One ✔ Revisi

2.1K 172 6
                                    

Polaroid

Main cast : Xu Minghao, Wen Junhui

Rated : T+

📷📷📷

Aku, dengan segala ketidaktahuanku terhadap dunia sekitar.

Dia, yang selalu tahu atas apa yang ada di sekitarnya.

Aku, yang tak paham betul bagaimana rasanya berteman dan bertemu dengan puluhan, atau bahkan ratusan wajah setiap harinya.

Sementara ia, untuk berteman saja tak perlu menggunakan rumus dan taktik agar bisa memiliki teman yang banyak.

Tetapi, ada satu hal yang tidak ia ketahui sampai saat ini,




























bahwa ia selalu menjadi objek terbaikku di setiap harinya.

Objek yang tak pernah jemu untuk kupandang dan kutatap binar matanya yang meneduhkan hatiku.

Karya Tuhan yang nyaris mendekati sempurna. Sampai-sampai, untuk berteman dengannya saja pun aku tak sanggup.

📷

"Hao-ya, ayolah fokuskan pikiranmu pada pelajaran ini! Sesulit itukah untuk memahami semua rumusnya?"

Lagi dan lagi, Minghao sering mendapatkan teguran dari teman sekelasnya. Siapa lagi kalau bukan Kim Mingyu, si pria tinggi berkulit tan dan bergigi taring yang memiliki daya tarik tersendiri bagi kaum hawa di sekitarnya. Kalau ditanya, mengapa ia bisa berteman baik dengan Minghao? Jawabannya cukup jelas; karena mereka adalah sama-sama pria kesepian yang sedang mengagumi kakak tingkatnya. Oh, lebih tepatnya mereka sedang berada dalam fase mencintai kakak tingkat yang dikaguminya. Cukup gila memang, mengingat keduanya sama-sama memiliki kelebihan dan daya tarik yang lebih menonjol dibandingkan murid lainnya yang seangkatan dengan mereka.

"Maafkan aku. Tetapi, materi ini cukuplah sulit untuk kupahami. Kau tahu, kan, kalau otakku tidak menerima dengan baik pelajaran-pelajaran seperti ini?"

Bohong! Bohong, bohong, bohong! Mana mungkin seorang yang terpintar tiga besar di kelasnya tidak bisa mencerna pelajaran eksakta dengan baik? Ayolah, nilai matematika dan kimianya nyaris mendekati sempurna. Bagaimana bisa ia mendadak buta terhadap materi yang telah diulang minggu kemarin dan hari ini juga?

"Aku tahu, pasti ada sesuatu yang sedang kau pikirkan. Kau pasti sedang memikirkan kakak tingkat 3 itu kan?" terka Mingyu dengan wajah mengintimidasinya.

"T-t-tidak! Mana mungkin aku memikirkannya di siang-siang bolong seperti ini," Minghao membela dirinya sendiri. Padahal Mingyu tahu jika ia sedang berpura-pura mengelak untuk menutupi kenyataannya.

"Aku tidak bodoh, Hao-ya. Bagaimana bisa kau mengelak jika kameramu saja selalu memotret objek yang sama setiap harinya?"

BOOM!

Iya, untuk kali ini Minghao menyerah. Temannya yang satu ini memang benar-benar membuatnya malu.

"Iya, kau benar."

Tawa Mingyu pecah seketika. "Hei, apa susahnya jika kau tinggal mengakui saja bahwa kau sedang memikirkannya? Aku sudah setahun lebih menjadi temanmu, mengapa sikapmu masih kaku begitu? Ah, Hao-ya."

Polaroid [Junhao]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang