Prolog

94.2K 2.7K 32
                                    

Cerita ini dibuat di awal-awal saya mulai berani menulis, belum direvisi sama sekali. Jadi, mohon maaf apabila para suhu melihat adanya banyak kesalahan dalam kaidah-kaidah kepenulisan, EYD dan PEUBI yang mungkin sangat berantakan 🙏🙏

ฅ'ω'ฅ

Gedung Plaza Bapindo adalah lokasi yang dipakai oleh Arletta dan Elang untuk mengadakan pesta pertunangan mereka. Budget yang fantastis digelontorkan oleh keluarga Elang demi terciptanya acara yang meriah dengan 1000 undangan disebar.

Bukan tanpa alasan mereka mengadakan pesta pertunangan semewah ini. Tetapi ini merupakan perjamuan untuk menghormati tamu-tamu penting dari berbagai pelosok, yang merupakan rekan bisnis keluarga besar keduanya.

"Beib, nanti kita tunangannya harus kayak gini juga, ya?" Cetus Zarra. Tentu saja dia merasa iri, dekorasi di dalam ruangan besar itu begitu membuat mata jatuh hati.

"Makanya, kapan orangtua kamu pulang? Biar aku bisa lamar kamu. Masa iya aku dilangkahin sama Arletta sih." Rajuk Karel.

"Nggak tau nih Mami sama Papi sibuk, untuk sebulan kedepan ini mereka nggak bisa pulang."

"Kawin lari aja gimana?" Goda Karel.

"Ihhhh nggak mau." Zarra mencubit mesra lengan Karel.

"Hahaha."

Di tengah candaan mereka, Zarra dibuat terpana oleh kedatangan Elang dan keluarga besarnya. Cowok itu terlihat sangat tampan dengan setelan jas berwarna silver metalic.

"Tuhan... Gantengnya," Desah Zarra dengan mata tak berkedip.

Karel menyikut Zarra, "bisa-bisanya kamu muji cowok lain di depan aku." Keluhnya.

"Ih emang ganteng." Zarra malah menjadi. "Sayangnya cowok ganteng kayak Elang bakal jadi ipar aku."

Karel menoyor kepala Zarra sampe cewek itu sedikit kehilangan keseimbangan.

Zarra terkekeh, "cemburuan ih." Cicitnya.

"Selamat datang kepada keluarga besar dari bapak Altar Arioseta dan Ibu Mayang Arioseta." Suara MC terdengar merdu menyambut rombongan Elang dan keluarga yang mulai memasuki area khusus keluarga calon besan.

"Baiklah, para tamu undangan sekalian, mari kita sambut Ratu dari acara malam ini, Arletta Carramelo Gunawan."

Suara tepuk tangan terdengar sangat meriah. Pintu yang terhubung dengan red carpet bertabur bunga, terbuka. Menampilkan seorang Arletta yang berjalan di atasnya

Semua mata memandang Arletta dengan terkesima. Kali ini, penampilan Arletta di luar batas, dia cantik sekali. Gaun berwarna merah keemasan membuat tubuh putihnya lebih bercahaya. Kaki jenjangnya melangkah anggun di atas taburan kelopak bunga mawar putih.

"Sumpah demi apapun Arletta cantik banget." Kinara histeris. Dia meremas lengan Devon tanpa sadar.

"Anjir, beruntung banget Elang." Rio frustasi, dia menggaruk-garuk kepalanya yang terasa sangat gatal.

Dan Elang sama seperti yang lain, terpesona oleh sang Ratu sehari yang berjalan semakin dekat ke arahnya. Arletta nggak bisa hanya disebut cantik, dia luar biasa.

Elang mengangkat tangannya dengan posisi terbalik, menyambut Arletta. Mereka bergandengan tangan menuju panggung, diiringi tepuk tangan meriah.

"Gilaaaaa sexy parah." Cicit Rio lagi, begitu melihat punggung Arletta terbuka lebar tanpa ditutupi oleh apapun.

"Asli. Gue iri." Sambung Kinara.

Elang melingkari pinggang Arletta, berdiri bersampingan dengan senyum mengambang di wajah mereka.

Tentang Rasa #Seri Ke-2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang