tempat,Salma telah sibuk dengan tumpukan buku di atas mejanya.Jika bukan karena ada ulangan Kimia dia pasti sudah berada di kantin untuk sekedar mengisi kebosanannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 25, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Broken HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang