Semesta tertawa bersama bintang.
Bulan merengkuh sang langit.
Rumah kaca tempat mereka selalu melakukan pertemuan.
Hari terakhir sebelum keberangkatan.
Gaun berwarna peach, pakaian kstaria.
"Sebagai Putri, aku memerintahkanmu untuk kembali dalam keadaan utuh!"
Sang Ksatria hanya tersenyum kecil menanggapi ucapan yang berisi aroganisme tersebut. Setangkai mawar merah disembunyikan dari balik punggung.
Wanita dihadapannya masih marah, begitu kentara sikap memunggungi dengan menyilangkan kedua tangan.
"Tuan Putri, tidak perlu khawatir."
"Aku tidak khawatir!"
"Saya pasti akan kembali membawa kemenangan."
"Tentu saja! Itu harus!"
Hening sesaat, tiba-tiba Sang Putri berbalik menempelkan dahinya pada dada bidang Ksatria.
Mengejutkan sekali.
"Kau harus kembali." Suara lirih terdengar hampir ingin menangis, Kuroo tersenyum membelai rambut hitam (Name).
Mereka berpelukan.
Setangkai mawar diserahkan pada Sang Putri.
"Silahkan disimpan hingga aku kembali."
Ⓗⓘⓢⓣⓞⓡⓘⓐ
(putar ost biar makin nganu/? yah gais)
.
.
.
Raja telah berangkat beberapa jam yang lalu, (Name) hanya bisa berdiam diri di kamar tanpa mengantar kepergian sang Ayah.
Seharusnya ia pergi dan mengucapkan terima kasih atas pengampunan yang diberikan kepada Tetsurou.
Tetapi, Raja melarangnya untuk keluar kamar hingga proses pengadilan selesai.
Salah satu syarat yang musti Sang Putri penuhi, jika ingin Sang Kstaria selamat.
Setangkai mawar yang telah mengering disentuh lembut, tersenyum kecil mengingat wajah lucu sang Kekasih.
Pintu tiba-tiba terbuka menampilkan sosok kepala pelayan. Atensi teralih pada kehadiran Shimizu.
"Tuan Putri, saya telah mendapatkan surat balasan dari Tuan Kenma."
Mendengar nama Sang Detektif, manik (e/c) bersinar antusias. "Benarkah?"
Shimizu menarik secarik amplop dari balik gaunnya. Diserahkan amplop tersebut secara hati-hati kepada Sang Putri.
(Name) menerima amplop tersebut. Balasan yang cukup cepat atas surat permohonan penyelidikan terhadap kasus Tetsurou.
Detektif berbakat yang terkenal memiliki banyak mata di seluruh negeri memang bisa diandalkan.
Bahkan rumor mengatakan, Kenma memiliki mata-mata di istana. Beberapa rahasia negara telah ia ketahui. Tidak heran banyak orang yang menginginkan kepalanya.
(Name) tidak menyesal saat Tetsurou dahulu memberikan alamat sang Detektif kepadanya.
Amplop coklat tersebut berisi lima lembar halaman surat. Balasan yang cukup panjang.
Baris demi baris kalimat dibaca cepat, otak berusaha memproses setiap makna kata.
Perlahan namun pasti, terdapat perubahan ekspresi yang tanpa sengaja dilakukan oleh Sang Putri.
Dada naik turun, napas mulai tidak teratur.
Kebenaran dibalik tuduhan pengkhianatan yang dilakukan oleh Jendral Kuroo.
Bibir merah muda bergetar sembari terus-terusan bergumam.
Menggeleng pelan.
"Tidak, ini tidak mungkin."
"Tuan Putri!" Seorang pelayan tiba-tiba saja berjalan masuk, ekspresi panik begitu kentara.
Shimizu menatap tajam pelayan berambut pirang yang tidak sopan tersebut.
Sadar akan tatapan tajam sang kepala pelayan, si pelayan menunduk minta maaf.
"Ada apa?" (Name) menatap sang pelayan.
"Maaf atas kelancangan saya. Tetapi saya baru saja melihat beberapa pasukan pemanah yang memasuki lapangan tempat tuan Kuroo diadili."
"Hitoka, benarkah itu?" Shimizu ikut kaget atas penuturan Sang Pelayan; Hitoka.
Hitoka hanya diam menunduk. "Itu benar. Tuan Oikawa sendiri yang mengerahkan pasukan itu."
Kertas surat diremas hingga lecek, manik (e/c) berkilat marah. Ucapan salah satu pelayannya membuat (Name) yakin akan isi surat dari Kenma.Kepada Sang Langit?
Kenapa Kau mengirim seorang iblis diantara kami?
Hati gadis itu tertawa miris, bodohnya menaruh harapan kepada sesuatu yang tidak seharusnya. Kebenaran sesungguhnya; Oikawa memanipulasi Raja dan memfitnah Sang Jendral.
Bagaimanapun juga Oikawa sungguh berniat ingin membunuh Tetsurou.
Laporan atas terbunuhnya Tetsurou karena pemberontak adalah alasan yang cukup klise untuk bisa dipercaya. Dalam kurung untuk membodohi Raja.
Perbuatan yang begitu lancang, padahal ia sendiri masih ada disini.
"Aku akan mengeceknya sendiri kesana!"
Ⓗⓘⓢⓣⓞⓡⓘⓐ
Biarkan aku merobek topeng malaikatmu itu
[tbc]
KAMU SEDANG MEMBACA
Tale : Historia 💍 || Kuroo Tetsurou
FanfictionCinta kita adalah sejarah [.] 🌻Himawari Project : Tale Collaboration Haikyuu © Furudate Haruichi Tale : Historia © Liana 020318