Pagi ini, aku mengelilingi seisi villa tapi tidak melihat sosok Taehyung dimanapun. Ia juga tidak memberitahuku sebelumnya kemana ia akan pergi. Apa mungkin ia marah karena kejadian semalam?
semalam, ia menyuruhku untuk tidak memakai pengaman itu tapi aku menolaknya. Tentu saja, bagaimana mungkin aku mempunyai seorang anak dari pria yang bahkan tidak mencintaiku? tapi setelah menolak permintaannya kemarin, aku merasa sangat bersalah padanya. Menuruti permintaannya juga merupakan kesepakatan kami dari awal.
"Duduk dulu, eonni. Aku sudah menyiapkan makanan kesukaanmu. Pasti tubuhmu lelah karena semalam,"
Kim Tae Ri menyibukkan dirinya di dapur dan menyusun meja makan yang sudah ia siapkan sebelumnya. Ia menghampiri diriku dan segera menarik kursi dari meja untuk diduduki olehku. Sesekali ia memandangi wajahku dan menunjukkan senyumnya yang penuh dengan pesona. Betapa pemandangan yang sangat indah di pagi hari setelah kulihat dirinya karena kecantikannya itu.
Awalnya aku tidak pernah mengira bahwa kami akan cepat akrab seperti sekarang ini. Kalian tahu kan kalau pernikahan kami tidak dipublikasikan? Taehyung juga bilang ia tidak memberitahukan pada keluarganya. Jadi saat Taehyung mengatakan bahwa adiknya ingin bertemu denganku, aku bahkan tidak percaya.
Tapi dugaanku salah, Tae ri sangat lemah lembut dan juga penyayang. Ia sangat menyukai diriku dan selalu memandangiku setiap saat. Ia juga bilang bahwa aku sangat cantik. Padahal jika dibandingkan dengan dirinya, tentu saja aku kalah. Kecantikan bukan dilihat dari wajah, fisik, atau pakaian, tapi matanya, dan ia memiliki bola mata yang begitu menawan. Sangat menyenangkan jika kalian melihat bola matanya itu.
Setelah mendengar perkataan yang baru saja ia lontarkan, membuatku berpikir dahulu. Bagaimana bisa ia tahu makanan kesukaanku? makanan yang sudah kupandang didepan meja ini benar-benar makanan kesukaanku.
"Bagaimana kau tahu makanan kesukaanku, Tae ri?" Tanyaku dengan berani, setelah menerima ayam goreng pemberiannya.
"Taehyung oppa," singkatnya, sepertinya ia tidak akan menjelaskan, "Ia mengatakan padaku ada urusan dengan bisnisnya, jadi ia pergi pagi-pagi buta sekali,"
aku enggan menyahut, lebih memilih untuk tetap menikmati makanan. Kemudian ia memberiku sebuah kotak kado yang cukup besar dan membuat bola mataku terpampang kesan kali ini. Ia juga memberiku sepatu hak tinggi berwarna putih yang benar-benar indah dan berkilau, dan pasti hanya orang-orang konglomerat saja yang mampu membelinya.
"Apa ini?" Tanyaku memastikan, mengarahkan tanganku diatas benda itu.
"Entahlah, oppa hanya menyuruhku untuk memberikannya padamu," Ungkapnya dengan kepala menggeleng.
Kotak kado yang dibungkus dengan manis ini mulai kubuka secara perlahan dan memastikan untuk tidak merusaknya. didalam sana terlihat gaun merah muda yang sangat manis dengan panjang selutut dan terdapat corak bunga dibagian dada.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
