"Mulai sekarang dia akan menjadi pelayan pribadimu Jay" Itu adalah perkataan dari seorang pria yang membawaku pada seorang anak kecil yang mungkin lebih muda dari ku.
Aku hanya memperhatikan seorang anak laki laki yang dibawa oleh ayah. Sepertinya dia lebih tua dariku dia tampan tapi tatapannya terlalu dingin dan pakaian yang dia pakai juga lusuh tapi sama sekali tidak mengurangi kadar ketampanannya.
"Pelayan? Tapi aku sudah memiliki banyak pelayan ayah" kataku
"Itu hanya pelayan biasa sementara dia adalah pelayan pribadimu kau bebas melakukan apapun padanya"
"Apapun?"
"Iya apapun"
Aku hanya melihat kedua orang itu berbicara. Tapi aku mengerti apa maksud dari perkataan mereka tapi aku sama sekali tidak protes karena menurutku menjadi pelayan untuk satu orang jauh lebih baik dari pada hal yang dulu terjadi lagi padaku lagi pula aku tidak bisa pulang sampai aku menyelesaikan apapun suatu disini.
"Baiklah. Namamu siapa?"
"Lee Taeyong"
"Aku Jung Jaehyun salam kenal Taeyong hyung. Kau lebih tua dua tahun dari jadi aku memanggilmu hyung tak apa apa bukan"
"Ya lagi pula sekarang saya adalah pelayan anda"
Ingatan itu kembali memenuhi otakku ingatan dimana pertama kali aku mengenal seorang Lee Taeyong. Aku sama sekali tidak menyangka bisa terjebak disini bersamanya.
"Apa yang sedang kau pikirkan sayang" setelah mendengar perkataan itu lalu ada sepasang tangan yang melingkari pinggangku aku tersentak tapi langsung menghela napas ketika tau orang yang melakukannya adalah orang yang kucintai.
"Apa yang paling sedang kau pikirkan" dia mengulang pertanyaannya
"Hanya mengingat pertemuan pertama kita" jawabku seadanya karena aku tidak pernah bisa berbohong kepadanya.
Dia diam untuk beberapa saat lalu berkata
"Apa kau bahagia bersamaku?"
"Tentu. Jika tidak aku pasti sudah kabur darimu sejak dulu hyung" jawabku
"Jangan pernah meninggalkanku karena aku akan terus mengejarmu ingat itu"
"Ya aku tidak akan meninggalkanmu hyung"
Mungkin
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
My Master (Jaeyong! Taeyong X Jaehyun)
FantasiPelayan. Ya hanya itulah posisiku ditempat ini. Disebuah kastil mewah yang dihuni oleh para keluarga kerajaan. Diperlakukan bak seorang yang tidak memiliki haraga diri. Muak. Tentu saja aku muak tapi ada suatu alasan kenapa aku masih tetap berada di...