7. Judgement

968 235 1
                                    




"Apa-apaan ini?!" Shimizu berkoar marah menatap barisan prajurit yang memblokir jalan Sang Putri.

"Minggir." Nada suara terdengar dingin dan begitu mengintimidasi, (Name) merasa sangat marah. Pengadilan akan dilaksanakan. Bagaimana bisa ia duduk diam menanti kabar kematian Sang Kekasih.

"Atas perintah Raja Anda tidak di perbolehkan meninggalkan kediaman Anda, Yang Mulia."

"Raja? Raja atau Oikawa?" Sarkasme dikeluarkan. Sang Prajurit hanya menunduk dan tidak bergeming dari tempatnya.

"Maafkan saya, Yang Mulia. Tapi Anda tidak diperbolehkan keluar hingga pengadilan selesai."

Shimizu hampir membalas ucapan Prajurit, namun (Name) mengangkat tangan menghentikan aksi Sang Kepala Pelayan.

"Baiklah, aku akan kembali masuk kedalam."

Kata-kata Sang Putri membuat Shimizu tanpa sadar memberikan tatapan penuh kebingungan.

Ⓗⓘⓢⓣⓞⓡⓘⓐ

.

.

Aula tanpa atap yang luas.

Langit biru yang cerah.

Pengadilan dipercepat pelaksaannya menjadi selepas tengah hari.

Seorang pria duduk tenang di kursi kayu.

Manik hazel menatap keatas, pada ujung tangga tempat Oikawa berada.

"Selamat atas pembebasanmu. Kau dinyatakan tidak bersalah."

Senyuman kecil terpantri pada wajah penuh peluh. Rongga dadanya terasa begitu lega.

"Terima kasih."

Ucapan terima kasih diluncurkan dari bibir, tanpa menyadari bahaya yang sesungguhnya akan segera terjadi.

Ⓗⓘⓢⓣⓞⓡⓘⓐ

.

.

Ketenangan melanda bangunan kediaman Putri (Full Name).

Beberapa prajurit masih berjaga di sekitar.

Hingga tiba-tiba seorang gadis dengan gaun sutra berwarna biru berlari keluar dari balik bangunan.

Wajah tertutupi dengan sebuah selendang.

Menarik atensi beberapa prajurit yang berjaga.

"Tuan Putri!" Salah satu prajurit mengejar gadis yang diyakini sebagai Sang Putri.

Diikuti oleh beberapa prajurit lain dan para pelayan istana.

Kediaman yang semula ramai oleh prajurit yang berjaga kini kembali sepi.

Pintu terbuka pelan, menampilkan sosok (Name) yang mengenakan baju kepala pelayan.

Berterima kasihlah kepada Shimizu yang bersedia menyamar menjadi dirinya.

Mengetahui dirinya yang tengah berpacu bersama waktu, (Name) segera berlari cepat menuju aula tempat pengadilan tengah berlangsung.

Cincin perak dengan ornamen mawar yang terpasang pada jari manis dielus pelan.

  Ⓗⓘⓢⓣⓞⓡⓘⓐ  

Tunggu aku


[tbc]


Tale : Historia 💍 || Kuroo TetsurouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang