8. Chan Hilang?

7.8K 1K 67
                                    

Jam udah nunjukin pukul 1 siang, udah lewat setengah jam dari waktu Chan pulang sekolah. Sungcheol masih sibuk berkutat dengan pekerjaannya, memantau pekerjaan para karyawannya. Sangkin sibuknya ia bahkan sampai lupa waktu. Saat matanya menangkap jam yang ada, ia langsung kaget karena kesiangan. Buru-buru ia segera untuk bersiap ngambil motor buat jemput jagoannya itu, agak terburu-buru sih takut jagoannya menunggu terlalu lama.

Sungcheol memanggil Jooheon, salah satu anak buah kepercayaan di bengkel buat menggantikannya sebentar selagi ia ingin menjemput jagoannya. Dalam bengkelnya ini ada 12 karyawan yang sedang bekerja. Mengerti, Jooheon pun langsung mengambil kerjaan Sungcheol sebisanya sesuai yang diamanahkan.

Perlu diketahui, Sungcheol emang jadi Ketua RT Kompleks 17. Tapi buat pekerjaan aslinya, dia itu seorang pemilik bengkel yang cukup besar dan terkenal bahkan udah mulai buka beberapa cabang didaerah lain. Bahkan usahanya sudah merambah ke tempat pencucian mobil, meski masih skala kecil sih belum sampai sebesar bengkel miliknya. Ya namanya Sungcheol, hidupnya emang gak pernah jauh sih dari yang namanya otomotif. Dari SMP ia sudah cinta dengan yang namanya motor. Berlanjut ke SMA suka dengan mobil hingga sampai kuliah dan liat pekerjaannya sekarang. Seorang pengusaha yang sudah terbilang cukup mapan dengan penghasilan yang lumayan dan banyak mempekerjakan orang-orang.

Dari bengkel ke sekolah Chan itu bisa dibilang cuma makan waktu 15 menit aja. Sesampainya ia disana, gerbang sekolah udah ditutup dan terlihat sepi sekali padahal biasanya ia masih bisa lihat anak-anak pada bermain ditaman. Maklum, sekolah ini memang sekolah khusus untuk pendidikan PAUD sampai TK saja. Untuk jenjang pendidikan yang lain, ada di lokasi dan gedung yang berbeda.

"Loh Pak Sungcheol? Belum balik?" tanya salah seorang satpam sekolah bername tag Lee Changsub.

"Siang Pak Changsub. Saya baru mau jemput Chan ini. Liat Chan gak ya pak?" tanya Sungcheol akrab, dia emang kenal dengan satpam ini karena ya setiap hari juga kan mereka ketemu dan beberapa kali suka ngobrol dan ngopi bareng kalo sempat.

"Wah tidak lihat. Tapi setau saya udah gak ada anak-anak lagi loh yang belum dijemput Pak." balas Changsub buat Sungcheol ngernyitin keningnya.

"Yang benar pak? Chan gak ada?" tanya Sungcheol panik, dia jadi ikutan khawatir karena setaunya Chan putranya itu bukan anak yang suka ngilang karena selama apapun dia belum dijemput, dia suka nunggu dan milih duduk di ayunan atau pos satpam. Dia juga gak terlalu gampang dekat dan diajak sama orang baru kecuali dia udah seneng sama orang itu duluan. Yah tipikal anak-anaklah.

"Tapi coba kita cek kedalam dulu ya. Siapa tau Chan ada didalam." ujar Changsub yang langsung diangguki oleh Sungcheol.

Sementara di tempat lain..

Chan sedang duduk dengan nyaman didalam sebuah kios es krim yang tak jauh dari sekolahnya. Dihadapannya kini sudah ada satu cup es krim cokelat berukuran sedang yang sedang ia nikmati dengan hati bahagia. Jarang-jarang ia bisa makan es krim sebanyak sekarang ini. Ayahnya itu memang kadang suka membatasi dirinya untuk makan makanan seperti ini, terutama berbahan dasar manis-manisan seperti cokeat atau permen.

"Chan suka es krimnya?" ujar seorang wanita cantik sambil tersenyum mengamati tingkah lucu Chan yang sedang menikmati es krimnya itu bahkan sangkin asiknya sampai tak sadar kalo es krimnya belepotan hingga ke kedua pipi gembilnya.

"Suka sekali tante! Es krimnya enak!" balas Chan dengan semangat dan nunjukin gigi-giginya yang penuh dengan cokelat.

"Muel-ah mau kemana?" tanya wanita berambut panjang berwarna cokelat itu pada seorang anak lainnya.

"Muel mau es krim lagi. Boleh ya?" ujar anak bernama Muel itu, anak yang seumuran dengan Chan dan juga memakai seragam yang sama dengan Chan.

"Tidak. Nanti kamu flu kalo makan banyak-banyak. Kamu juga baru sembuh sakit, kan?" ujarnya lembut memberi pengertian.

"Tapi Muel suka es krim! Please Muel mau tambah lagi.. Sekali saja. Please..." ujar Muel dengan pandangan memohon yang kentara.

"Aniya. Cukup tadi saja, jangan tambah lagi, mengerti?" dan Muel sukses cemberut, sedikit kesal karena permintaannya ditolak.

"Sehabis ini kita kembali ke sekolah? Mungkin ayah Chan sudah menjemput Chan disana." Chan pun langsung menganggukkan kepalanya. Ah ia hampir saja lupa soal ayahnya itu. Semoga ayahnya tidak marah padanya ya?

...

Sudah hampir setengah jam Sungcheol dan Changsub berkeliling sekolah. Hampir semua ruangan mereka datangi mulai dari ruang kelas, ruang musik, ruang bermain, toilet, perpusatakaan mini, bahkan sampai lapangan belakang tempat murid-murid biasa olahraga pun didatangi tapi Chan tetap tak ada disana. Mereka bahkan beberapa kali mendatangi dan menemui guru-guru yang ada untuk menanyakan soal keberadaan Chan. Mungkin saja kan mereka melihat? Namun sayang, harapan tinggallah harapan. Tak ada satu pun dari para guru itu melihat Chan.

"Astaga Chan kemana?" ujar Sungcheol frustasi. Ia jadi menyesal sempat lupa waktu hingga telat menjemput Chan. Jika saja dia tidak telat, mungkin Chan tidak akan menghilang begini.

Beberapa kali pikiran Sungcheol memikirkan beberapa kemungkinan terburuk. Chan yang dibawa orang, Chan yang nyasar, Chan yang diculik dan sebagainya tapi beberapa kali juga ia menolak pikiran-pikiran buruk itu.

Sungcheol kembali berjalan menuju ke parkiran. Tujuannya sekarang ini berkeliling ke sekitar sekolah, mana tau kan dia bisa menemukan Chan yang sedang berjalan atau mampir ke toko? Ya itu sih harapannya sampai..

"Ayah!" teriak sosok anak laki-laki dari luar pintu gerbang sekolah. Sungcheol nolehin kepalanya dan melihat sosok Chan yang sedang berlari menghampirinya sambil tertawa. Melihatnya, Sungcheol langsung merasa lega setidaknya putranya itu terlihat baik-baik saja.

"Chan? Astaga kamu darimana?" tanya Sungcheol sambil membalas berjongkok, menyetarakan tubuhnya dengan tubuh kecil Chan.

"Ayah telat jemput Chan! Chan kan jadi sendirian. Untung ada tante cantiknya Muel yang mengajak Chan sebentar jadi Chan gak sendirian." jelas Chan dengan semangatnya.

"Tante cantik? Muel?" tanya Sungcheol masih tak mengerti.

"Muel, Samuel temen Chan, yah! Tadi Chan diajak untuk makan es krim disana!" jelas Chan sambil menunjuk ke arah luar sekolah, bermaksud mengarah ke kios es krim tempatnya pergi tadi.

"Astaga.. Lain kali jangan suka pergi-pergi begitu. Kalo ayah telat jemput, tetap di sekolah. Atau Chan bisa tunggu di tempat Om Changsub, mengerti? Jangan seperti ini, ayah pusing nyari Chan tadi." ujar Sungcheol buat Chan langsung cemberut dan menunduk, merasa bersalah.

"Iya yah.. Maaf.." ujar Chan lirih dan Sungcheol pun langsung mengusak lembut rambut putranya dengan sayang.

"Yasuda ayo kita pulang." dan setelahnya Chan pun mengangguk mengikuti sang ayah yang bersiap menyalakan mesin motornya. Ya beruntungnya sih Chan baik-baik saja dan gak beneran hilang. Cheol, lain kali jangan sampai lupa ya buat jemput Chan kan kasian juga kalo harus tinggal sendirian. Dan.. Kamu gak penasaran gitu sama tante cantik yang dibilang sama Chan? Hehe /slap/

.

.

.

TBC

A/n: apa ya ini hahaha so masih galau sih antara mau buat ff ini jadi daily update atau engga soalnya tugas kadang suka gak tau diri datengnya tapi tangan gatel juga mau nulis ini :( sangkin isinya tentang cerita yang ringan gak perlu buat mikir keras" dan repot" sih hehehe

So, see you next?

KOMPLEKS-17 (GS) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang