Keramaian melanda pusat kota.
Festival lampion yang berlangsung setiap musim gugur.
Kios para pedagang yang tersusun rapi.
Cahaya lampu warna-warni.
Sorakan suka cita para anak-anak.
Wangi manis dari permen dan makanan lainnya.
Seorang gadis dengan gaun katun sederhana berwarna pastel tersenyum senang menatap langit yang dipenuhi beragam lampion. Pengawal yang ikut bersamanya juga menatap langit.
"Yang Mulia, kita harus kembali sekarang." Nada khawatir tersirat jelas pada setiap kata yang di ucapkan oleh sang pengawal; Kuroo Tetsurou.
Tiba-tiba pria itu meringis kesakitan kala mendapat pukulan keras di bahu.
"Sudah kubilang! Jangan panggil aku seperti itu di tempat seperti ini!"
Alis diangkat naik, "Tuan Putri?"
(Name) melotot garang. Membuat Si Pemuda kembali meringis.
"(Name)?"
Seandainya ini adalah lingkungan istana, Kuroo pasti akan segera disidang dan mendapat hukuman mati karena memanggil anak Raja dengan tidak sopan.
Sebuah senyuman dikeluarkan oleh Sang Putri, "yah! Benar! Seperti itu! Anggap saja aku ini anak gadis biasa! Temanmu!"
"Baiklah (Name). Kalau begitu ayo kita kembali ke istana." Tetsurou menyeret Sang Putri tanpa rasa bersalah sedikit pun.
"HEI! Dasar kurang ajar! Kau tidak tahu siapa aku!" (Name) memberontak marah
"Anak gadis biasa. Temanku."
"HEI!"
"Kenapa? Aku tidak salah kan?!"
"Bukan! Itu lihat!" (Name) menunjuk kearah kios yang menjual beragam aksesoris. Gadis itu merengek, "biarkan aku melihatnya."
Menghela napas, Tetsurou akhirnya membiarkan Sang Putri menghampiri kios tersebut.
"Bagaimana menurutmu?" (Name) memamerkan hiasan rambut berupa bulu burung merak.
"Itu norak."
"Hei! Siapa yang menuruhmu berkomentar seperti itu!"
"Yang Mu- (Name), bukankah Kau barusan meminta pendapatku!" Tetsurou hampir kehilangan kesabaran.
"Suami istri yang serasi." Wanita tua pemilik kios tertawa kecil.
"Kami bukan Suami Istri!" Kedua suara meninggi secara bersamaan. Wanita tua semakin memperlebar senyumannya kala mendapati semburat merah tipis yang ditampilkan kedua muda mudi tersebut.
Di tengah perasaan kesal, netra hazel menangkap sesuatu menarik diantar tumpukkan cincin yang dijual.
Cincin perak dengan ornamen mawar itu tampak bersinar sendiri diantara cincin-cincin lainnya.
Ⓗⓘⓢⓣⓞⓡⓘⓐ
(putar ost biar makin nganu/? yah gais)
KAMU SEDANG MEMBACA
Tale : Historia 💍 || Kuroo Tetsurou
ФанфикCinta kita adalah sejarah [.] 🌻Himawari Project : Tale Collaboration Haikyuu © Furudate Haruichi Tale : Historia © Liana 020318