Part 7

1.5K 143 6
                                    


Banyak typo.

Alur gk jelas.

Silahkan membaca.

*****

Author Pov

Mark sedang menelusuri hutan tempat dia bertemu Seulgi.

Matanya memindai kemana-mana mencari sesuatu. Sampai akhirnya berhenti tepat didepan sebuah bunga mawar hitam.

Setelah memetik beberapa tangkai dia pun pergi dari tempat itu dengan terburu-buru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah memetik beberapa tangkai dia pun pergi dari tempat itu dengan terburu-buru.

Setelah sampai dikastil dia terus berjalan masuk kedalam tanpa memghiraukan Haechan yang memanggilnya untuk belajar.

Ada apa dengan Mark Hyung? Kenapa dia terburu-buru sekali. Pikir Haechan.

Tapi karena memang sudah biasa diacuhkan oleh Mark jadi Haechan tidak peduli dan memilih untuk kembali kekamarnya saja.

Untuk apa belajar toh Mark Hyung juga tidak. Jadi jika ayahnya memarahinya karena tidak belajar Haechan hanya cukup bilang Mark Hyung juga tidak.

Sementara itu Mark sudah berada didepan sebuah kamar yang tidak begitu besar, dan dia masuk begitu saja tanpa permisi. Membuat dua orang yang berada didalam menoleh kearahnya, yang satu sedang berbaring diranjang sedangkan yang satu sedang berdiri disebelahnya.

"Hyung aku sudah membawanya." Kata Mark tanpa basa basi. Dan langsung menunjukkan beberapa tangkai mawar hitam yang dia bawa tadi.

Membuat Yuta orang yang tadi berdiri disebelah ranjang menghampirinya dan segera mengambil mawar itu darinya.

"Aku akan membuat obatnya dulu. Kau jaga Taeyong jangan sampai dia pingsan." Kata Yuta.

Setelah mengatakan itu, Yuta pergi kearah lemari didalam kamar itu. Lalu entah mengucapkan apa lemari itu bergeser dan dia segera masuk kedalam lalu lemari itu kembali ketempat semula, seolah tidak pernah bergeser sedikitpun.

Mark yang melihat Yuta sudah menghilang dibalik lemari segera menghampiri Taeyong yang sedang terbaring lemah diranjang, lalu duduk ditepian kasur. Dia menatap Taeyong dengan tatapan begitu khawatir.

Taeyong yang menyadari tatapan itu hanya menggenggam tangan kanan Mark yang berada disebelahnya karena tangan kiri Mark berada diatas kepala Taeyong mengusapnya penuh kasih sayang.

Taeyong menggenggam tangan itu sedikit erat seolah mengisyaratkan bahwa dia baik-baik saja dan Mark tidak perlu khawatir.

"Hyung sampai kapan kau akan seperti ini." Perkataan Mark memecahkan keheningan yang tercipta sejak Yuta pergi.

Taeyong yang mendengar hal itu hanya tersenyum tidak mampu menjawab perkataan Mark. Bukan karena dia tidak sanggup berbicara tapi karena dia sendiri tidak tau sampai kapan dia akan seperti ini.

My Master (Jaeyong! Taeyong X Jaehyun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang