Part 16 - Pengakuan

53.9K 2.1K 11
                                    

Renata Pov

"pantasan mimpi itu terlihat nyata, hingga aku berpikir untuk pura2 tidur"

"apa maksud perkataan kamu tadi dav" tanyaku.

"perkataan yang mana? aku gak ada berkata apa2" katanya cuek.

"aku gak budek davin... aku dengar semuanya"

"kamu mimpi kali... kan kamu serinh bermimpi" katanya mengelak

"gak.. aku gak tidur, aku sengaja pura2 tidur karena aku heran kenapa setiap hari bisa memimpikan hal yang sama"

dia diam dan tidak menjawab.

"dav, susah ya buat kamu untuk berbicara langsung? kenapa dav?, kamu malu?" tanyaku dalam hati

aku menghela nafas, dan kembali berbaring karena davin tidak menjawab.

"huftttt susah emang punya laki gak peka akan keinginan istrinya" kataku sengaja dengan suara keras.

pagi harinya.....

"tumben davin belum bangun, biasa dia duluan yang bangun" kataku dalam hati setelah melihat dia masih tidur di sofa.

aku bangkit dan bersiap untuk mandi.

setelah selesai mandi dan memakai pakaian, davin belum juga bangun.

aku menghampiri dan mau membangunkannya.

"dav... davin bangun sudah jam 8 kamu gak ke kantor?" kataku dan dia masih diam dan tidak menjawab panggilanku.

aku mendekatinya dan mengguncang2 badannya.

astaga.... badannya panas banget...

aku kaget dan membuka selimutnya, aku melihat dia sedang menggigil dan aku pegang dahinya, ya ampun panas banget, davin sakitttt.

"dav badan kamu panas banget... ayo bangun pindah ke kasur" kataku panik.

aku memegang tangannya dan memapahnya untuk tidur dikasur.

"maaf dav, gara2 tidur di sofa kamu jadi sakit gini" kataku dalam hati.

aku panik melihat davin yang sakit, karena selama ini davin tipe oranh yang jarang sakit.

aku memanggil  dokter untuk datang keapartemen dan memeriksa davin.

"suami saya gpp kan dok?"

"bapak hanya demam biasa bu, bapak cuma kurang istirahat dan makannya pasti tidak teratur"

"nanti saya kasih resep obat buat bapak ya bu, tolong dipastikan diminum dengan teratur"

setelah memberi resep dan berkonsultasi sebentar, dokter itupun pulang.

aku melihatnya terbaring lemah di tempat tidur

"maaf dav, kamu pasti gak bisa tidur di sofa.. maaf juga gak pernah menyiapkan sarapan dan makan malam, makanya sekarang kamu jatuh sakit"

"maaf aku memang bukan istri dan ibu yang baik, aku gak bisa menjaga orang2 yang aku sayangi" kataku pelan dengan nada sedih.

"ooooo jadi kamu masih sayang aku? katanya benci dan mau pisah"sambarnya dengan mata tertutup.

astaga dia gak tidur...

"kepedean... salah dengar kamu" aku pun lari masuk ke kamar mandi dan aku mendengar dia tertawa senang.

sialll kenapa aku keceplosan.... aku kan ingin dia yang ngaku eh ni mulut malah keceplosan.

davin pov

3. Davin Story'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang