Kayak tom and jerry, mereka selalu bertengkar. Tapi disisi lain, kalo nggak ketemu sehari pasti kangen juga.
Berantem nggak habis-habis, tapi kalo lama nggak ketemu, beneran ngabisin waktu ke kantin, ke perpus, ke gymnasium.
Panggilan kesayangan? Ada.
Kenta ke Syahla, curut.
Syahla ke Kenta, kunyuk.Ada kan?
Bahan ledekan? Nggak jauh-jauh dari nasionalismenya.
"Woi penjajah, uang kas! Udah 2 minggu lo nunggak kunyuk!"
"Dasar depkolektor pribumi, tombokin dulu lah!"
Masa-masa akur?
"Syahla, gue remedi bahasa Jawa nih, Nggak ngerti gueeeee. Perbaikin yang salah kata Pak Taeil, terus Wedhus itu artinya apaan dong? Gue ngisi tikus salah ini..."
"Kenta ya ampun....Artinya kambing bukan tikus"
Sebaliknya
"Ini apa coba, habis 'watashi' kalau mau kasih 'namae' pake apa ini , Kentaaaaa tolongin"
"Pake 'no', kepemilikan lah itu, Syahla, ujungnya ntar jangan lupa pake 'desu' ya"
Lalu tangan lebar Kenta mendarat di puncak kepala Syahla sambil mengusap-usap rambut cewek Jawa-Padang itu gemas.
"CIYYEEEEEEEE KENTA SAMA SYAHLA WOYYYY"
"Bacot!"
Eh keduanya nge-gas.
***
Press the star and leave some words if you want the next chapter! ⭐🔠